Perban Tertinggal dalam Perut, Dokter Kandungan Diperiksa Polisi

Dokter kandungan ZH di Kota Bengkulu harus menjalani pemeriksaan polisi karena diduga lalai usai operasi.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 28 Feb 2014, 16:44 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2014, 16:44 WIB
dokter-140207b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Dokter kandungan ZH di Kota Bengkulu harus menjalani pemeriksaan polisi karena diduga lalai usai operasi.  Pasiennya Siti Zulaikha mengalami sakit akibat perban atau kain kassa yang tertinggal di dalam perutnya pasca operasi di RS Tiara Sella Bengulu.

"Pemeriksaan dilakukan terhadap saksi terlapor. Kami akan memeriksa saksi lain yaitu tim dokter operasi," ujar Kasat Reskrim Polres Bengkulu, Jumat (28/2/2014).

Tertinggalnya kain perban di dalam perut korban terkuak setelah dilakukan operasi. Korban merasa ada sesuatu yang mengganjal dan sempat mengalami pendarahan atau flek pascaoperasi. Korban lalu kembali memeriksakan kepada dokter ZH, dan dokter kembali melakukan jahit ulang atau re-hecting.

Tidak puas, korban lalu memeriksa kepada dokter kandungan lain dan dirujuk ke RS Dharmais Jakarta. Di sana baru ketahuan bahwa di dalam perut, tepatnya pada puncak vagina didapati kain perban atau kassa yang masih tertinggal dan dilakukan operasi. Pulang ke Bengkulu korban langsung melapor ke kepolisian.

 Kuasa hukum Dr ZH, Sri Rejeki, membantah tudingan bahwa kain perban yang tertinggal adalah kelalaian terlapor. "Kassa itu buka dari RS Tiara Sella, karena prosedur operasi setiap sebelum dan sesudah operasi dilakukan penghitungan dan jumlahnya sama," ujar Sri kepada Liputan6.com.

Kata dia, bisa saja kain tersebut berasal dari pihak ketiga. Sebab korban sudah berobat ke dokter lain yaitu Dr Yudho Daruno Sp.Og. Kain tersebut tidak berada dalam rahim, tepatnya dipuncak vagina korban, dan tim dokter Tiara Sella sudah melakukan tindakan dan pembersihan beberapa kali. Dan menjamin bahwa tidak ada lagi yang tersisa pasca pembersihan terkahir. (Yuliardi Hardjo Putra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya