Gempa Myanmar Magnitudo 7,7: Junta Militer Deklarasikan Darurat di 6 Daerah dan Mohon Bantuan Asing

Informasi tentang tingkat kerusakan akibat gempa masih terus berdatangan.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 28 Mar 2025, 16:42 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 16:41 WIB
Seorang petugas medis dikelilingi oleh para penyintas gempa magnitudo 7,7 yang membutuhkan perhatian di sebuah rumah sakit di Naypyidaw pada Jumat (28/3/2025).
Seorang petugas medis dikelilingi oleh para penyintas gempa magnitudo 7,7 yang membutuhkan perhatian di sebuah rumah sakit di Naypyidaw pada Jumat (28/3/2025). (Dok. AFP/Sai Aung Main)... Selengkapnya

Liputan6.com, Naypyidaw - Gempa magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar tengah pada Jumat (28/3/2025). Getarannya dirasakan hingga China dan Thailand.

Mengutip CNA, pusat gempa berada sekitar 17,2 km dari Kota Mandalay, pada kedalaman relatif dangkal, yaitu 10 km.

Junta militer Myanmar telah mengajukan permintaan langka untuk bantuan kemanusiaan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah pasca gempa, termasuk Mandalay dan Naypyidaw.

Sementara itu, pemimpin junta militer Min Aung Hlaing dilaporkan tiba di rumah sakit di Naypyidaw tempat orang-orang yang terluka akibat gempa dirawat .

Jalan-jalan di dekat Museum Nasional di Naypyidaw disebut retak dan rusak, sementara rute menuju salah satu rumah sakit terbesar di kota itu macet oleh lalu lintas.

Menurut para pejabat, rumah sakit tersebut menjadi "area korban massal" pascagempa.

Di rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur itu, para korban luka-luka dirawat di jalanan luar, dengan infus tergantung di tempat tidur mereka.

Dari India, Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan "segala bantuan yang mungkin" kepada Myanmar dan Thailand pascagempa.

"Berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan semua. India siap memberikan segala bantuan yang diperlukan," tulis Modi di platform media sosial X. "Dalam hal ini, saya telah meminta otoritas kami untuk siaga."

Tim tanggap darurat Thailand melaporkan dua orang ditemukan tewas dan sejumlah korban lainnya masih tertimbun reruntuhan gedung di Bangkok.

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra telah menyatakan status darurat di Bangkok.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya