Hubungan dengan Orang Tua Ternyata Bisa Memengaruhi Percintaan Anda Saat Dewasa

Percaya tidak jika hubungan Anda dengan orangtua ternyata bisa memengaruhi hubungan Anda dengan pasangan? Berikut adalah penjelasannya!

oleh Bella Zoditama diperbarui 15 Jul 2023, 14:04 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2023, 14:04 WIB
Hubungan dengan Orangtua Ternyata Bisa Memengaruhi Percintaan Anda Saat Dewasa
Hubungan dengan Orangtua Ternyata Bisa Memengaruhi Percintaan Anda Saat Dewasa - Credit: pexels.com/Gustavo

Liputan6.com, Jakarta - Menjalin hubungan asmara dengan orang lain memang ada pasang surutnya. Termasuk saat Anda ingin memulai kencan baru di era digital seperti sekarang, rasanya sangat menantang.

Namun entah disadari atau tidak, hubungan orang tua dan anak, ternyata bisa memengaruhi romansa Anda dengan orang lain. 

Faktanya, Rebecca Bergen, Ph.D., memberitahukan kepada Brides, pengalaman pertama seseorang dengan emosi adalah dengan orang tua mereka, dan tahun-tahun awal itu menentukan standar bagaimana mereka melihat, memberi, dan menerima cinta dan apa yang mereka inginkan dari hubungan di kemudian hari. Semua hal tersebut terjadi dalam hidup kita.

"Saya percaya bahwa seberapa siapnya orang tua kita secara emosional memengaruhi jenis keterikatan yang kita bentuk dengan mereka," jelasnya.

"Teori keterikatan menunjukkan bahwa kita menciptakan model kerja internal orang tua kita yang kemudian kita tunjukkan sebagai rasa kepada diri kita sendiri. Gaya keterikatan (attachment style) ini juga memengaruhi bagaimana kita menilai diri kita sendiri, dan pada gilirannya, bagaimana kita berada dalam hubungan dan pasangan," sambungnya.

Kemudian, Bergen menjelaskan bagaimana pengalaman masa anak-anak dengan orang tua menjadi model bagi hubungan saat kita dewasa.

Untuk itulah dengan mempelajari cara orang tua memengaruhi kehidupan cinta kita, kita akan mengetahui cara apa yang bisa dilakukan agar memutus siklus negatif tersebut serta bagaimana kita dapat membesarkan generasi berikutnya. 

Cara Menunjukkan Kasih Sayang

Orangtua
Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/KetutS

"Saya akan fokus pada bagaimana hubungan romantis kita dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil kita," kata Bergen. "Hubungan dengan orang tua kita adalah contoh pertama kali dan paling berpengaruh terhadap bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dalam hubungan romantis. Bagaimana cinta yang ditunjukkan antara orang tua berpengaruh pada anak."

Itu memang masak akal, sebab orang tua Anda adalah satu-satunya contoh dalam banyak hal. Saat Anda masih sangat muda, Anda mungkin akan mencoba menganggap bahwa cara yang mereka lakukan itu sudah pasti benar—walaupun sebenarnya tidak.

Misalnya, jika orang tua Anda tidak terlalu sayang dan hampir tidak pernah memeluk atau mencium Anda, Anda mungkin tidak menyukai kasih sayang saat dewasa. "Anak-anak akan mencontoh dan meniru cara orang tua mereka menunjukkan cinta satu sama lain. Ditambah lagi, bagaimana cinta diungkapkan kepada anak juga penting," kata Bergen.

Selain itu, Bergen menunjukkan bahwa cara kemarahan dan mengelola konflik dalam keluarga juga memainkan faktor besar dalam cara kita berkomunikasi dengan pasangan saat dewasa.

"Apakah seseorang cenderung mengekspresikan emosinya secara lebih terbuka atau cenderung condong ke arah agresi pasif, seringkali sejalan dengan bagaimana orang tua mereka berkomunikasi satu sama lain dan dengan anak," tambahnya.

Memengaruhi Bentuk Attachment Style Anda

Belajar Menerapkan Pola Hidup Sehat
Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/Nathan

"Penelitian terobosan selama tahun 1960-an dan 1970-an oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth membantu pemahaman kita tentang teori keterikatan," kata Bergen.

"Sejak hasil dari penelitian tersebut, banyak peneliti psikologis telah meneliti berbagai cara yang aman, dan berbagai bentuk keterikatan yang tidak aman dengan orangtua memengaruhi attachment style kita sebagai orang dewasa," lanjutnya.

Misalnya, jika orang tua menunjukkan kasih sayang, menanggapi kebutuhan kita, dan membenarkan perasaan kita, kemungkinan besar kita akan mengembangkan secure attachment atau keterikatan yang aman. Begitupula sebaliknya, jika kita mengembangkan keterikatan yang tidak aman dengan orang tua kita, kita mungkin memiliki rasa diri yang terpecah-pecah.

Hal ini dapat menyebabkan harga diri rendah, kecemasan dalam hubungan, keraguan bahwa kita dapat memercayai orang lain, dan kadang-kadang lebih cenderung mencari hubungan yang meniru keterikatan yang sama. Sebab, hal ini terasa familiar bagi Anda pribadi.

Kata-kata Mereka Tersimpan di Benak Anda

Pendampingan dan Pengawasan Orangtua Selama Proses Belajar Berlangsung
Ilustrasi Pendampingan Orangtua Credit: pexels.com/pixabay

Kebanyakan psikolog setuju bahwa setiap perubahan pribadi dimulai dengan kesadaran diri. Bergen menyarankan, "Mulailah mengenali dari mana pola komunikasi, pikiran, dan perasaan berasal. Renungkan masa kecil Anda dan coba ingat pola yang Anda miliki dalam berinteraksi dengan orang tua Anda."

Pertanyaan yang ia sarankan untuk ditanyakan pada diri sendiri meliputi: Suara siapa itu? Suara dewasa Anda tentang apa yang Anda pikirkan dan yakini, atau apakah itu berasal dari suatu tempat atau orang lain?

"Jika orang tua Anda masih hidup, Anda juga dapat mulai memerhatikan bagaimana Anda berinteraksi dengan orang tua Anda sekarang, dan kemudian melihat bagaimana pola tersebut dapat terjadi dalam hubungan romantis Anda," tambahnya.

Cara Memutus Budaya Negatif Tersebut

Meminta Saran dari Orangtua
Ilustrasi Berbincang dengan Orangtua Credit: pexels.com/pixabay

Mungkin memang tidak mudah memutuskan siklus hubungan Anda dengan orang tua yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Namun, untuk menciptakan pola baru sebagai orang dewasa dan melepas perasaan negatif tersebut, Bergen menawarkan empat nasihat, yaitu membaca, membuat jurnal, melihat hubungan dengan orang tua dari perspektif yang berbeda dan saat ini, serta melakukan terapi.

"Bacalah buku-buku oleh peneliti psikologis dan dokter John Gottman untuk mempelajari tentang berbagai pola yang mengarah pada hasil hubungan yang positif dan pola yang mengarah pada hasil hubungan yang negatif," ungkapnya.

Satu hal penting yang perlu diingat adalah belajar tentang cara sehat dalam mengelola konflik serta tips yang lebih baik untuk terhubung dengan pasangan Anda secara emosional. 

Kemudian terkait menulis jurnal, Bergen menyarankan, "Menulis jurnal untuk meningkatkan kesadaran diri Anda akan pikiran, perasaan, dan perilaku dalam hubungan Anda. Coba bandingkan apa tentang cara orang tua Anda berinteraksi dengan Anda dan berinteraksi satu sama lain."

Jika Anda melihat ada sesuatu yang hilang dalam hubungan Anda dengan orang tua Anda, renungkan apakah Anda sedang mencarinya atau tidak dalam hubungan Anda saat ini.

Ketiga, "Berusahalah untuk mencoba cara-cara baru dalam hubungan Anda saat ini. Gottman menguraikan perilaku spesifik yang dapat Anda lakukan dalam hubungan Anda, seperti mengajukan pertanyaan yang lebih mendalam, kemudian beralih ke pasangan Anda ketika mereka berusaha untuk terhubung dengan Anda. Kemudian, coba mengekspresikan diri Anda secara tegas saat Anda merasa terluka," kata Bergen. 

Lalu yang terakhir, "Jika Anda terus merasa sulit untuk mematahkan pola ini, terapi mungkin diperlukan," tambahnya. Seorang terapis terlatih dapat membantu Anda mengidentifikasi pola-pola tersebut serta menjelajahi hambatan untuk menerapkan hal yang baru dan lebih positif.

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga
Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya