3 Perempuan Malaysia Gabung ISIS untuk 'Jihad Seks'?

Tak hanya dari negeri jiran, perempuan dari Inggris dan Australia juga dikabarkan menuju Irak dan Suriah untuk alasan yang sama.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 28 Agu 2014, 10:33 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2014, 10:33 WIB
Ilustrasi ISIS Iraq (4)
Ilustrasi ISIS Iraq

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Polisi negeri jiran sedang menyelidiki laporan yang menyebut sejumlah perempuan Malaysia bergabung dalam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Untuk dijadikan pemuas kebutuhan seksual.

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan, pihaknya menerima informasi tersebut dari laporan yang diunggah dalam sebuah situs di Internet.

"Informasi tersebut tak datang dari saluran resmi. Kami sedang mencoba untuk memverifikasi informasi yang mempengaruhi nama baik negara kami," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari situs AsiaOne, Kamis (28/8/2014).

Situs tersebut mengabarkan, sejumlah perempuan Malaysia diyakini bergabung dengan pasukan ISIS dan menyediakan 'Jihad Al-Nikah' untuk para militan.

Jihad Al-Nikah adalah konsep di mana seorang perempuan menyerahkan diri untuk memenuhi kebutuhan seksual para pejuang yang sedang berusaha mendirikan negara Islam. Tujuannya, agar moral mereka terangkat.

Konsep jihad seksual sebelumnya muncul di daerah konflik seperti Suriah dan Mesir saat negara tersebut diguncang konflik.

Tak hanya dari negeri jiran, perempuan dari Inggris dan Australia juga dikabarkan menuju Irak dan Suriah untuk alasan yang sama.

Intelijen di Kuala Lumpur mengonfirmasi, setidaknya ada 3 wanita yang menuju ke Daulah Islamiyah, kekhalifahan yang didirikan ekstremis IS. Satu dari mereka berusai 30-an tahun, lainnya 40-an tahun.

"Mereka diyakini menawarkan diri untuk memuaskan syahwat militan ISIS," kata pejabat intelijen Malaysia yang tak mau disebut namanya.

Mengutuk ISIS

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Razak mengutuk ISIS. "Malaysia mengutuk keras tindakan militan Negara Islam di Suriah dan Irak," kata dia.

"Kami merasa sangat sedih karena mereka mengatasnamakan Islam, agama yang damai, untuk melakukan kejahatan."

PM Najib juga minta masyarakat internasional untuk bertindak bersama, mencegah kekerasan lebih lanjut yang dilakukan kelompok ekstremis itu.

Wisma Putra, kantor Departemen Luar Negeri Malaysia mengatakan Putrajaya sedang mempertimbangkan menetapkan ISIS sebagai organisasi teror.

Sejauh ini, 3 warga Malaysia dilaporkan telah tewas di Suriah saat berperang melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Mat Soh, 52, dilaporkan tewas setelah ditabrak tank selama pertempuran sengit antara ISIS dan pasukan Suriah pekan lalu.

Pada Juni lalu, Ahmad Tarmimi Maliki (26) meregang nyawa dalam insiden bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 20 tentara Irak di pangkalan mereka di al-Anbar.

Identitas warga Malaysia ketiga yang tewas dalam insiden itu belum dikonfirmasi pihak berwenang. (Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya