Liputan6.com, Jakarta - Hari ini merupakan puncak dari pesta demokrasi di Indonesia. Hari ini, seluruh rakyat Indonesia akan turut menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan melalui pemilihan umum.
Baca Juga
Advertisement
Setiap satu suara yang masuk dari rakyat Indonesia sangatlah berharga.Tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, para pencoblos pertama juga merasakan euforia serupa.
Mereka membagikan pengalaman pertama saat turut serta menentukan nasib bangsa. Seperti yang dialami anak-anak muda dari kawasan Perumahan Visar Indah Pratama 1 di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor yang baru pertama kali ikut pemilu. Mereka membagikan pengalaman mereka saat melakukan pemilihan pertamanya.
Salwa Ul Haq (17) mengaku sempat kebingungan pada saat memasuki tempat pemungutan suara (TPS).
"Masuknya bingung, ternyata suruh naruh dulu kertas gitu gak tahu," akunya.
Kurangnya sosialisasi dan kejelasan alur dari panitia, sempat membingungkan para pemilih pemula. Salwa juga menyarankan agar pemerintah lebih meningkatkan sosialisasi mengenai alur dan tata cara dalam melakukan pemilihan. Ia juga menyarankan agar pemerintah dapat lebih memanfaatkan media sosial seperti YouTube untuk menjangkau antusiasme para kaum millenial.
Sama halnya dengan Salwa, Rizki Amalia (17) yang juga seorang pemilih pertama, mengatakan ia juga sempat kebingungan pada saat pertama kali memasuki TPS.
"Iya, kan aku gak pernah baca sosmed yang tahap-tahapan gitu, jadi kurang tahu, namanya juga pertama banget."
"Ribet banget ngelipet kertasnya, soalnya kan kita baru, ya, jadi kayak ribet banget pas ngelipet kertas," tambahnya.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Referensi Sumber Informasi
Seperti kebanyakan pemilih lainnya, para pemilih pertama ini mengaku menilai kualitas para Capres dan Cawapres dari acara Debat Pilpres 2019. Namun, mereka juga memiliki referensi lain saat menentukan pilihannya terhadap para calon pemimpin bangsa.
"Kalo Caleg, buta banget, sih. Tapi kalo di keluarga tuh kayak ngikutin doang. Misalnya Ayah milih itu, terus semua juga pasti pilih itu," ujar Salwa saat ditanya mengenai sumber referensinya untuk memilih Caleg.
Berbeda dengan Salwa, Rizki menuturkan jika referensi lain baginya saat menentukan pilihan adalah melihat para pendukungnya.
"Debat aku nonton, tapi aku ngeliat dari pendukungnya. Kayak 'Wah artis ini nih dukung dia' gitu. Jadi alurnya dari artis terus cari info lagi sendiri," ujarnya.
Untuk Caleg, Rizki mengaku tidak mengetahui sama sekali informasi dari setiap partai atau individu yang mencalonkan diri. Ia baru hanya melihat informasinya sekilas pada kertas informasi yang dipajang di depan TPS.
"Aku sempet nyari tuh di internet, tapi aku gak ngerti dan gak tau informasi Dapil (daerah pemilihan)," tambahnya.
Reporter:Rahma Wulan Mei Anjaeni
Universitas Pendidikan Indonesia
Advertisement