Dehidrasi Ringan Saat Puasa Itu Wajar

Ada hal yang perlu diperhatikan selain rasa haus, bibir kering dan sulit konsentrasi selama puasa, yakni Pemeriksaan Urin sendiri (PURI).

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Jun 2014, 22:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2014, 22:00 WIB
Dehidrasi Ringan Saat Puasa Itu Wajar
Ada hal yang perlu diperhatikan selain rasa haus, bibir kering dan sulit konsentrasi selama puasa, yakni Pemeriksaan Urin sendiri (PURI).

Liputan6.com, Jakarta Saat puasa, gejala dehidrasi ringan seperti bibir kering mungkin sudah biasa. Tapi ada hal yang perlu diperhatikan selain rasa haus, bibir kering dan sulit konsentrasi selama puasa, yakni Pemeriksaan Urin sendiri (PURI).

Seperti disampaikan Ahli Gizi yang juga Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Saptawati Bardosono M, Sc bahwa dehidrasi ringan selama puasa itu wajar selama warna indikator urin tidak terlalu gelap atau cenderung kecokelatan.

"Selama puasa, urin akan lebih gelap. Makanya pas buka dianjurkan untuk langsung minum air. Dan sebagai pengganti karbo sementara, konsumsi kurma  dan cek warna urin, apakah warnanya berubah menjadi lebih terang dengan grafik warna urin. Kalau warnanya putih bersih justru dicurigai apakah dia buka di tengah hari," katanya.

Disamping itu, Health Marketing Director, Danone AQUA, dr. Pradono Handojo MHA menilai, pemeriksaan urin sangat penting untuk mengukur kadar hidrasi Anda.

"Pada indikator urin, bisa diketahui bila Anda kurang terhidrasi dengan baik, Anda yang kurang minum biasanya warna urin berwarna oranye dan cenderung cokelat. Semakin putih warna urin, Anda berarti terhidrasi dengan baik," kata Pradono saat diskusi kesehatan Puasa Sehat Bersama Aqua di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya