Tak Sekadar Bermain, Ini Arti Dibalik Kucing Suka Mengejar Ekornya Sendiri

Kucing yang mengejar ekornya sendiri dapat memiliki beberapa arti dan tidak semuanya identik dengan hal yang menyenangkan.

oleh Gilar Ramdhani pada 28 Jul 2021, 13:10 WIB
Diperbarui 28 Jul 2021, 12:44 WIB
Kucing suka menjilat tubuh
Ilustrasi kucing. (Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Seringkali bertingkah lucu dan menggemaskan membuat kucing begitu disukai manusia. Salah satunya adalah mengejar ekor sendiri. Umumnya perilaku ini ini banyak dilakukan anak kucing atau kucing junior, tetapi tidak jarang kucing dewasa yang aktif juga melakukannya.

Kucing yang mengejar ekornya sendiri dapat memiliki beberapa arti, tidak semuanya menyenangkan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipikirkan jika kucing Anda mengejar ekornya.

1. Untuk bermain

Anak kucing khususnya suka menerkam dan mengejar benda bergerak, termasuk ekornya sendiri! Untuk anak kucing yang mengejar ekornya sendiri hanyalah kesenangan biasa.

Ketika datang untuk bermain, anak kucing sebenarnya melatih keterampilan berburu mereka. Inilah sebabnya mengapa mereka menyukai barang-barang yang harus mereka kejar atau yang bisa mereka ikuti. Kucing paling menikmati perilaku ketika barang-barang bergerak, bahkan jika itu adalah ekor mereka sendiri. 

2. Untuk menghilangkan kebosanan dan stres

Kucing yang bosan dan stres dapat melakukan beberapa hal aneh untuk meredakan perasaan mereka. Salah satunya adalah mengejar atau menyerang ekornya sendiri.

Jika kucing kamu mengejar ekornya adalah perubahan perilaku, kamu mungkin ingin melihat apa yang mendorong perubahan itu untuk memastikan bahwa itu bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Bila kucing mungkin mengalami stres karena sesuatu seperti pindah rumah, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stres pada kucing.

Secara umum, anak kucing yang mengejar ekor adalah perilaku normal. Namun, jika kucing dewasa terutama kucing dalam ruangan mengejar ekornya, kemungkinan besar itu adalah tanda si kucing kekurangan rangsangan atau stimulasi.

Lihatlah lingkungan rumah dan kamu dapat memasukkan lebih banyak tantangan dan stimulasi untuk kucing kamu. Kebosanan dapat dicegah tanpa mengeluarkan uang dengan melihat aktivitas seperti menyembunyikan mainan atau makanan kucing.

Untuk kucing dewasa kesayangan, kamu bisa memberikan makanan kucing Muezza yang sudah tersertifikasi halal dari The Central Islamic Committee of Thailand, dry food berkualitas ini mengandung nutrisi penting untuk mendukung kesehatan anabul kesayangan.

Tersedia dalam berbagai varian rasa lezat yang pastinya disukai kucing, mulai dari Tuna, Ocean Fish, Mackerel, hingga Salmon. Yuk, buruan sedia stok Muezza di rumah dengan belanja langsung di Shopee dan Tokopedia.

Beli Muezza di Shopee

Beli Muezza di Tokopedia

Dibalik Kucing Mengejar Ekor

Kucing Bermain
Ilustrasi kucing bermain (Credit: Shutterstock)

3. Untuk berlatih berburu

Kucing adalah pemburu alami. Dia akan memiliki keinginan untuk mengejar hal-hal yang bergerak. Ekornya sendiri, semua berbulu dan bergerak akan memancing kucing. Dia bisa berpura-pura menangkapnya dan melatih keterampilan berburunya. Anak kucing khususnya melakukan ini pada ekor induknya dan sering juga pada ekor saudaranya sebagai latihan awal berburu.

Perilaku kucing mengejar ekor bisa lebih umum terjadi pada kucing dalam ruangan. Sebab kucing ini memiliki kesempatan yang jauh lebih sedikit untuk berlatih berburu ketimbang kucing luar ruangan yang memiliki banyak alternatif untuk latihan berburu.

4. Untuk menghilangkan rasa sakit

Jika kucing merasa kesakitan, kemungkinan besar ia akan memusatkan perhatiannya pada area yang menyebabkan masalah. Kucing mungkin akan menjilati, menggigit atau menggaruk.

Dalam beberapa kasus, kucing yang terlihat seperti mengejar ekornya, bisa jadi sebenarnya dia mengalami kesakitan. Ini mungkin cedera pada ekornya atau bisa jadi masalah dengan kelenjar duburnya, cacingan, atau alergi kulitnya.

Berikan perhatian khusus jika kucing menggigit ekornya. Karena kucing dapat dengan mudah merusak ekornya sendiri melalui giginya dan dapat terinfeksi. Infeksi ekor kucing bisa sulit diobati, jadi sebaiknya dihindari jika memungkinkan segera bawa ke dokter

5. Gangguan Obsesif Kompulsif Kucing

Kemungkinan besar kucing mengejar ekornya adalah perilaku yang tidak berbahaya. Namun, ada kondisi yang disebut Feline Hyperesthesia yang pada dasarnya adalah gangguan obsesif-kompulsif kucing. Beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan kucing  menderita gangguan obsesif kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder/OCD) kucing meliputi:

  • Kucing lari dari ancaman yang tidak ada
  • Kucing tampak hiperaktif atau agresif
  • perawatan ekornya yang berlebihan sampai-sampai bulunya hilang
  • hipersensitif terhadap sentuhan

Jika kamu melihat perilaku ini pada kucing seperti itu, hubungi dokter hewan secepatnya.

 

 

Reaksi Ketika Melihat Kucing Mengejar Ekor

Jika kamu melihat kucing sedang mengejar ekornya, sebaiknya jangan langsung melarang kucing. Mencoba menghentikan kucing dari mengejar ekornya dapat meningkatkan tingkat stresnya dan memperburuk masalah yang mendasarinya.

Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah memantau frekuensi dan jenis perilaku yang dilakukan kucing dengan ekornya. Misalnya

Jika Anda dapat mencoba untuk kemudian memantau frekuensi dan jenis pengejaran yang dilakukan kucing Anda dengan ekornya misalnya seberapa sering mengejar ekornya dan apakah selalu dengan cara yang sama, main-main atau begitu agresif.

Jika perilaku berlanjut dan cocok dengan beberapa tanda yang lebih mengkhawatirkan seperti yang tercantum di atas, maka saatnya untuk menghubungi dokter hewan. Dengan begitu dokter dapat membantu mendiagnosis masalah kucing dan memberikan solusi terbaik.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya