6 Cara Kurangi Efek Membahayakan pada Makanan Laut

Ada beberapa tip yang bisa ditempuh untuk mengurangi risiko berbahaya dari bahan kimia yang terdapat pada makanan laut.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Sep 2014, 19:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2014, 19:30 WIB
Harga Ikan
(Fotografer: M Taufan SP Bustan/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Sejauh ini tak ada metode pengolahan atau proses pemasakan untuk mengurangi kadar merkuri yang terkandung pada makanan laut. Merkuri akan terikat protein pada jaringan dalam ikan, termasuk otot. Namun, ada beberapa jenis bahan kimia yang akan berkurang sedikit bila dilakukan proses pemasakan.

Meski begitu, ada beberapa tip yang bisa ditempuh untuk mengurangi risiko berbahaya dari bahan kimia yang terdapat pada makanan laut, seperti yang disarankan oleh Environmental Defense Network, New York.

6 Cara

1. Sebaiknya buang kulit, lemak pada bagian samping dan perut ikan, serta organ dalam. Hal ini akan mengurangi risiko paparan bahan kimia berbahaya.

2. Mengolah ikan dengan merebus atau membakar akan membuat lemak ikan keluar. Proses menggoreng akan membuat polutan kimia yang ada pada lemak ikan tersegel dan tidak bisa keluar.

3. Saat membeli ikan laut, pilih secara cermat. Belilah ikan dalam kondisi segar.

4. Jangan membeli kerang bila Anda tidak yakin dari mana kerang itu berasal. Beberapa wilayah laut di Jakarta sudah terkontaminasi logam berat. Ada baiknya mewaspadai makanan laut, terutama kerang, dari wilayah tersebut.

5. Masak ikan laut dan kerang secara menyeluruh. Mengolah ikan mentah atau makanan laut lainnya sama seperti mengolah daging merah. Jangan mencampuradukkan peralatan yang telah digunakan untuk menyiapkan ikan mentah dengan makanan dan sayuran lain yang sudah dimasak. Bakteri yang ada pada ikan mentah tersebut bisa mengontaminasi makanan dan sayuran.

6. Cuci peralatan bekas mengolah ikan mentah atau makanan laut lainnya sampai bersih. Jangan lupa membersihkan tangan secara menyeluruh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya