Pemerintah Kazakhstan Tutup Lebih dari 100 Tambang Crypto

Pihak berwenang mengungkapkan, beberapa fasilitas tambang crypto terkait dengan pengusaha terkemuka dan mantan pejabat pemerintah.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 02 Apr 2022, 09:12 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2022, 09:12 WIB
Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 100 penambangan kripto di Kazakhstan telah menghentikan operasinya sebagai akibat dari inspeksi berkelanjutan terhadap sektor pertambangan.

Pihak berwenang telah mengungkapkan, beberapa fasilitas tambang crypto terkait dengan pengusaha terkemuka dan mantan pejabat pemerintah.

Ekspansi yang cepat penambangan kripto di Kazakhstan, sejak tindakan keras tahun lalu terhadap industri di China, telah disalahkan karena terus berlanjutnya masalah kekurangan listrik dan pemadaman listrik.

Pemerintah Kazakhstan juga telah mengklaim, penambang ilegal di sektor ini mengancam keamanan ekonomi negara.

“Menyusul inspeksi yang diperintahkan oleh Presiden Kassym Jomart Tokayev, 55 pertambangan telah secara sukarela ditutup,” kata Badan Pemantau Keuangan Kazakhstan dalam sebuah pengumuman, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (2/4/2022).

Mereka telah sepenuhnya menghentikan kegiatan, membongkar dan memindahkan peralatan para penambang dari sejumlah lokasi.

Pada Februari, Tokayev menugaskan pengawas untuk mengidentifikasi semua perusahaan yang mencetak mata uang digital dan memverifikasi pajak, bea cukai, dan dokumentasi teknis mereka.

Badan tersebut diharapkan melakukan pemeriksaan bersama dengan badan pemerintah lainnya dan melaporkan kembali pada pertengahan Maret.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peternakan Crypto

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Inspektur pemerintah juga telah menutup 51 peternakan kripto ilegal, yang pemiliknya belum memberitahu pihak berwenang untuk memulai aktivitas atau menghubungkan perangkat keras mereka ke jaringan listrik tanpa izin.

Beberapa fasilitas ini telah berlokasi di kawasan ekonomi khusus, menghindari pajak dan bea masuk.

Di antara perusahaan pertambangan yang terlibat dalam kegiatan ilegal adalah entitas yang terkait dengan salah satu orang terkaya Kazakhstan, Kairat Itemgenov.

Perusahaan lain yang menjalankan pertambangan kripto juga telah dikaitkan dengan Tlegen Matkenov, mantan kepala departemen di Kementerian Dalam Negeri.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya