Peringatan untuk Orang Tua: Emosi Berlebihan Saat Ajari Matematika Picu Stroke

Menemani anak-anak belajar khususnya mata pelajaran sukar seperti matematika memang membutuhkan kesabaran ekstra. Terlebih bagi seorang ibu, emosi yang berlebih akibat menemani anak belajar matematika dapat memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti halnya yang terjadi pada seorang ibu di Tiongkok. Yuk, simak fakta lengkap seorang ibu terkena serangan jantung dan stroke saat menemani putranya belajar!

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 27 Jan 2025, 16:23 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 16:23 WIB
ilustrasi seorang ibu menemani anak belajar
ilustrasi seorang ibu menemani anak belajar by pinterest... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu di Tiongkok dilaporkan mengalami serangan jantung dan stroke, akibat tekanan emosional yang luar biasa saat mendampingi putranya belajar, khususnya dalam mata pelajaran matematika. Stres yang dialaminya saat membantu sang anak memahami materi diduga menjadi pemicu utama kondisi kesehatan yang serius tersebut.

Fenomena semacam ini ternyata bukanlah kasus yang langka di Tiongkok, karena beberapa kejadian serupa telah dilaporkan dengan latar belakang penyebab yang hampir sama. Dilansir dari odditycentral.com, insiden ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat betapa besar tekanan yang sering dialami orang tua ketika membantu anak-anak mereka belajar, terutama dalam sistem pendidikan yang menuntut tingkat prestasi akademik yang tinggi.

Berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/1/2025).

Kronologi Seorang Ibu Alami Serangan Jantung dan Stroke Saat Membantu Putranya Belajar Matematika

Pada suatu malam di bulan Januari, Dong, seorang ibu berusia 40 tahun dengan dua orang anak dari Hangzhou, tengah membantu salah satu putranya menyelesaikan tugas matematika. Namun, ketika putranya kesulitan memahami masalah dalam tugas tersebut, Dong mulai kehilangan ketenangan dan emosinya mencapai puncak. Akibatnya, ia merasakan sakit kepala yang hebat dan muntah-muntah. Meskipun mencoba beristirahat beberapa jam, kondisinya tidak kunjung membaik, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Setelah melalui pemeriksaan menyeluruh dan CT scan, hasilnya menunjukkan bahwa Dong mengalami pendarahan subarachnoid spontan, yang kemungkinan disebabkan oleh stres jangka panjang dan terus-menerus.

Skenario Serupa yang Terjadi di Tiongkok

Pada tahun 2019, beredar berita mengenai seorang ibu berusia 36 tahun yang mengalami serangan jantung karena merasa sangat emosional ketika melihat anaknya kesulitan menyelesaikan soal matematika. Fenomena semacam ini sebelumnya jarang terjadi atau bahkan hampir tidak pernah ada. Namun, pada tahun berikutnya, kejadian serupa kembali terjadi. Seorang pria Tiongkok yang berusia 45 tahun dilaporkan mengalami serangan jantung setelah marah kepada putranya yang sedang mengerjakan tugas rumah. Sejak itu, kejadian orang tua mengalami stroke atau serangan jantung saat membantu anak-anak mereka dengan tugas rumah menjadi semakin umum.

Pendapat Pakar Kesehatan

Menurut para ahli kesehatan, perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan seperti ini. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang terus menerus dari pekerjaan, tanggung jawab rumah tangga, dan bahkan tekanan dari teman sebaya. Selain itu, tugas-tugas rumah tangga yang berhubungan dengan anak-anak juga menjadi salah satu faktor tambahan yang menyebabkan tingkat stres mereka semakin meningkat.

Apakah Stroke Sama dengan Serangan Jantung?

Mirip dengan serangan jantung, stroke bisa terjadi akibat adanya masalah dalam suplai darah. Tapi, berbeda dengan serangan jantung, stroke disebabkan oleh terhambatnya aliran darah menuju otak. Gangguan pasokan darah ini biasanya disebabkan oleh sumbatan atau kerusakan pembuluh darah di otak.

 

Apa Hubungan Jantung dengan Stroke?

Tekanan darah dan ritme jantung sangat berpengaruh terhadap kejadian stroke. Tiga dari empat orang yang mengalami stroke pertama kali, memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Sedangkan ritme atrium jantung yang tidak teratur, yang biasa disebut atrial fibrilasi (AF), terjadi pada 1 dari 5 kejadian stroke.

Jelaskan Apa Perbedaan Antara Penyakit Stroke dan Jantung?

Perbedaannya adalah stroke disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak, sedangkan serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan pada jantung.

Kenapa Bisa Serangan Stroke?

Penyakit stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang karena penyumbatan atau ketika pembuluh darah di otak pecah. Serangan stroke dapat terjadi secara tiba-tiba dan harus ditangani segera karena dapat menjadi kondisi yang membahayakan.

 

Serangan Jantung Ringan Itu Seperti Apa?

Serangan jantung ringan adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri koroner menyempit sehingga aliran darah ke otot jantung berkurang. Kondisi ini tidak menyebabkan kerusakan otot jantung yang separah serangan jantung umumnya. Namun, penanganan sedini mungkin tetap harus segera diberikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya