Liputan6.com, Jakarta - Belarus mengatakan tidak berencana untuk mengadopsi aturan yang lebih ketat untuk kripto meskipun ada larangan Rusia pada penambangan dan transaksi token.
Dilansir dari Coinrivet, Sabtu (29/1/2022), Hi-Tech Park (HTP), regulator mata uang kripto Belarusia, telah menyatakan tidak ada peraturan yang akan diubah mengenai kripto atau munculnya peraturan model baru untuk kripto.
Baca Juga
Indeks adopsi kripto oleh perusahaan blockchain Chainalysis menempatkan Belarus pada urutan ketiga di Eropa Timur, setelah Rusia dan Ukraina, sebagian besar karena aktivitas peer-to-peer yang kuat di negara tersebut.
Advertisement
Selain itu, warga Belarus juga tidak wajib melaporkan transaksi kripto mereka ke otoritas pajak negara tersebut.
Belarus mempertahankan hubungan ekonomi, politik, dan militer yang erat dengan Federasi Rusia dan bank sentral Rusia yang minggu lalu mengusulkan untuk melarang penggunaan, penerbitan, dan pertukaran mata uang kripto.
Namun, sudut pandang ketat regulator pada kripto, untuk saat ini telah ditolak oleh perwakilan lembaga pemerintah lainnya.
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko meliberalisasi penggunaan kripto pada 2017, memungkinkan individu untuk memiliki, menambang, dan memperdagangkan koin digital untuk token atau mata uang lain.Â
Tahun lalu, ia bahkan menyarankan para pekerja untuk tinggal di negara itu daripada bermigrasi untuk mengisi pekerjaan pertanian bergaji rendah di Polandia dan Jerman.
Pemimpin Belarusia kemudian mengatakan ada sumber pendapatan alternatif. Ia juga berkomentar ada cukup listrik di negara itu untuk mendukung penambangan cryptocurrency. Dari hal tersebut menunjukkan Belarus salah satu negara yang ramah untuk para penambang kripto.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Sabtu Pagi, 29 Januari 2022
Sebelumnya, harga Bitcoin, Ethereum dan jajaran kripto teratas terlihat kembali menguat pada Sabtu pagi, 29 Januari 2022. Kripto yang sempat melemah sebelumnya, pagi ini mulai beranjak naik.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 4,89 persen dan 2,56 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga BTC berada di level USD 37.834,73 per koin atau setara Rp 544,1 juta (asumsi kurs Rp 14.383 per dolar AS).Â
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua yang sebelumnya melemah, hari ini kembali menguat sebesar 8,41 persen dalam satu hari terakhir. Namun dalam sepekan masih melemah sebesar 2,97 persen. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.538,25 per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini terlihat melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 1,05 persen dan dalam sepekan sebesar 0,88 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 385,31 per koin.Â
Sedangkan, Solana (SOL) pagi ini berhasil kembali menguat dalam satu hari terakhir sebesar 3,91 persen. Namun dalam sepekan masih meradang sebesar 16,86 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 91,60 per koin.
Adapun, Cardano (ADA) mengikuti jejak Solana yang berhasil menguat dalam 24 jam terakhir sebesar 1,18 persen. Meskipun begitu, dalam sepekan ADA masih melemah sebesar 7,04 persen. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,05 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), meskipun sedikit turun, tetapi masing-masing harganya masih stabil. USDT masih berada di level USD 1,00. Namun, USDC harganya sedikit menurun ke level USD 0,9994.Â
Advertisement