Tata Cara Sholat Jamak Taqdim, Berikut Ketentuan dan Bacaan Niatnya

Pelajari tata cara sholat jamak taqdim lengkap dengan niat, syarat, dan ketentuannya. Panduan praktis bagi Muslim yang ingin menjalankan ibadah dengan benar.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2024, 09:43 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 09:42 WIB
tata cara sholat jamak taqdim
tata cara sholat jamak taqdim ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Sholat merupakan salah satu kewajiban utama bagi umat Islam sebagai bentuk ibadah dan koneksi spiritual dengan Allah SWT. Namun, dalam situasi tertentu seperti saat bepergian jauh, Allah memberikan keringanan (rukhsah) berupa sholat jamak. Salah satu jenis sholat jamak yang dikenal adalah sholat jamak taqdim. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai tata cara sholat jamak taqdim, mulai dari pengertian, syarat, niat, hingga pelaksanaannya.

Pengertian Sholat Jamak Taqdim

Sholat jamak taqdim merupakan penggabungan dua sholat wajib yang dilaksanakan pada waktu sholat pertama. Misalnya, menggabungkan sholat Dzuhur dan Ashar yang dikerjakan pada waktu Dzuhur, atau sholat Maghrib dan Isya yang dikerjakan pada waktu Maghrib. Praktik ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

"Rasulullah SAW menggabungkan antara shalat Dzuhur dan Ashar jika beliau dalam perjalanan dan menggabungkan antara Maghrib dan Isya." (HR Bukhari & Muslim)

Keringanan ini diberikan untuk memudahkan umat Muslim dalam menjalankan ibadah sholat ketika berada dalam kondisi tertentu, terutama saat melakukan perjalanan jauh.

Syarat-syarat Sholat Jamak Taqdim

Sebelum melaksanakan sholat jamak taqdim, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut sah. Berikut adalah syarat-syarat utama sholat jamak taqdim:

  • Berada dalam perjalanan (safar) dengan jarak minimal 82 km atau 48 mil
  • Niat menjamak sholat dilakukan pada saat takbiratul ihram sholat pertama
  • Tertib dalam pelaksanaan, yaitu mendahulukan sholat yang waktunya lebih awal
  • Berurutan (muwalat) tanpa jeda yang lama antara dua sholat yang dijamak
  • Masih dalam kondisi safar ketika mengerjakan sholat kedua
  • Waktu sholat pertama masih berlangsung saat mengerjakan sholat kedua

Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang membolehkan seseorang untuk melakukan sholat jamak, seperti:

  • Cuaca buruk seperti hujan lebat, angin kencang, atau suhu yang sangat dingin
  • Sakit yang menyulitkan untuk melakukan sholat pada waktunya
  • Keperluan mendesak atau situasi darurat yang mengancam keselamatan

Penting untuk diingat bahwa sholat jamak merupakan rukhsah atau keringanan, bukan kewajiban. Jika seseorang mampu melaksanakan sholat pada waktunya masing-masing, maka itu lebih utama.

Niat Sholat Jamak Taqdim

Niat merupakan salah satu rukun sholat yang sangat penting. Dalam sholat jamak taqdim, niat harus diucapkan atau minimal diniatkan dalam hati saat takbiratul ihram sholat pertama. Berikut adalah lafaz niat sholat jamak taqdim:

1. Niat Sholat Jamak Taqdim Dzuhur dan Ashar

Untuk sholat Dzuhur:

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al 'ashri jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala"

Untuk sholat Ashar:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الظُّهْرِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii fardhal 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'adz dzuhri adaa-an lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat sholat fardhu Ashar empat rakaat dijamak bersama Dzuhur, sebagai tunai karena Allah Ta'ala"

2. Niat Sholat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya

Untuk sholat Maghrib:

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin majmuu'an ma'al 'isyaa-i jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala"

Untuk sholat Isya:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا مَعَ الْمَغْرِبِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al maghribi adaa-an lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat sholat fardhu Isya empat rakaat dijamak bersama Maghrib, sebagai tunai karena Allah Ta'ala"

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Jamak Taqdim

Setelah memahami syarat dan niat, berikut adalah langkah-langkah detail dalam melaksanakan sholat jamak taqdim:

1. Sholat Jamak Taqdim Dzuhur dan Ashar

  1. Berwudhu dengan sempurna
  2. Menghadap kiblat
  3. Niat sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar dalam hati
  4. Takbiratul ihram
  5. Membaca doa iftitah
  6. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
  7. Rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud
  8. Melanjutkan hingga rakaat keempat
  9. Tasyahud akhir dan salam
  10. Setelah salam, langsung berdiri untuk melaksanakan sholat Ashar
  11. Niat sholat Ashar dalam hati
  12. Melaksanakan sholat Ashar empat rakaat seperti biasa
  13. Tasyahud akhir dan salam

2. Sholat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya

  1. Berwudhu dengan sempurna
  2. Menghadap kiblat
  3. Niat sholat jamak taqdim Maghrib dan Isya dalam hati
  4. Takbiratul ihram
  5. Membaca doa iftitah
  6. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
  7. Rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud
  8. Melanjutkan hingga rakaat ketiga
  9. Tasyahud akhir dan salam
  10. Setelah salam, langsung berdiri untuk melaksanakan sholat Isya
  11. Niat sholat Isya dalam hati
  12. Melaksanakan sholat Isya empat rakaat seperti biasa
  13. Tasyahud akhir dan salam

Penting untuk diingat bahwa dalam pelaksanaan sholat jamak taqdim, kedua sholat harus dilakukan secara berurutan tanpa jeda yang lama di antara keduanya. Hal ini untuk memastikan bahwa kedua sholat masih dalam satu rangkaian ibadah.

Hikmah dan Manfaat Sholat Jamak Taqdim

Pemberlakuan sholat jamak taqdim memiliki berbagai hikmah dan manfaat bagi umat Muslim, di antaranya:

  • Memberikan kemudahan dalam beribadah, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan jauh
  • Mengurangi beban dan kesulitan dalam menjalankan kewajiban sholat
  • Memungkinkan umat Muslim untuk tetap konsisten dalam beribadah meskipun dalam kondisi yang tidak ideal
  • Menunjukkan fleksibilitas dan rahmat Allah dalam syariat Islam
  • Membantu mengatur waktu dengan lebih efisien, terutama saat dalam perjalanan atau situasi darurat
  • Menguatkan ikatan spiritual dengan Allah SWT melalui ibadah yang berkelanjutan

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa sholat jamak taqdim bukanlah pilihan utama jika seseorang mampu melaksanakan sholat pada waktunya masing-masing. Keringanan ini diberikan sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang berada dalam kesulitan.

Perbedaan Sholat Jamak Taqdim dan Takhir

Selain sholat jamak taqdim, terdapat juga sholat jamak takhir yang memiliki beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya. Berikut adalah perbandingan antara sholat jamak taqdim dan takhir:

Aspek Jamak Taqdim Jamak Takhir
Waktu Pelaksanaan Pada waktu sholat pertama Pada waktu sholat kedua
Urutan Sholat Harus berurutan (sholat pertama lalu kedua) Boleh tidak berurutan
Niat Saat takbiratul ihram sholat pertama Boleh diniatkan di akhir waktu sholat pertama
Muwalat (Berurutan) Wajib tanpa jeda yang lama Tidak wajib muwalat

Pemilihan antara jamak taqdim dan takhir dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu. Yang terpenting adalah niat yang benar dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sholat Jamak Taqdim

Meskipun sholat jamak taqdim memberikan kemudahan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pelaksanaannya tetap sesuai dengan syariat:

  • Pastikan bahwa kondisi yang dihadapi benar-benar memenuhi syarat untuk melakukan sholat jamak
  • Niat harus dilakukan dengan benar dan pada waktu yang tepat
  • Jangan menunda-nunda pelaksanaan sholat jika masih memungkinkan untuk melakukannya pada waktunya
  • Tetap menjaga kekhusyukan dalam beribadah meskipun dalam kondisi perjalanan atau kesulitan
  • Jika ragu tentang boleh tidaknya melakukan sholat jamak, sebaiknya konsultasikan dengan ulama atau ahli fiqih
  • Setelah kondisi normal kembali, lakukan sholat pada waktunya masing-masing

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan pelaksanaan sholat jamak taqdim dapat dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Kesimpulan

Sholat jamak taqdim merupakan salah satu bentuk keringanan yang diberikan Allah SWT kepada umat Muslim dalam menjalankan ibadah sholat. Praktik ini memungkinkan penggabungan dua sholat wajib yang dilaksanakan pada waktu sholat pertama, terutama saat dalam perjalanan jauh atau menghadapi kondisi sulit lainnya.

Dalam pelaksanaannya, sholat jamak taqdim memiliki syarat-syarat dan tata cara khusus yang harus dipatuhi. Mulai dari niat yang benar, urutan pelaksanaan, hingga muwalat atau kesinambungan antara dua sholat yang dijamak. Pemahaman yang baik tentang ketentuan-ketentuan ini akan membantu umat Muslim untuk menjalankan ibadah dengan benar dan tetap mendapatkan pahala serta ridha Allah SWT.

Meskipun memberikan kemudahan, penting untuk diingat bahwa sholat jamak taqdim bukanlah pilihan utama jika seseorang mampu melaksanakan sholat pada waktunya masing-masing. Keringanan ini diberikan sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang berada dalam kesulitan, bukan sebagai alasan untuk meremehkan kewajiban sholat.

Dengan memahami dan menerapkan tata cara sholat jamak taqdim dengan benar, umat Muslim dapat tetap konsisten dalam beribadah meskipun dalam kondisi yang tidak ideal. Hal ini mencerminkan fleksibilitas dan rahmat Allah dalam syariat Islam, sekaligus menguatkan ikatan spiritual antara hamba dengan Sang Pencipta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya