8 Tips Publik Speaking untuk Kurangi Kecemasan

Keterampilan berbicara di depan orang banyak atau public speaking akan sangat membantumu untuk dapat berinteraksi dan menempatkan diri dengan baik di lingkungan sekolah, kerja maupun di masyarakat.

oleh Ine Vania Putri diperbarui 26 Okt 2022, 12:50 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2022, 12:50 WIB
Ilustrasi orang presentasi
Pahami pengertian tentang kecerdasan intrapersonal dan interpersonal dalam bekerja. (unsplash.com/Campaign Creators).

Liputan6.com, Jakarta - Keterampilan berbicara di depan orang banyak atau public speaking akan sangat membantu kamu untuk dapat berinteraksi dan menempatkan diri dengan baik di lingkungan sekolah, kerja maupun di masyarakat.

Berbicara di depan umum sama seperti aktivitas lainya, persiapan yang baik akan menghasilkan kinerja atau penampilan yang lebih baik. Namun, seringkali kecemasan pada saat berbicara di depan umum dapat menghambat seseorang.

Salah satu cara untuk meredakan kecemasan adalah dengan mempersiapkan diri dengan baik untuk berbicara di depan umum. Ketika diri Anda lebih siap, maka akan meningkatkan kepercayaan diri Anda dan membuatnya lebih mudah untuk berkonsentrasi dalam hal yang akan Anda sampaikan.

Melansir Verywell Mind Rabu (26/11/2022), berikut adalah tips public speaking, terutama mempersiapkan diri untuk mengurangi kecemasan dan menghasilkan penampilan yang lebih baik saat akan berbicara di depan umum.

1. Pilih pahami materi dan penggunaan bahasa yang baik 

Mempelajari terlebih dulu materi apa yang akan Anda sampaikan agar anda benar-benar mengerti dan memahami materi tersebut.

Dengan menguasai materi pembicaraan yang akan disampaikan maka rasa grogi yang Anda rasakan akan berkurang. Anda bisa lebih percaya diri dengan apa yang harus disampaikan kepada audiens.

Jika perlu Anda dapat membuat catatan yang berisi tentang poin-poin penting dari materi tersebut agar tidak lupa saat berbicara nanti.

Merencanakan pemilihan bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh audiens. Ini akan memastikan bahwa Anda telah mempersiapkan diri. Jika Anda memaparkan materi dengan baik, maka audiens akan merasakan antusiasme Anda dan tertarik dengan apa yang Anda katakan.

2. Kenali Tempat

Konser 250 Tahun Kelahiran Beethoven
Para musisi dari Beethoven Orchestra Bonn mengadakan konser di sebuah taman di Bonn, Jerman, pada 28 Juni 2020. Penyelenggara acara menyediakan alas piknik bagi para audiens untuk mengingatkan agar tetap menjaga jarak fisik di tengah kekhawatiran penyebaran COVID-19. (Xinhua/Tang Ying)

Idealnya, Anda harus mencoba mengunjungi ruang konferensi, ruang kelas, auditorium, atau ruang perjamuan tempat di mana Anda akan berbicara di depan orang banyak.

Jika memungkinkan, cobalah berlatih setidaknya sekali di lingkungan tempat Anda nantinya akan berbicara. Mengenal tempat dan mengetahui di mana komponen audio-visual yang dibutuhkan sebelumnya akan mengurangi beberapa hal yang perlu dikhawatirkan pada saat Anda berbicara.

3. Minta Akomodasi

Akomodasi akan membantu Anda mengelola kecemasan dan membuat Anda lebih nyaman selama berbicara di depan umum atau presentasi.

Mintalah podium, siapkan sebotol air, bawa peralatan audiovisual, atau bahkan pilih untuk tetap duduk jika perlu, apa pun yang dapat memudahkan Anda mengelola kecemasan.

4. Jangan Gunakan Naskah

Pernahkah Anda duduk berbicara di depan umum dengan membaca dari naskah kata demi kata yang disiapkan? Jika Anda seperti itu, Anda mungkin tidak ingat banyak dari apa yang Anda katakan.

Membolak-balik tumpukan kartu juga bisa menjadi gangguan bagi audiens Anda. Audiens pun tidak bisa menangkap banyak pesan yang disampaikan, apalagi jika disampaikan secara tidak menarik, monoton. Namun jika Anda ingin menyiapkan daftar poin-poin penting pada kertas itu tidak apa-apa.

 

 

5. Bersiaplah untuk Serangan

Alasan Pentingnya Membicarakan Kekerasan di Tempat Kerja
Jangan diam saja, ungkapkan kepada rekan kerja akan kekerasan apa yang telah dialami agar tak ada korban lain yang mengalaminya. (Foto: Unsplash)

Meskipun tidak mungkin Anda akan dicemooh, namun kemungkinan komentar dan pertanyaan sulit tidak dapat dihindari. Cara terbaik untuk menghadapi audiens yang sulit ini adalah dengan memberinya pujian atau menemukan sesuatu yang dapat Anda setujui.

Katakan sesuatu seperti, “Terima kasih atas pertanyaan bagus itu” atau “Saya sangat menghargai komentar Anda.” Ini akan membantu membuat Anda tampak berpikiran terbuka kepada audiens Anda.

Jika Anda tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan , akui dan beri tahu orang itu bahwa Anda akan mencari tau dan mempelajarinya. Sebelum Anda menyampaikan materi, cobalah untuk mengantisipasi pertanyaan sulit dan komentar kritis yang mungkin muncul dan siapkan tanggapan sebelumnya.

6. Latihan, Latihan dan Latihan

Bahkan orang-orang yang merasa nyaman berbicara di depan umum melatih diri mereka berkali-kali untuk melakukanya dengan benar. Melatih pidato Anda 10, 20, atau bahkan 30 kali akan memberi Anda kepercayaan diri pada kemampuan Anda untuk menyampaikannya.

Jika pembicaraan Anda memiliki batas waktu, pastikan untuk mengatur waktu sendiri selama latihan berjalan dan sesuaikan konten Anda seperlunya agar sesuai dengan waktu yang Anda miliki. Banyak latihan akan membantu meningkatkan kepercayaan diri Anda.

7. Dapatkan Beberapa Perspektif

Ini melibatkan mengamati diri sendiri saat Anda berbicara. Selama satu latihan, cobalah berbicaralah di depan cermin, atau videokan diri Anda sendiri dengan kamera ponsel Anda. Catat dan perhatiakn bagaimana penampilan Anda. Ini adalah cara yang baik untuk mengidentifikasi kebiasaan gugup.

Namun, jika Anda merasa melakukan latihan ini hanya akan membuat Anda lebih gugup, maka lewati saja. Orang dengan gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder (SAD) perlu belajar bagaimana fokus ke luar daripada pada diri mereka sendiri. Langkah ini mungkin baik dilakukan setelah Anda memiliki beberapa penampilan yang sukses.

2. Perhatikan Penampilan
Penampilan rapi menjadi faktor penting agar audiens memiliki kesan baik saat mendengarkan anda bicara (Sumber foto: Pixabay.com)

8. Bayangkan Diri Anda Berhasil

Otak kita adalah organ yang lucu, otak tidak dapat membedakan antara aktivitas imajiner dan aktivitas nyata. Itulah sebabnya atlet elit menggunakan visualisasi untuk meningkatkan kinerja atletik.

Saat Anda melatih berbicara di depan umum Anda 10, 20, atau bahkan 30 kali, bayangkan diri Anda memukau penonton dengan keterampilan berbicara Anda yang luar biasa.

Seiring waktu, apa yang Anda bayangkan akan diterjemahkan menjadi apa yang Anda mampu lakukan. Tidak yakin apakah ini benar-benar akan berhasil? Nah, mari kita pertimbangkan yang sebaliknya.

Jika Anda membayangkan Anda berbicara dengan buruk dan memiliki kecemasan yang mengerikan, menurut Anda apa yang akan terjadi? Siklus kecemasan dalam (SAD) adalah ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya seperti halnya reaksi terhadap suatu peristiwa. Belajarlah untuk memvisualisasikan kesuksesan dan tubuh Anda akan mengikutinya.

Pada akhirnya, melakukan persiapan untuk berbicara di depan umum atau presentasi dengan baik akan memberi Anda keyakinan bahwa Anda telah melakukan segala kemungkinan untuk berhasil.

Beri diri Anda alat dan kemampuan untuk berhasil, tambahkan beberapa strategi untuk mengelola kecemasan, dan lihat seberapa baik Anda melakukannya. Bagi mereka yang sedang dalam pemulihan dari gangguan kecemasan sosial (SAD), tips ini harus digunakan untuk melengkapi metode pengobatan tradisional seperti desensitisasi sistematis atau terapi perilaku kognitif (CBT).

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya