Demonstrasi Akbar Penolakan Presiden Belarusia

Ribuan demonstran berunjuk rasa menolak terpilihnya kembali Presiden Alexander Lukashenko yang dikenal bertangan besi. Kendati berakhir rusuh dan ratusan ditahan, pemerintah menampik tudingan polisi bertindak kasar.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Mar 2006, 07:12 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2006, 07:12 WIB
260306alnbelarusia.jpg
Liputan6.com, Minsk: Demonstrasi besar-besaran menolak terpilihnya kembali Presiden Alexander Lukashenko digelar di Minsk, Belarusia, Sabtu (25/3). Demonstrasi ini berakhir rusuh dan ratusan demonstran ditahan polisi. Kementerian Dalam Negeri Belarusia menampik tudingan polisi menggunakan jalan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.

Unjuk rasa akbar ini dipusatkan di Lapangan Oktyabrskaya, Minsk. Massa menolak hasil pemilihan umum 19 Maret silam yang mengantarkan Lukashenko kembali memegang kendali pemerintah karena menduga penuh kecurangan. Mereka mengaku tak tahan berada di bawah pimpinan Lukashenko yang terkenal bertangan besi sejak memegang kekuasaan pada 1994 [baca: Bentrokan Mewarnai Unjuk Rasa di Belarusia].

Sebelum protes berlangsung, ratusan polisi telah dikerahkan ke Lapangan Oktyabrskaya untuk menghadang dan memecah ribuan pengunjuk rasa. Blokade ini juga dilakukan untuk mendesak demonstran menjauhi jantung kota. Upaya ini memicu ketegangan. Sejumlah demonstran melawan.(YAN/Idr)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya