Terobsesi dengan Selfie, Kamu Mungkin Mengidap Penyakit Ini

Para peneliti menemukan penyakit yang melanda mental para penggila selfie.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 04 Jan 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 16:00 WIB
Terobsesi dengan Selfie, Kamu Mungkin Mengidap Penyakit Ini
Foto selfie raksasa ini dibuat dengan 850.000 lampu LED. (Digital Trends)

Liputan6.com, Jakarta Para periset memberikan pernyataan terbaru terkait penyakit mental yang mungkin diidap para penggila selfie. Menurut para ahli, orang yang terobsesi dengan selfie kemungkinan mengidap kondisi penyakit mental yang dikenal sebagai "selfitis".

Istilah yang terkait dengan selfie ini pertama kali ditemukan dalam sebuah artikel pada tahun 2014 yang menyarankan American Psychiatric Association untuk mengklasifikasikan selfitis sebagai gangguan. Periset kini telah melihat fenomena tersebut dan mengklaim penelitian mereka memvalidasi kebenarannya.

Mereka memeriksa 400 orang dari India, negara dengan pengguna Facebook terbanyak, dan menghasilkan daftar faktor kebiasaan selfitis. Dalam daftar tersebut, termasuk di dalamnya rasa percaya diri yang rendah, suka mencari perhatian, dan bersaing secara sosial lewat foto selfie yang diunggah.

 

Awalnya dianggap hoax

5 Selfie Termahal yang Bikin Bangkrut, Ada dari Indonesia
Ilustrasi selfie (pixabay.com)

"Seperti kecanduan internet, konsep tentang selfitis dan kecanduan selfie awalnya dimulai sebagai hoax. Namun, penelitian terbaru termasuk makalah ini telah mulai secara empiris memvalidasi keberadaannya," demikian yang tertulis dalam makalah yang diterbitkan dalam International Journal of Mental Health and Addiction.

Periset mengatakan bahwa penelitian yang ditulis bersama Dr Mark Griffiths dari Nottingham Trent University akan membantu pemahaman tentang "interaksi manusia dan komputer di perangkat elektronik mobile".

Selfitis bukanlah gangguan teknologi pertama yang dipelajari. Nomofobia, fobia tak memegang ponsel, telah diperiksa oleh para periset di Hong Kong, yang meminta orang untuk menggambarkan bagaimana perasaan mereka bila tak memegang ponsel. Jawaban seperti "sakit hati" dan "kesepian" menjadi tolok ukur tingkat nomofobia yang tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya