Liputan6.com, Jakarta Flu Singapura dan cacar air merupakan dua penyakit menular yang kerap menyerang anak-anak. Meski memiliki beberapa gejala yang mirip, kedua penyakit ini sebenarnya berbeda dan disebabkan oleh virus yang berbeda pula. Memahami perbedaan antara flu Singapura dan cacar sangatlah penting agar orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan flu Singapura dan cacar, mulai dari definisi, penyebab, gejala, cara penularan, pengobatan, hingga pencegahannya.
Definisi Flu Singapura dan Cacar Air
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD), adalah infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun. Penyakit ini ditandai dengan munculnya luka di mulut serta ruam pada tangan dan kaki. Meski namanya mengandung kata "flu", sebenarnya penyakit ini tidak ada hubungannya dengan influenza.
Di sisi lain, cacar air atau varicella adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam gatal berisi cairan di seluruh tubuh. Penyakit ini sangat menular dan umumnya menyerang anak-anak, meskipun orang dewasa juga bisa terinfeksi. Cacar air biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 5-10 hari.
Advertisement
Penyebab Flu Singapura dan Cacar Air
Perbedaan mendasar antara flu Singapura dan cacar air terletak pada virus penyebabnya:
- Flu Singapura disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, terutama Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71. Virus-virus ini termasuk dalam keluarga Picornaviridae.
- Cacar air disebabkan oleh virus Varicella-zoster (VZV), yang termasuk dalam keluarga Herpesviridae. Virus ini juga dapat menyebabkan herpes zoster (cacar ular) pada orang dewasa yang pernah mengalami cacar air.
Meskipun penyebabnya berbeda, kedua penyakit ini sama-sama sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat, terutama di lingkungan yang padat seperti sekolah atau tempat penitipan anak.
Gejala Flu Singapura dan Cacar Air
Gejala awal flu Singapura dan cacar air memang memiliki beberapa kesamaan, namun terdapat perbedaan yang signifikan dalam perkembangan dan karakteristik gejalanya:
Gejala Flu Singapura:
- Demam ringan (38-39°C)
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan nafsu makan
- Rasa tidak enak badan
- Sariawan di mulut dan tenggorokan
- Ruam merah pada telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di bokong
- Bintil-bintil yang berubah menjadi lepuhan berisi cairan
Gejala Cacar Air:
- Demam ringan hingga sedang
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Ruam gatal yang menyebar ke seluruh tubuh
- Bintil-bintil merah yang berubah menjadi lepuhan berisi cairan, kemudian pecah dan membentuk keropeng
Perbedaan utama terletak pada karakteristik dan lokasi ruam. Pada flu Singapura, ruam cenderung terbatas pada area tangan, kaki, dan mulut. Sementara pada cacar air, ruam dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mengalami beberapa tahap perkembangan.
Advertisement
Cara Penularan Flu Singapura dan Cacar Air
Kedua penyakit ini memiliki cara penularan yang serupa, namun dengan beberapa perbedaan:
Penularan Flu Singapura:
- Kontak langsung dengan cairan dari lesi kulit atau sekresi dari hidung dan tenggorokan penderita
- Menyentuh benda yang terkontaminasi virus
- Melalui tinja penderita (rute fekal-oral)
- Masa inkubasi: 3-6 hari
Penularan Cacar Air:
- Kontak langsung dengan cairan dari lesi kulit penderita
- Melalui droplet dari bersin atau batuk penderita
- Kontak dengan benda yang terkontaminasi virus
- Masa inkubasi: 10-21 hari
Penting untuk dicatat bahwa penderita flu Singapura paling menular selama minggu pertama sakit, sementara penderita cacar air dapat menularkan virus 1-2 hari sebelum ruam muncul hingga semua lesi membentuk keropeng.
Diagnosis Flu Singapura dan Cacar Air
Diagnosis kedua penyakit ini umumnya dilakukan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin melakukan pemeriksaan tambahan:
Diagnosis Flu Singapura:
- Pemeriksaan fisik untuk melihat adanya lesi di mulut dan ruam di tangan serta kaki
- Tes PCR dari sampel tenggorokan atau tinja untuk mengidentifikasi virus
- Tes darah untuk memeriksa antibodi terhadap virus penyebab
Diagnosis Cacar Air:
- Pemeriksaan fisik untuk melihat karakteristik ruam
- Tes PCR dari sampel cairan lesi kulit untuk mengkonfirmasi virus Varicella-zoster
- Tes darah untuk memeriksa antibodi terhadap virus Varicella-zoster
Dalam kebanyakan kasus, diagnosis dapat ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis dan riwayat paparan. Namun, pemeriksaan laboratorium dapat membantu dalam kasus yang meragukan atau untuk memantau penyebaran penyakit dalam komunitas.
Advertisement
Pengobatan Flu Singapura dan Cacar Air
Meskipun keduanya merupakan infeksi virus, pendekatan pengobatan untuk flu Singapura dan cacar air memiliki beberapa perbedaan:
Pengobatan Flu Singapura:
- Istirahat yang cukup
- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
- Obat pereda nyeri dan penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen
- Obat kumur atau spray untuk meredakan nyeri pada lesi di mulut
- Gel atau krim untuk meredakan rasa tidak nyaman pada ruam kulit
- Dalam kasus yang parah, mungkin diperlukan perawatan di rumah sakit
Pengobatan Cacar Air:
- Istirahat yang cukup
- Minum banyak cairan
- Obat antihistamin untuk mengurangi gatal
- Lotion calamine untuk meredakan gatal pada kulit
- Obat antivirus seperti acyclovir untuk kasus yang parah atau pada individu dengan risiko tinggi
- Mandi air hangat dengan oatmeal untuk meredakan gatal
- Menghindari menggaruk lesi untuk mencegah infeksi sekunder
Penting untuk diingat bahwa antibiotik tidak efektif untuk kedua penyakit ini karena keduanya disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Pengobatan terutama berfokus pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Pencegahan Flu Singapura dan Cacar Air
Langkah-langkah pencegahan untuk kedua penyakit ini memiliki beberapa kesamaan, namun juga perbedaan penting:
Pencegahan Flu Singapura:
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi
- Membersihkan dan mendesinfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh
- Mengajarkan anak-anak untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
- Tidak berbagi peralatan makan atau minum dengan orang lain
- Menjaga kebersihan lingkungan, terutama di tempat-tempat umum seperti sekolah dan taman bermain
Pencegahan Cacar Air:
- Vaksinasi cacar air (vaksin varicella)
- Mengisolasi penderita cacar air hingga semua lesi membentuk keropeng
- Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, terutama bagi individu yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi
- Menjaga kebersihan personal dan lingkungan
- Mencuci tangan secara teratur
- Menghindari berbagi barang pribadi dengan orang yang terinfeksi
Perbedaan utama dalam pencegahan adalah ketersediaan vaksin untuk cacar air, sementara belum ada vaksin untuk flu Singapura. Vaksinasi cacar air sangat efektif dalam mencegah infeksi atau mengurangi keparahan penyakit jika terjadi infeksi.
Advertisement
Komplikasi Flu Singapura dan Cacar Air
Meskipun kedua penyakit ini umumnya ringan dan sembuh sendiri, dalam beberapa kasus dapat terjadi komplikasi serius:
Komplikasi Flu Singapura:
- Dehidrasi akibat kesulitan menelan
- Meningitis aseptik (peradangan selaput otak)
- Ensefalitis (peradangan otak)
- Miokarditis (peradangan otot jantung)
- Infeksi kulit sekunder akibat menggaruk lesi
Komplikasi Cacar Air:
- Infeksi kulit bakteri
- Pneumonia (terutama pada orang dewasa)
- Ensefalitis
- Sindrom Reye (komplikasi langka yang dapat terjadi jika anak diberi aspirin)
- Masalah kehamilan jika ibu hamil terinfeksi
- Herpes zoster (cacar ular) di kemudian hari
Komplikasi dari kedua penyakit ini lebih mungkin terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan orang dewasa yang terinfeksi cacar air untuk pertama kalinya.
Mitos dan Fakta Seputar Flu Singapura dan Cacar Air
Terdapat beberapa mitos yang beredar di masyarakat mengenai flu Singapura dan cacar air. Mari kita luruskan dengan fakta-fakta berikut:
Mitos dan Fakta Flu Singapura:
- Mitos: Flu Singapura hanya menyerang anak-anak.Fakta: Meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak, orang dewasa juga bisa terinfeksi flu Singapura.
- Mitos: Flu Singapura sama dengan influenza biasa.Fakta: Flu Singapura disebabkan oleh virus yang berbeda dan memiliki gejala yang berbeda dari influenza.
- Mitos: Seseorang hanya bisa terkena flu Singapura sekali seumur hidup.Fakta: Seseorang dapat terinfeksi flu Singapura lebih dari sekali karena ada beberapa jenis virus yang dapat menyebabkannya.
Mitos dan Fakta Cacar Air:
- Mitos: Cacar air hanya menyerang anak-anak.Fakta: Meskipun lebih umum pada anak-anak, orang dewasa juga bisa terkena cacar air dan seringkali gejalanya lebih parah.
- Mitos: Jika sudah pernah terkena cacar air, tidak akan terkena lagi.Fakta: Meskipun jarang, seseorang bisa terkena cacar air lebih dari sekali, terutama jika sistem kekebalan tubuhnya lemah.
- Mitos: Cacar air selalu ringan dan tidak berbahaya.Fakta: Meskipun umumnya ringan, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi, orang dewasa, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan penanganan yang tepat untuk kedua penyakit tersebut.
Advertisement
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Meskipun flu Singapura dan cacar air umumnya dapat sembuh sendiri, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter:
Untuk Flu Singapura:
- Demam tinggi yang berlangsung lebih dari 3 hari
- Tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, kurang buang air kecil, atau letargi
- Sakit kepala parah atau kaku leher
- Kejang
- Perubahan tingkat kesadaran
- Gejala yang memburuk setelah beberapa hari
Untuk Cacar Air:
- Demam tinggi yang berlangsung lebih dari 4 hari atau kembali setelah sempat turun
- Ruam yang menjadi merah, panas, atau bengkak, yang mungkin menandakan infeksi bakteri
- Kesulitan bernapas atau nyeri dada
- Kebingungan atau kesulitan untuk bangun
- Sakit kepala parah
- Ruam yang sangat gatal dan mengganggu tidur
- Jika penderita adalah bayi di bawah 3 bulan, ibu hamil, atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah
Selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa khawatir atau tidak yakin tentang kondisi Anda atau anak Anda. Dokter dapat memberikan penilaian yang lebih akurat dan merekomendasikan perawatan yang sesuai.
Perawatan Jangka Panjang dan Gaya Hidup
Meskipun flu Singapura dan cacar air umumnya merupakan penyakit akut yang sembuh dalam waktu singkat, ada beberapa pertimbangan jangka panjang dan perubahan gaya hidup yang perlu diperhatikan:
Untuk Flu Singapura:
- Menjaga kebersihan tangan dan lingkungan secara konsisten untuk mencegah infeksi ulang
- Meningkatkan asupan makanan bergizi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, terutama selama wabah
- Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kebersihan dan cara mencegah penyebaran penyakit
Untuk Cacar Air:
- Mempertimbangkan vaksinasi jika belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi
- Bagi yang pernah terkena cacar air, waspada terhadap risiko herpes zoster di kemudian hari
- Menjaga kesehatan umum dan sistem kekebalan tubuh melalui diet seimbang dan olahraga teratur
- Menghindari paparan terhadap orang yang terinfeksi cacar air, terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah
Penting untuk diingat bahwa meskipun kedua penyakit ini umumnya tidak memiliki efek jangka panjang yang serius, menjaga kesehatan umum dan kebersihan tetap menjadi kunci dalam mencegah infeksi di masa depan.
Advertisement
Perkembangan Terbaru dalam Penelitian dan Pengobatan
Penelitian terus berlanjut untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan flu Singapura dan cacar air. Beberapa perkembangan terbaru meliputi:
Untuk Flu Singapura:
- Pengembangan vaksin: Beberapa vaksin kandidat sedang dalam tahap uji klinis
- Penelitian obat antivirus baru yang lebih efektif
- Studi tentang faktor-faktor risiko genetik yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi parah
- Pengembangan tes diagnostik cepat untuk identifikasi virus penyebab yang lebih akurat
Untuk Cacar Air:
- Peningkatan efektivitas vaksin cacar air
- Penelitian tentang penggunaan vaksin untuk mencegah herpes zoster pada orang dewasa
- Pengembangan obat antivirus baru dengan efek samping yang lebih sedikit
- Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi reaktivasi virus varicella-zoster
Perkembangan ini memberikan harapan untuk pencegahan dan pengobatan yang lebih baik di masa depan. Namun, hingga terobosan baru tersedia, langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang ada tetap menjadi kunci dalam mengendalikan penyebaran kedua penyakit ini.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar flu Singapura dan cacar air:
1. Apakah flu Singapura dan cacar air dapat terjadi bersamaan?
Meskipun jarang, secara teoritis seseorang bisa terinfeksi kedua virus ini secara bersamaan. Namun, hal ini sangat tidak umum karena kedua penyakit disebabkan oleh virus yang berbeda.
2. Berapa lama masa penularan flu Singapura dan cacar air?
Flu Singapura umumnya menular selama minggu pertama sakit. Cacar air dapat menular 1-2 hari sebelum ruam muncul hingga semua lesi membentuk keropeng, biasanya sekitar 5-7 hari.
3. Apakah orang dewasa perlu mendapatkan vaksin cacar air?
Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi disarankan untuk mendapatkan vaksin, terutama jika mereka berisiko tinggi terpapar virus (misalnya, pekerja kesehatan atau guru).
4. Bisakah ibu hamil tertular flu Singapura atau cacar air?
Ya, ibu hamil dapat tertular kedua penyakit ini. Cacar air selama kehamilan dapat berisiko serius bagi janin, sementara flu Singapura umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius pada kehamilan.
5. Apakah ada makanan yang harus dihindari saat menderita flu Singapura atau cacar air?
Untuk flu Singapura, hindari makanan asam atau pedas yang dapat mengiritasi lesi di mulut. Untuk cacar air, tidak ada pantangan makanan khusus, tetapi pastikan untuk minum banyak cairan.
Advertisement
Kesimpulan
Flu Singapura dan cacar air, meskipun memiliki beberapa gejala yang mirip, merupakan dua penyakit yang berbeda dengan penyebab, karakteristik, dan penanganan yang berbeda pula. Flu Singapura disebabkan oleh enterovirus dan ditandai dengan lesi di mulut serta ruam di tangan dan kaki, sementara cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster dan ditandai dengan ruam gatal yang menyebar ke seluruh tubuh.
Pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua penyakit ini sangat penting untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang efektif. Meskipun keduanya umumnya merupakan penyakit ringan yang dapat sembuh sendiri, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
Pencegahan tetap menjadi kunci utama dalam mengendalikan penyebaran kedua penyakit ini. Praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, sangat penting untuk kedua penyakit. Untuk cacar air, vaksinasi menawarkan perlindungan yang efektif.
Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang konsisten, kita dapat mengurangi risiko infeksi dan penyebaran flu Singapura dan cacar air, serta memastikan penanganan yang tepat jika infeksi terjadi. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang kedua penyakit ini.