Kisah Al-Nabi, Algojo `Pencabut Nyawa` 800 Orang di Mesir

Pria yang merupakan algojo resmi Mesir itu, tak sama sekali bermasaslah telah mencabut nyawa lebih dari 800 orang. Ia malah bangga.

oleh Tan diperbarui 01 Nov 2013, 10:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2013, 10:00 WIB
hajj-al-nabi-131101b.jpg
Pekerjaan mengeksekusi mati seseorang mungkin dirasakan sebagai beban. Namun tak demikian bagi Haji Abd al-Nabi. Pria yang merupakan algojo resmi Mesir itu tak sama sekali bermasalah telah mencabut nyawa lebih dari 800 orang dengan cara digantung.

Al-Nabi justru mengaku begitu mencintai pekerjaannya.

"Sejujurnya, aku sangat mencintai pekerjaanku. Aku tidak pernah mengatakan 'tidak', ketika mereka membutuhkanku di tempat kerja," kata Al-Nabi dalam sebuah wawancara di media Mesir, Video 7, seperti dimuat News.com.au yang dilansir Liputan6.com, Jumat (1/11/2013).

Dalam video berbahasa Arab yang telah diterjemahkan pada pekan ini oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI) yang berbasis di Washington DC, Al-Nabi begitu bersemangat membahas pekerjaannya. Ia juga terlihat begitu bangga bisa mengeksekusi mati banyak orang.

Sang algojo itu mengatakan, ia hanya mencabut nyawa para penjahat dan yang dilakukannya adalah pekerjaan Allah.

"Aku mengasihi orang-orang dan orang-orang juga mencintaiku. Tapi ketika tiba waktu menjalankan pekerjaanku, aku menjadi tegar," ucapnya.

Dalam wawancara tersebut, Al-Nabi yang memiliki tangan kekar terlihat begitu bergairah selama empat menit klip itu. Ia membeberkan telah mempelajari ketrampilannya sejak kecil.

"Aku adalah setan kecil," akunya.

Ketika berusia 13 dan 14 tahun, "Hobiku adalah menangkap kucing untuk diikatkan tali pada lehernya, lalu dicekik dan dibuang ke dalam air."

"Aku mengambil binatang-binatang, bahkan seekor anjing. Aku akan mencekik mereka dan melemparkannya ke dalam air. Mencekik adalah hobiku," beber Al-Nabi.

"Ketika aku melamar pekerjaan dan melakukannya dengan baik pada tes --membuktikan bahwa aku bisa menguasai tekanan psikologis dan sebagainya-- mereka mengatakan: 'Selamat, sekarang Anda sudah tumbuh kumis'. --Kumis dicitrakan sebagai tanda kejantanan di Timur Tengah atau diibaratkan telah menjadi pria dewasa," ungkap Al-Nabi.

Al-Nabi mengaku memiliki hati batu. "Hanya jika Anda memiliki hati batu bisa Anda menjadi puas dalam pekerjaan ini," ungkapnya. (Tnt/Yus)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya