Citizen6, Semarang: Guru adalah orangtua yang berada di sekolah, guru yang membimbing kita dari kesesatan, dan menunjukan jalan yang benar. Jasa seorang guru sangatlah berharga, tapi di zaman sekarang banyak orang yang memandang profesi guru dengan sebelah mata.
Tapi menurut saya, guru sangatlah berjasa untuk menentukan karir kita di masa depan. Saat duduk di bangku SMA, ada satu guru yang sangat menginsipirasi saya secara tidak langsung. Pak Cairul namanya. Guru ini sangat disayangi oleh murid-muridnya. Pak Cai panggilan akrabnya, adalah guru ekonomi sekaligus guru akutansi. Yang membuat dia dan membuat inspirasi semua murid adalah kesabaranya.
Pak Cairul mempunya postur badan yang besar. Tapi hal tersebut tidak menghalanginya untuk naik ke lantai 3 dan menyebarkan ilmu kepada muridnya. Tidak pernah ia terlihat lelah maupun mengeluh saat harus bolak-balik ke lantai atas. Malah sebaliknya, ia nampak tetap semangat.
Suatu ketika dia pernah mengatakan sesuatu yang membuat teman-teman saya teringat,"Ngapain ke Singapura, jauh-jauh ke sana hanya untuk melihat singa buang air kecil". Mungkin beliau berusaha membuat kelucuan. Meskipun kedengarannya tidak lucu, tapi itu teringat di benak teman-teman saya.
Banyak murid-muridnya yang sukses di bawah didikannya di 2013 ini. Salah satunya adalah Monica Dwiyanti mahasiswa FISIP UI, peraih nilai UN tertinggi di sekolah ku.
"Kata-kata yang saya ingat dari Pak Cairul itu adalah kita nggak boleh meremehkan orang lain, karena orang lain pasti punya ilmu yang bisa dibagikan pada kita," tutur Monic.
Tapi sayang pada saat mendekati kelulusan UN, sosok yang kita idolakan pergi meninggalkan kita dikarenakan serangan jantung. Padahal sebelumnya beliau masih bisa bercanda-canda dengan muridnya. Satu sekolah kehilangan sosoknya. Sosok yang selalu menjadi insipirasi bagi kami para siswanya. Selamat jalan Pak Cairul, jasamu sangat berati bagiku. (Kautsar Widya Prabowo/mar)
Kautsar Widya Prabowo adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Tapi menurut saya, guru sangatlah berjasa untuk menentukan karir kita di masa depan. Saat duduk di bangku SMA, ada satu guru yang sangat menginsipirasi saya secara tidak langsung. Pak Cairul namanya. Guru ini sangat disayangi oleh murid-muridnya. Pak Cai panggilan akrabnya, adalah guru ekonomi sekaligus guru akutansi. Yang membuat dia dan membuat inspirasi semua murid adalah kesabaranya.
Pak Cairul mempunya postur badan yang besar. Tapi hal tersebut tidak menghalanginya untuk naik ke lantai 3 dan menyebarkan ilmu kepada muridnya. Tidak pernah ia terlihat lelah maupun mengeluh saat harus bolak-balik ke lantai atas. Malah sebaliknya, ia nampak tetap semangat.
Suatu ketika dia pernah mengatakan sesuatu yang membuat teman-teman saya teringat,"Ngapain ke Singapura, jauh-jauh ke sana hanya untuk melihat singa buang air kecil". Mungkin beliau berusaha membuat kelucuan. Meskipun kedengarannya tidak lucu, tapi itu teringat di benak teman-teman saya.
Banyak murid-muridnya yang sukses di bawah didikannya di 2013 ini. Salah satunya adalah Monica Dwiyanti mahasiswa FISIP UI, peraih nilai UN tertinggi di sekolah ku.
"Kata-kata yang saya ingat dari Pak Cairul itu adalah kita nggak boleh meremehkan orang lain, karena orang lain pasti punya ilmu yang bisa dibagikan pada kita," tutur Monic.
Tapi sayang pada saat mendekati kelulusan UN, sosok yang kita idolakan pergi meninggalkan kita dikarenakan serangan jantung. Padahal sebelumnya beliau masih bisa bercanda-canda dengan muridnya. Satu sekolah kehilangan sosoknya. Sosok yang selalu menjadi insipirasi bagi kami para siswanya. Selamat jalan Pak Cairul, jasamu sangat berati bagiku. (Kautsar Widya Prabowo/mar)
Kautsar Widya Prabowo adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.