Cara Membuat Kolak yang Enak, Sajian Takjil Segar khas Puasa

Pelajari cara membuat kolak yang lezat dan beragam untuk hidangan berbuka puasa. Temukan resep-resep kolak tradisional hingga kreasi baru di sini!

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2024, 09:55 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 09:55 WIB
cara membuat kolak
cara membuat kolak ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Kolak merupakan hidangan manis yang sangat populer sebagai menu berbuka puasa di Indonesia. Sajian yang terdiri dari berbagai macam bahan seperti pisang, ubi, singkong, atau biji-bijian ini dimasak dalam kuah santan dan gula merah yang lezat. Selain nikmat disantap, kolak juga menyimpan berbagai manfaat nutrisi yang baik untuk tubuh. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang cara membuat kolak yang lezat dan beragam untuk menemani waktu berbuka puasa Anda.

Sejarah dan Asal-Usul Kolak

Kolak telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Indonesia, khususnya selama bulan Ramadhan. Namun, tahukah Anda dari mana asal-usul hidangan manis ini?

Menurut beberapa sumber sejarah, kolak diperkirakan berasal dari Jawa. Nama "kolak" sendiri diyakini berasal dari bahasa Arab "qolaa" yang berarti menggoreng atau memasak. Meskipun demikian, cara memasak kolak sebenarnya lebih mirip merebus daripada menggoreng.

Pada awalnya, kolak hanya terbuat dari pisang yang dimasak dengan gula merah dan santan. Seiring berjalannya waktu, variasi bahan kolak semakin beragam. Masyarakat mulai menambahkan ubi, singkong, labu, dan berbagai jenis buah-buahan lainnya ke dalam kolak.

Tradisi menyajikan kolak sebagai hidangan berbuka puasa dipercaya mulai berkembang pada masa penyebaran Islam di Nusantara. Para wali dan ulama saat itu menggunakan kolak sebagai salah satu cara untuk menarik minat masyarakat terhadap ajaran Islam. Rasa manis kolak dianggap sebagai simbol kebahagiaan setelah menjalani ibadah puasa seharian penuh.

Hingga kini, kolak tetap menjadi salah satu menu favorit saat berbuka puasa di berbagai daerah di Indonesia. Keberadaannya tidak hanya sebagai pelepas dahaga, tetapi juga sebagai pengingat akan kekayaan kuliner dan sejarah bangsa.

Bahan-bahan Dasar untuk Membuat Kolak

Sebelum mulai memasak, penting untuk memahami bahan-bahan dasar yang diperlukan dalam pembuatan kolak. Berikut adalah daftar bahan utama yang umumnya digunakan:

  • Santan: Menjadi basis utama kuah kolak, memberikan rasa gurih dan creamy.
  • Gula merah: Memberikan warna kecoklatan dan rasa manis khas pada kolak.
  • Gula pasir: Digunakan untuk menyeimbangkan tingkat kemanisan.
  • Daun pandan: Menambahkan aroma harum yang khas.
  • Garam: Sedikit garam diperlukan untuk menyeimbangkan rasa manis.
  • Air: Untuk mengencerkan santan dan merebus bahan-bahan kolak.

Untuk isian kolak, Anda bisa memilih berbagai jenis bahan sesuai selera, seperti:

  • Pisang: Jenis pisang yang cocok antara lain pisang kepok, pisang raja, atau pisang tanduk.
  • Ubi: Bisa menggunakan ubi jalar kuning, putih, atau ungu.
  • Singkong: Memberikan tekstur kenyal yang unik.
  • Labu kuning: Menambah warna dan nutrisi pada kolak.
  • Biji salak: Terbuat dari ubi yang dibentuk menyerupai biji buah salak.
  • Kolang-kaling: Buah dari pohon aren yang sering digunakan dalam kolak.
  • Nangka: Menambah aroma harum dan rasa manis alami.

Pemilihan bahan yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil akhir kolak Anda. Pastikan untuk memilih bahan-bahan segar dan berkualitas baik untuk mendapatkan cita rasa terbaik.

Teknik Dasar Memasak Kolak

Meskipun setiap jenis kolak memiliki resep yang sedikit berbeda, ada beberapa teknik dasar yang perlu Anda kuasai untuk membuat kolak yang lezat:

  1. Menyiapkan santan: Jika menggunakan kelapa parut segar, peras santannya dan pisahkan antara santan kental dan encer. Jika menggunakan santan instan, encerkan sesuai petunjuk kemasan.
  2. Membuat larutan gula: Rebus air bersama gula merah dan gula pasir hingga larut sempurna. Saring untuk membuang kotoran dari gula merah.
  3. Merebus bahan isian: Rebus bahan-bahan keras seperti ubi atau singkong terlebih dahulu hingga setengah matang sebelum menambahkan bahan yang lebih lunak seperti pisang.
  4. Memasak santan: Masak santan dengan api kecil sambil terus diaduk agar tidak pecah. Tambahkan daun pandan untuk aroma.
  5. Menyatukan bahan: Gabungkan bahan isian yang sudah matang dengan kuah santan dan larutan gula. Masak sebentar hingga semua bahan tercampur rata dan matang sempurna.
  6. Menyeimbangkan rasa: Cicipi dan sesuaikan rasa dengan menambahkan gula atau garam sesuai selera.

Penting untuk selalu mengaduk kolak secara perlahan dan konsisten, terutama saat memasak santan, untuk mencegah santan pecah atau menggumpal. Selain itu, perhatikan tingkat kematangan setiap bahan isian agar tidak terlalu lembek atau masih keras.

Resep Kolak Pisang Klasik

Mari kita mulai dengan resep kolak paling dasar dan populer, yaitu kolak pisang. Berikut adalah cara membuatnya:

Bahan-bahan:

  • 500 gram pisang kepok, kupas dan potong sesuai selera
  • 200 gram gula merah, sisir halus
  • 3 sdm gula pasir
  • 500 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 500 ml air
  • 2 lembar daun pandan
  • 1/4 sdt garam

Cara membuat:

  1. Rebus air, gula merah, gula pasir, dan daun pandan dalam panci. Aduk hingga gula larut sempurna.
  2. Masukkan potongan pisang ke dalam rebusan gula. Masak dengan api sedang hingga pisang matang dan empuk.
  3. Tuangkan santan ke dalam panci. Tambahkan garam. Aduk perlahan dan masak dengan api kecil hingga mendidih. Jangan lupa untuk terus mengaduk agar santan tidak pecah.
  4. Setelah mendidih dan pisang matang sempurna, matikan api.
  5. Sajikan kolak pisang selagi hangat atau dingin sesuai selera.

Kolak pisang ini bisa dinikmati hangat ataupun dingin. Anda juga bisa menambahkan es batu jika ingin menikmatinya sebagai hidangan yang menyegarkan di siang hari yang panas.

Variasi Kolak Ubi dan Singkong

Selain pisang, ubi dan singkong juga menjadi bahan favorit untuk membuat kolak. Berikut adalah resep kolak ubi dan singkong yang bisa Anda coba:

Bahan-bahan:

  • 250 gram ubi jalar orange, kupas dan potong dadu
  • 250 gram singkong, kupas dan potong dadu
  • 200 gram gula merah, sisir halus
  • 3 sdm gula pasir
  • 600 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 400 ml air
  • 2 lembar daun pandan
  • 1/4 sdt garam

Cara membuat:

  1. Rebus air bersama daun pandan hingga mendidih.
  2. Masukkan potongan singkong terlebih dahulu, masak hingga setengah matang.
  3. Tambahkan potongan ubi jalar, gula merah, dan gula pasir. Aduk rata dan masak hingga ubi dan singkong empuk.
  4. Tuangkan santan ke dalam rebusan, tambahkan garam. Aduk perlahan dan masak dengan api kecil hingga mendidih.
  5. Setelah semua bahan matang dan kuah mengental, matikan api.
  6. Sajikan kolak ubi singkong selagi hangat.

Variasi ini memberikan tekstur yang lebih beragam dibandingkan kolak pisang. Ubi memberikan rasa manis alami, sementara singkong menambahkan kekenyalan yang unik pada kolak.

Kreasi Kolak Modern

Seiring perkembangan zaman, banyak kreasi baru kolak yang bermunculan. Berikut adalah beberapa ide kolak modern yang bisa Anda coba:

1. Kolak Pisang Cokelat

Tambahkan 2 sdm cokelat bubuk dan 50 gram cokelat batang yang sudah dicincang ke dalam resep kolak pisang klasik. Hasilnya adalah kolak dengan sentuhan rasa cokelat yang lezat.

2. Kolak Buah-buahan

Gunakan campuran buah-buahan seperti nanas, apel, dan melon sebagai pengganti pisang atau ubi. Potong buah-buahan menjadi ukuran kecil dan masak sebentar saja agar tidak terlalu lembek.

3. Kolak Kacang Hijau

Rebus 200 gram kacang hijau hingga empuk, lalu tambahkan ke dalam resep kolak dasar. Kacang hijau akan memberikan tekstur unik dan nutrisi tambahan.

4. Kolak Es Krim

Sajikan kolak yang sudah dingin dengan satu sendok es krim vanila di atasnya. Perpaduan hangat dan dingin ini sangat menyegarkan.

5. Kolak Roti

Potong roti tawar menjadi dadu kecil dan goreng sebentar hingga kering. Tambahkan ke dalam kolak sebagai pengganti ubi atau pisang.

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan bahan-bahan baru. Selama Anda mempertahankan esensi dasar kolak yaitu kuah santan dan gula merah, kreasi baru Anda bisa menjadi hidangan yang menarik dan lezat.

Tips Menyajikan dan Menyimpan Kolak

Untuk mendapatkan pengalaman menikmati kolak yang optimal, perhatikan tips penyajian dan penyimpanan berikut ini:

Penyajian:

  • Sajikan kolak dalam keadaan hangat untuk kenikmatan terbaik.
  • Jika ingin menikmati kolak dingin, biarkan kolak mencapai suhu ruang terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kulkas.
  • Tambahkan es batu saat penyajian untuk sensasi yang lebih menyegarkan.
  • Gunakan mangkuk atau gelas yang transparan untuk menampilkan warna dan isian kolak yang menarik.
  • Hiasi dengan daun pandan atau irisan buah untuk presentasi yang lebih menarik.

Penyimpanan:

  • Simpan kolak dalam wadah tertutup rapat di dalam kulkas.
  • Kolak yang sudah dimasak bisa bertahan 2-3 hari dalam kulkas.
  • Saat akan disajikan kembali, panaskan kolak di atas kompor dengan api kecil. Aduk perlahan agar santan tidak pecah.
  • Jangan membekukan kolak karena dapat merusak tekstur bahan-bahannya.
  • Pisahkan kuah dan isian jika ingin menyimpan lebih lama. Satukan kembali saat akan disajikan.

Dengan memperhatikan cara penyajian dan penyimpanan yang tepat, Anda dapat menikmati kelezatan kolak dalam waktu yang lebih lama tanpa mengurangi kualitas rasanya.

Manfaat Kesehatan dari Kolak

Meskipun kolak terkenal sebagai hidangan manis, ternyata ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari mengonsumsi kolak secara bijak:

  • Sumber energi cepat: Kandungan gula dalam kolak dapat memberikan energi cepat yang diperlukan tubuh saat berbuka puasa.
  • Kaya akan serat: Bahan-bahan seperti pisang, ubi, dan singkong mengandung serat yang baik untuk pencernaan.
  • Mengandung elektrolit: Santan dalam kolak mengandung elektrolit yang membantu mengembalikan cairan tubuh setelah berpuasa.
  • Sumber vitamin dan mineral: Berbagai bahan dalam kolak menyumbangkan vitamin dan mineral yang berbeda-beda, seperti vitamin A dari ubi jalar atau potassium dari pisang.
  • Meningkatkan mood: Rasa manis dari kolak dapat membantu meningkatkan mood dan memberikan rasa senang setelah berpuasa seharian.

Meski demikian, penting untuk mengonsumsi kolak secara bijak dan tidak berlebihan mengingat kandungan gulanya yang cukup tinggi. Bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang mengontrol asupan gula, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi kolak secara rutin.

Kolak dalam Budaya Indonesia

Kolak bukan sekadar hidangan manis biasa di Indonesia. Makanan ini memiliki tempat khusus dalam budaya dan tradisi masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan. Berikut beberapa aspek budaya yang terkait dengan kolak:

  • Tradisi berbuka puasa: Di banyak daerah di Indonesia, kolak menjadi menu wajib saat berbuka puasa. Rasanya yang manis diyakini dapat memberikan energi cepat setelah berpuasa seharian.
  • Simbol kebersamaan: Pembuatan dan penyajian kolak sering kali menjadi kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga atau bahkan komunitas, memperkuat ikatan sosial.
  • Variasi daerah: Setiap daerah di Indonesia memiliki versi kolak khasnya sendiri, mencerminkan kekayaan kuliner nusantara. Misalnya, di Jawa Barat dikenal kolak pisang saba, sementara di Sumatera populer dengan kolak labu.
  • Makanan pembuka: Dalam tradisi buka puasa, kolak sering disajikan sebagai makanan pembuka sebelum santapan utama, membantu tubuh beradaptasi setelah berpuasa.
  • Filosofi kehidupan: Beragam bahan dalam kolak yang dimasak bersama dalam satu kuah sering dianalogikan dengan keberagaman masyarakat Indonesia yang hidup berdampingan dalam harmoni.

Memahami posisi kolak dalam budaya Indonesia tidak hanya memperkaya pengetahuan kuliner, tetapi juga memberikan apresiasi lebih terhadap makna di balik hidangan sederhana namun kaya makna ini.

Inovasi dan Perkembangan Kolak di Era Modern

Seiring dengan perkembangan zaman dan tren kuliner, kolak pun mengalami berbagai inovasi dan perkembangan. Beberapa contoh perkembangan kolak di era modern antara lain:

  • Kolak dalam kemasan: Beberapa produsen makanan telah mengembangkan kolak siap saji dalam kemasan yang bisa disimpan lebih lama.
  • Kolak sebagai topping: Beberapa kedai es krim atau dessert modern menggunakan kolak sebagai topping atau campuran dalam menu mereka.
  • Kolak fusion: Chef-chef kreatif mulai menggabungkan konsep kolak dengan dessert internasional, menciptakan hidangan fusion yang unik.
  • Kolak sehat: Muncul variasi kolak yang menggunakan pemanis alami atau bahan-bahan organik untuk menyesuaikan dengan tren hidup sehat.
  • Kolak vegan: Beberapa resep kolak telah dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan diet vegan, misalnya dengan mengganti santan dengan susu nabati.

Inovasi-inovasi ini menunjukkan bahwa kolak, meskipun berakar pada tradisi, tetap mampu beradaptasi dengan selera dan kebutuhan masyarakat modern. Hal ini memastikan bahwa kolak akan terus menjadi bagian penting dalam khazanah kuliner Indonesia untuk waktu yang lama.

Kesimpulan

Kolak, dengan segala keunikan dan kelezatannya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia, khususnya selama bulan Ramadhan. Dari resep klasik hingga kreasi modern, kolak terus berkembang namun tetap mempertahankan esensi dasarnya sebagai hidangan yang menyatukan beragam bahan dalam kuah santan dan gula yang lezat.

Melalui panduan ini, kita telah menjelajahi berbagai aspek kolak, mulai dari sejarah, bahan dasar, teknik memasak, hingga inovasi terkini. Diharapkan, pengetahuan ini tidak hanya membantu Anda dalam membuat kolak yang lezat, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan kuliner dan budaya Indonesia.

Selamat mencoba berbagai resep kolak dan jangan ragu untuk bereksperimen dengan kreasi Anda sendiri. Ingatlah bahwa setiap mangkuk kolak tidak hanya menyajikan kelezatan, tetapi juga membawa cerita, tradisi, dan kehangatan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya