AFTA Tak Bikin Citu Nyali Para Dokter Ini

Profosional di bidangnya dan kemampuan berkomunikasi yang baik, buat empat dokter perempuan ini tak takut hadapi AFTA.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Des 2014, 14:23 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 14:23 WIB
Waspada Pembodohan Informasi Kesehatan di Sekitar
The Doctors yang terdiri dari Dr. dr. Tan Shot Yen (kiri), Dr. dr. Caroline Tirtajasa, SpOG(K) (tengah), dr. Karina F. Moegni, SpBP-RE (kanan) dan dr. Ariani Widodo, SpA geregetan akan marakanya informasi kesehatan di media yang kurang kredibilitas.

Liputan6.com, Jakarta Tahun depan, Indonesia akan turut berperan serta dalam ASEAN Free Trade Area atau Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN. Hal ini pun memungkinkan para dokter dari kawasan ASEAN bisa berpraktek di dalam negeri. Apakah hal ini menciutkan nyali dokter Indonesia?Empat dokter perempuan yang tergabung dalam The Doctors sepakat bahwa mereka tak gentar sedikitpun menghadapi persaingan tersebut.

Bukan tanpa sebab empat dokter spesialis yang terdiri dari doktor bidang ilmu gizi Tan Shot Yen, spesialis bedah plastik Karina F Moegni, spesialis kebidanan dan kandungan Caroline Tirtajasa, dan spesialis anak Ariani D. Widodo percaya diri. Kualitas pendidikan dimiliki mumpuni dengan bidang yang digeluti serta kemampuan berbahasa yang sama dengan pasien Indonesia merupakan kunci kemenangan tersendiri.

Dokter Karina F. Moegni, SpBP-RE misalnya ia menyatakan bahwa telah bersekolah dan khusus mendalami stem cell. Hal ini memberikannya kepercayaan diri bahwa kemampuannya di bidang tersebut mumpuni.  

"Saya tak takut bersaing dengan dokter luar negeri. Boleh diuji kok kemampuan saya di bidang stem cell. Saya fokus memelajari bidang ini," terang dokter Karina di sela acara Stop! Pembodohan Kesehatan beberapa saat lalu di Warung Daun, Jakarta ditulis Kamis (4/12/2014).

Para dokter ini juga menyatakan bahwa kelancaran berbahasa Indonesia membuat pasien akan lebih mudah berkomunikasi dengan dokter. Banyak pasien yang datang dari dokter asing kemudian datang kepada para dokter ini namun mengalami kesulitan berbahasa. Alhasil, para pasien pun akan kembali ke dokter Indonesia.

Hal lain yang penting oleh para dokter ini adalah bekerja pakai otak dan hati. "Do your best do your excellent," tegas dokter Tan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya