Lembaga Ini Tampung 120 Putus Sekolah Selama 2014

Asosiasi Sekolah Rumah Pendidikan Alternatif Sulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim selama 2014 menampung 120 anak putus sekolah

oleh Liputan6 diperbarui 09 Des 2014, 18:14 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 18:14 WIB
Sekolah Gratis Anak 7 Suku di Areal Freeport
Sejumlah murid Sekolah Taruna Papua tengah belajar di ruang kelas. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Sekolah Rumah Pendidikan Alternatif (Asah Pena) Sulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur selama 2014 menampung 120 anak putus sekolah dengan memfasilitasi pengambilan program belajar paket B dan paket C.

Ketua Penyelenggara Asah Pena Sulu Kabupaten Penajam Paser Utara, Yahya, Senin mengungkapkan, setiap tahun jumlah anak putus sekolah yang bergabung di Asah Pena selalu meningkat, dimana pada 2013 anak putus sekolah yang mengikuti program paket B dan peket C sekitar 90 orang dan pada 2014 sebanyak 120 orang.

"Setiap tahun, anak putus sekolah yang kami tangani bertambah, dimana pada 2013 sebanyak 90 orang meningkat menjadi 120 anak pada 2014," ungkap Yahya.

Usia peserta yang mengikuti program belajar paket B dan paket C di Asah Pena kata Yahya bervariasi, dengan rata-rata usia 15 tahun hingga 24 tahun keatas.

Asah Pena Penajam Paser Utara lanjut dia, sudah sudah meluluskan sekitar 400 orang yang mengambil program paket B dan paket C.

"Sampai sekarang ada sekitar 400 orang yang sudah lulus, dengan usia rata-rata 15 tahun hingga 24 tahun ke atas," kata Yahya.

Lulusan dari Asah Pena lanjut Yahya, ada yang bisa melanjutkan pendidikan ke sekolag formal dan perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Sistem pembelajaran yang diterapkan Asah Pena kata dia menggunakan sistem pembelajaran tatap muka di ruang kelas serta pemberian tugas.

"Ijazah yang didapat setara dengan sekolah umum. Ijazah paket B bisa masuk di SMA/SMK negeri dan swasta sedangkan ijazah paket C juga bisa digunakan masuk perguruan tinggi negeri maupun swasta," ujar Yahya.

Ia menambahkan, yang bergabung di program kesetaraan di Asah Pena dari berbagai kalangan, ada yang sudah bekerja serta yang tidak bisa masuk sekolah formal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya