Liputan6.com, Jakarta - Maroko mesti bersusah payah untuk memperebutkan gelar juara 3 Piala Dunia 2022 melawan Kroasia. Pelatih kepala Maroko, Walid Regragui menyatakan bahwa laga belum usai.
Tidak bisa dibilang mudah, Kroasia pernah masuk babak final Piala Dunia 2018. Perjalanan The Atlas Lions di Piala Dunia masih jauh dari kata selesai, seperti yang ditekankan oleh Regragui saat konferensi pers sebelum pertandingan bersama pemain sayap Maroko, Zakaria Aboukhlal.
Baca Juga
Melansir Morocco World News pada Sabtu (17/12) Regragui mencatat bahwa mereka masih memiliki waktu empat tahun untuk berpikir tentang memenangkan Piala Dunia berikutnya. Sementara itu Maroko harus bersaing untuk tempat ketiga dan mereka berharap untuk meraih kemenangan.
Advertisement
"Setiap pertandingan penting, bahkan pertandingan persahabatan. Kami ingin menang untuk para penggemar kami, dan tujuannya adalah untuk finis di urutan ketiga. Semakin tinggi kami naik peringkat, semakin banyak kami memecahkan rekor dan membuat sejarah," ujar Walid Regragui dengan antusias.
Setelah mengungkapkan kekecewaannya karena tidak maju ke putaran final Piala Dunia 2022 usai kekalahan The Atlas Lions dari Prancis, Regragui menyatakan bahwa penyelesaian akhir di podium masih penting, terlepas dari kelelahan dan cedera yang dialami tim.
Sang pelatih percaya bahwa para pemainnya masih lapar akan akhir yang baik. Timnas Maroko sadar masih ada pertandingan yang harus dimainkan dan bahwa menduduki posisi keempat tidak sama dengan menempati posisi ketiga dan membawa pulang medali.
Lulusan Grup F
Bermain menghadapi lawan yang sudah tidak asing lagi, Maroko menghadapi Kroasia pada 23 November dalam laga Grup F dan mengakhiri pertandingan mereka dengan hasil imbang 0-0.
Menyoroti bahwa pertandingan ini akan menantang, Regragui mencatat tekanan ada karena ini mungkin menjadi pertandingan Piala Dunia terakhir bagi pesepak bola Kroasia, Luka Modric.
Regragui menggambarkannya sebagai 'pemain hebat' yang juga ingin finis di podium, jadi mereka harus 'berhati-hati'.
Regragui mengatakan bahwa Kroasia hanya memiliki beberapa waktu lagi untuk pulih secara fisik dan mereka tahu itu tidak akan menjadi pertandingan yang mudah.
Oleh sebab itu, mereka akan mempersiapkan diri dengan menempatkan tim terbaik mereka untuk mencoba dan memenangkan gelar tempat ketiga.
Advertisement
Tanggapan Aboukhlal Usai Laga dengan Prancis
Berbicara tentang pertandingan Maroko-Prancis, pemain sayap Maroko, Aboukhlal mengatakan,"Saya pikir pertandingan terakhir adalah pertandingan yang bagus untuk kami, tetapi itu sulit. Babak kedua, menurut saya, lebih baik. Sayangnya, kami tidak mampu mencetak gol meskipun hampir saja mencetak gol.".
"Namun, saya yakin kami bisa bangga dengan bagaimana kami tampil melawan Prancis dan sekarang berkonsentrasi untuk finis di tempat ketiga," dia menambahkan.
Aboukhlal juga mengungkapkan perasaan yang baik tentang pertandingan mendatang melawan Kroasia.
"Ini adalah pertandingan yang bagus untuk dimainkan. Kami bisa finis ketiga di Piala Dunia, yang belum pernah terjadi pada tim Maroko atau tim Afrika," ujar pemain sayap Maroko itu.
Wasit yang Dinilai Curang Saat Semifinal
Di kesempatan yang sama, pelatih Maroko mengomentari keluhan yang dibuat oleh Federasi Sepak Bola Kerajaan Maroko (FRMF) kepada FIFA tentang wasit yang 'tidak adil' selama pertandingan semifinal Piala Dunia Maroko melawan juara bertahan Prancis.
Regragui menyatakan dengan penuh penyesalan bahwa FRMF melakukan tugasnya, menambahkan bahwa ketika ada kesalahan wasit, mereka harus melaporkannya seperti yang dilakukan semua federasi.
"Itulah sepak bola; Anda harus menerimanya," pungkas Regragui.
Advertisement