Mawaddah Adalah Fondasi Cinta dalam Pernikahan Islam

Mawaddah adalah konsep cinta dalam Islam yang menjadi fondasi pernikahan. Pelajari makna, manfaat dan cara mewujudkan mawaddah dalam rumah tangga.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Nov 2024, 14:55 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2024, 14:55 WIB
mawaddah adalah
mawaddah adalah ©Ilustrasi dibuat Pixabay

Pengertian Mawaddah dalam Islam

Liputan6.com, Jakarta Mawaddah adalah konsep cinta yang menjadi salah satu fondasi penting dalam pernikahan Islam. Secara bahasa, mawaddah berasal dari kata wadda dalam bahasa Arab yang berarti cinta, kasih sayang atau kecintaan. Dalam konteks pernikahan, mawaddah memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar rasa cinta biasa.

Para ulama menafsirkan mawaddah sebagai cinta yang disertai kelapangan dada dan ketulusan hati untuk memberi kebahagiaan kepada pasangan. Mawaddah adalah bentuk cinta yang membuat seseorang rela berkorban dan mengutamakan kebahagiaan pasangannya di atas kepentingan diri sendiri. Cinta ini tumbuh seiring berjalannya waktu dalam kehidupan rumah tangga.

Beberapa karakteristik utama dari mawaddah antara lain:

  • Cinta yang tulus dan murni tanpa pamrih
  • Keinginan kuat untuk membahagiakan pasangan
  • Kerelaan berkorban demi pasangan
  • Penerimaan atas kekurangan pasangan
  • Komitmen untuk terus bersama dalam suka dan duka

Mawaddah bukan hanya perasaan cinta yang menggebu-gebu, tapi juga melibatkan tindakan nyata untuk mewujudkan kebahagiaan pasangan. Inilah yang membedakan mawaddah dengan konsep cinta pada umumnya. Mawaddah menjadi perekat yang menguatkan ikatan pernikahan seiring berjalannya waktu.

Manfaat Mawaddah dalam Pernikahan

Kehadiran mawaddah memberikan banyak manfaat positif bagi kehidupan rumah tangga, di antaranya:

  1. Memperkuat ikatan pernikahan

    Mawaddah menjadi perekat yang menguatkan komitmen suami istri untuk terus bersama menghadapi berbagai tantangan rumah tangga. Cinta yang tulus membuat pasangan tidak mudah goyah meski menghadapi masalah.

  2. Menciptakan ketenangan jiwa (sakinah)

    Rasa cinta dan kasih sayang yang tulus menciptakan kedamaian dan ketentraman dalam rumah tangga. Suami istri merasa nyaman dan tenteram bersama pasangannya.

  3. Mendorong sikap saling pengertian

    Mawaddah membuat pasangan lebih memahami dan menerima kekurangan masing-masing. Mereka tidak mudah menyalahkan atau menghakimi, tapi berusaha saling mengerti.

  4. Meningkatkan keharmonisan keluarga

    Cinta yang tulus menciptakan suasana hangat dan harmonis dalam keluarga. Anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang.

  5. Memotivasi untuk berbuat kebaikan

    Mawaddah mendorong pasangan untuk terus berbuat baik dan membahagiakan satu sama lain. Mereka termotivasi menjadi pribadi yang lebih baik.

Dengan manfaat-manfaat tersebut, mawaddah menjadi kunci untuk mewujudkan keluarga sakinah yang penuh ketentraman dan keberkahan. Pasangan yang memiliki mawaddah akan lebih kuat menghadapi berbagai ujian dalam rumah tangga.

Cara Mewujudkan Mawaddah dalam Rumah Tangga

Mawaddah tidak tumbuh begitu saja, tapi perlu diupayakan dan dipelihara oleh pasangan suami istri. Berikut beberapa cara untuk mewujudkan dan memelihara mawaddah dalam rumah tangga:

  1. Membangun komunikasi yang baik

    Komunikasi yang terbuka, jujur dan penuh pengertian sangat penting untuk menumbuhkan mawaddah. Pasangan perlu saling berbagi perasaan, pikiran dan harapan mereka. Hindari komunikasi yang kasar atau menyakitkan.

  2. Saling menghargai dan menghormati

    Sikap saling menghargai dan menghormati akan memupuk rasa cinta. Hargai pendapat, keputusan dan privasi pasangan. Jangan meremehkan atau merendahkan pasangan dalam kondisi apapun.

  3. Bersikap pemaaf dan lapang dada

    Kesalahan dan konflik pasti terjadi dalam rumah tangga. Yang penting adalah kesediaan untuk saling memaafkan dan tidak menyimpan dendam. Lapangkan dada menerima kekurangan pasangan.

  4. Saling mendukung dan memotivasi

    Berikan dukungan pada pasangan untuk mengembangkan potensi diri. Motivasi pasangan saat menghadapi kesulitan. Rayakan bersama setiap pencapaian pasangan.

  5. Meluangkan quality time bersama

    Luangkan waktu khusus untuk berdua, misalnya dengan kencan rutin. Lakukan aktivitas yang disukai bersama untuk mempererat ikatan emosional.

Selain itu, pasangan juga perlu menjaga keharmonisan dengan melakukan hal-hal berikut:

  • Saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga
  • Menunjukkan kasih sayang melalui kata-kata dan tindakan
  • Bersikap romantis dan menjaga gairah dalam hubungan
  • Saling mendoakan kebaikan
  • Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin
  • Menjaga kesetiaan dan komitmen pernikahan

Dengan upaya-upaya tersebut, mawaddah akan terus tumbuh dan memperkuat ikatan pernikahan dari waktu ke waktu. Pasangan perlu konsisten menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perbedaan Mawaddah dan Rahmah

Mawaddah dan rahmah adalah dua konsep yang sering disebut beriringan sebagai fondasi pernikahan dalam Islam. Meski keduanya sama-sama bentuk cinta, ada beberapa perbedaan antara mawaddah dan rahmah:

Aspek Mawaddah Rahmah
Definisi Cinta yang disertai hasrat dan ketertarikan Kasih sayang yang lembut dan penuh empati
Sifat Lebih bersifat fisik dan emosional Lebih bersifat spiritual dan psikologis
Waktu muncul Umumnya di awal pernikahan Tumbuh seiring berjalannya waktu
Motivasi Keinginan membahagiakan diri sendiri Keinginan membahagiakan pasangan
Ekspresi Lebih ekspresif dan menggebu-gebu Lebih tenang dan mendalam

Meski berbeda, mawaddah dan rahmah saling melengkapi dalam membangun rumah tangga yang harmonis. Mawaddah memberi gairah dan semangat, sementara rahmah memberi kelembutan dan ketenangan. Keduanya diperlukan agar cinta dalam pernikahan tetap kokoh menghadapi berbagai ujian.

Dalam praktiknya, mawaddah dan rahmah bisa hadir bersamaan atau bergantian. Di awal pernikahan, mawaddah biasanya lebih dominan. Seiring waktu, rahmah akan semakin tumbuh melengkapi mawaddah. Pasangan perlu menjaga keseimbangan keduanya agar rumah tangga tetap harmonis.

Mawaddah dalam Al-Quran dan Hadits

Konsep mawaddah disebutkan dalam beberapa ayat Al-Quran dan hadits. Berikut beberapa di antaranya:

Mawaddah dalam Al-Quran

 

 

  • Surat Ar-Rum ayat 21

 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

 

 

 

  • Surat Asy-Syura ayat 23

 

ذَٰلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۗ قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَن يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

"Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."

 

 

Mawaddah dalam Hadits

 

 

  • Hadits Riwayat Bukhari

 

"Wanita dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung."

 

 

 

  • Hadits Riwayat Muslim

 

"Barangsiapa yang menikah maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi."

 

 

Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa mawaddah adalah anugerah Allah yang diberikan kepada pasangan suami istri. Ia menjadi salah satu tujuan pernikahan yang perlu dijaga dan dipelihara. Mawaddah bukan hanya perasaan cinta biasa, tapi juga melibatkan komitmen untuk saling membahagiakan dalam ikatan pernikahan yang suci.

Tradisi Mawaddah dalam Pernikahan Islam

Konsep mawaddah telah menjadi bagian penting dalam tradisi pernikahan Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Beberapa tradisi yang mencerminkan semangat mawaddah antara lain:

  1. Khutbah nikah

    Dalam khutbah nikah, biasanya disebutkan doa agar Allah menganugerahkan mawaddah dan rahmah kepada pasangan pengantin. Ini menegaskan pentingnya mawaddah sebagai fondasi pernikahan.

  2. Pemberian mahar

    Mahar yang diberikan suami kepada istri merupakan simbol cinta dan kesungguhan untuk membahagiakan pasangan. Ini mencerminkan semangat mawaddah.

  3. Walimatul 'ursy

    Pesta pernikahan dalam Islam bertujuan mengumumkan ikatan suci dan berbagi kebahagiaan. Ini juga menjadi sarana mendoakan agar pasangan diberi mawaddah dan rahmah.

  4. Malam pertama

    Ada beberapa adab malam pertama yang diajarkan Islam, seperti berdoa dan berlaku lembut. Ini untuk memulai kehidupan rumah tangga dengan mawaddah.

  5. Mu'asyarah bil ma'ruf

    Islam mengajarkan suami istri untuk memperlakukan pasangan dengan baik (mu'asyarah bil ma'ruf). Ini adalah implementasi mawaddah dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, ada beberapa tradisi lain yang mencerminkan semangat mawaddah, seperti:

  • Memberikan hadiah kepada pasangan di hari-hari spesial
  • Mengucapkan kata-kata cinta dan pujian kepada pasangan
  • Membantu pekerjaan rumah tangga pasangan
  • Menjenguk dan merawat pasangan saat sakit
  • Saling mendoakan kebaikan

Tradisi-tradisi ini menunjukkan bahwa mawaddah bukan hanya konsep abstrak, tapi perlu diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari. Pasangan muslim didorong untuk terus memelihara tradisi-tradisi yang menumbuhkan mawaddah dalam rumah tangga mereka.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Mawaddah

What (Apa)

Mawaddah adalah konsep cinta dalam Islam yang menjadi salah satu fondasi pernikahan. Ia merupakan bentuk cinta yang tulus, dalam, dan disertai keinginan kuat untuk membahagiakan pasangan.

Who (Siapa)

Mawaddah ditujukan untuk pasangan suami istri dalam ikatan pernikahan yang sah. Ia menjadi hak dan kewajiban bersama yang perlu dipupuk oleh kedua belah pihak.

When (Kapan)

Mawaddah mulai ditanamkan sejak awal pernikahan dan terus dipelihara sepanjang usia pernikahan. Ia bisa tumbuh seiring waktu melalui interaksi dan pengalaman bersama pasangan.

Where (Di mana)

Mawaddah diwujudkan dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari. Ia tercermin dalam sikap, ucapan, dan tindakan suami istri baik di dalam maupun di luar rumah.

Why (Mengapa)

Mawaddah penting karena menjadi perekat yang menguatkan ikatan pernikahan. Ia menciptakan ketenangan jiwa, mendorong sikap saling pengertian, dan memotivasi pasangan untuk berbuat kebaikan.

How (Bagaimana)

Mawaddah diwujudkan melalui komunikasi yang baik, sikap saling menghargai, kesediaan berkorban, dukungan emosional, dan tindakan-tindakan nyata untuk membahagiakan pasangan dalam kehidupan sehari-hari.

Perbandingan Mawaddah dengan Konsep Cinta Lainnya

Untuk lebih memahami keunikan mawaddah, berikut perbandingannya dengan beberapa konsep cinta lainnya:

Aspek Mawaddah Cinta Romantis Kasih Sayang Orang Tua
Sifat Cinta yang tulus dan dalam Cinta yang menggebu-gebu Cinta yang melindungi
Motivasi Membahagiakan pasangan Mendapatkan kesenangan pribadi Membesarkan dan mendidik anak
Durasi Jangka panjang Bisa jangka pendek Seumur hidup
Ekspresi Seimbang antara fisik dan emosional Lebih dominan fisik Lebih dominan emosional
Komitmen Sangat kuat Bisa lemah Sangat kuat

Mawaddah memiliki keunikan tersendiri dibanding konsep cinta lainnya. Ia menggabungkan ketulusan cinta romantis dengan komitmen jangka panjang kasih sayang orang tua. Mawaddah juga melibatkan aspek spiritual yang menjadikannya lebih dalam dan kokoh.

Dibandingkan cinta romantis yang kadang bersifat egois, mawaddah lebih berorientasi pada kebahagiaan pasangan. Sementara dibanding kasih sayang orang tua yang cenderung satu arah, mawaddah bersifat timbal balik antara suami dan istri.

Keunikan mawaddah inilah yang menjadikannya fondasi ideal bagi pernikahan dalam Islam. Ia memberikan keseimbangan antara hasrat dan komitmen, antara kebutuhan fisik dan spiritual, serta antara kepentingan pribadi dan pasangan.

FAQ Seputar Mawaddah

  1. Q: Apakah mawaddah sama dengan cinta?

    A: Mawaddah memang bentuk cinta, tapi lebih dalam dari cinta biasa. Ia melibatkan ketulusan, komitmen, dan keinginan kuat untuk membahagiakan pasangan.

  2. Q: Bagaimana cara menumbuhkan mawaddah?

    A: Mawaddah bisa ditumbuhkan dengan komunikasi yang baik, sikap saling menghargai, kesediaan berkorban, dan konsisten berbuat kebaikan untuk pasangan.

  3. Q: Apakah mawaddah hanya ada dalam pernikahan Islam?

    A: Meski istilah mawaddah berasal dari Islam, konsep cinta yang tulus dan dalam untuk pasangan bisa ditemui dalam berbagai budaya dan agama.

  4. Q: Bisakah mawaddah hilang dalam pernikahan?

    A: Mawaddah bisa memudar jika tidak dijaga, tapi bisa ditumbuhkan kembali dengan usaha bersama pasangan untuk saling memahami dan membahagiakan.

  5. Q: Apa perbedaan mawaddah dan nafsu?

    A: Mawaddah lebih dalam dan tulus dibanding nafsu. Mawaddah berorientasi pada kebahagiaan pasangan, sementara nafsu lebih pada kepuasan diri sendiri.

Kesimpulan

Mawaddah adalah konsep cinta yang indah dalam Islam, menjadi salah satu fondasi penting bagi keharmonisan rumah tangga. Ia bukan sekadar perasaan cinta biasa, tapi melibatkan ketulusan, komitmen, dan keinginan kuat untuk membahagiakan pasangan.

Kehadiran mawaddah memberi banyak manfaat bagi kehidupan rumah tangga. Ia memperkuat ikatan pernikahan, menciptakan ketenangan jiwa, mendorong sikap saling pengertian, meningkatkan keharmonisan keluarga, dan memotivasi pasangan untuk terus berbuat kebaikan.

Mewujudkan mawaddah membutuhkan usaha konsisten dari kedua belah pihak. Komunikasi yang baik, sikap saling menghargai, kesediaan berkorban, dan tindakan nyata untuk membahagiakan pasangan adalah kunci untuk menumbuhkan dan memelihara mawaddah.

Dengan memahami dan menerapkan konsep mawaddah, pasangan muslim dapat membangun rumah tangga yang sakinah, penuh cinta dan kasih sayang. Mawaddah menjadi bekal berharga untuk menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan panjang kehidupan berumah tangga.

Semoga pemahaman tentang mawaddah ini bisa menjadi inspirasi bagi pasangan muslim untuk terus memupuk cinta yang tulus dalam rumah tangga mereka. Dengan mawaddah, pernikahan bukan hanya menjadi ikatan formal, tapi juga perjalanan indah menuju ridha Allah SWT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya