Liputan6.com, Jakarta - Bekerja atau meminta. Meski tidak muda lagi, pria ini memilih bekerja, menjual pulpen. Salah satu tempat jualannya di sekitar Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat.
Baca Juga
Advertisement
Kakek itu tidak ingin meminta-minta bahkan merepotkan orang lain. Ketika seorang mahasiswa bernama Refi Aninda menemuinya dan bertanya sudah makan atau belum, jawabannya menunjukkan keenganannya merepotkan. "Nanti gampang Neng," jawab Kakek itu.
Cerita kakek yang berjualan pulpen itu ramai dan menuai perhatian warga Twitter setelah diunggah akun @cappuocinno pada Senin (2/9/2019). Bukan hanya soal usahanya untuk tetap bekerja, tapi juga kebaikan hatinya.
Untuk usahanya, kakek ini biasa berjualan dari pukul 09.00 hingga pukul 14.00. Pulpen yang dijajakannya dibanderol seharga Rp 8 ribu dan Rp 5 ribu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kebaikan dan Doa
Kebaikannya pun tercermin. Ketika Refi berinisiatif membelikannya makanan, kakek itu tetap memerhatikan Refi. "Neng, Kakek tau Neng juga belum makan. Buat Neng aja, jangan mikirin Kakek," kata kakek itu seperti tulis Refi di Twitter-nya.
Sempat Refi ajak ngobrol, kakek itu bercerita dirinya tinggal di Cakung. Kakek itu pun mendoakannya dan berpesan. "Rezeki yang neng kasih ke kakek enggak bisa kakek bales. Biarin jadi tabungan Neng biar semua urusan Neng lancar terus,"Â lanjut kakek itu.Â
Advertisement
Potret Kebaikan Warga Twitter
Cerita itu menggugah perasaan warganet. Hingga kini, twit tersebut telah disukai lebih dari 23 ribu kali dan di-retweet lebih dari 37,6 ribu kali.
Beberapa warganet mendoakannya. Ada pula yang ingin titip membeli pulpen itu atau titip membelikannya makanan.
Dari permintaan titipan, terbitlah bantuan. Twitter do your magic tampaknya sedang terjadi di sini.
"Awalnya enggak niat buka donasi, cuma temenku ada yang reply mau titip uang buat beli makanan. Yang lain jadi ikut-ikutan nitipin gitu," kata Refi ketika dihubungi Citizen6-Liputan6.com, Selasa (3/9/2019).
Beberapa warganet memang ingin membantu. Refi pun mengorganisir melalui transfer bank dan dompet digital.
Dalam waktu 10 jam, lebih dari Rp 7 juta berhasil terkumpul. Rencananya, itu akan diberikan kepada kakek itu dan untuk kakek lain yang membutuhkan. Refi pun menyampaikan kakek itu sempat bercerita butuh uang untuk kontrakan dan matanya yang sakit.
Rencana donasi lanjutan
Meski tidak ada niat awal membuka donasi, kebaikan warganet membuatnya berencana membuka donasi lanjutan. Setelah donasi ditutup pada Senin (2/9/2019) pukul 10 malam, beberapa warganet masih ingin memberi donasi.
Refi pun mengatakan keinginannya membuka donasi melalui Kitabisa. Namun, itu belum terealisasi karena perlu ada tahapan yang dilakukan Kitabisa.
"Rencananya gitu, tapi aku belum mastiin karena dari pihak kitabisanya sendiri juga masih butuh data lebih lanjut seperti survei rumah, dan kehidupan sehari-hari kakeknya," tambah Refi.
Penulis:
Santi Muhrianti
Universitas Padjadjaran
Â
Advertisement