Kondisi Keluarga Ini yang Bikin Ayah Berisiko Depresi

Menjadi orangtua menjadi pengalaman yang sangat menggembirakan. Tapi, juga bisa memicu stres.

oleh Melly Febrida diperbarui 07 Feb 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2015, 14:00 WIB
Kondisi Keluarga Ini yang Bikin Ayah Berisiko Depresi
Foto Ilustrasi (news.wsu.edu)

Liputan6.com, New York- Menjadi orangtua menjadi pengalaman yang sangat menggembirakan. Tapi, juga bisa memicu stres. Terutama untuk keluarga yang berjuang secara finansial, kesulitan pribadi, atau bercerai.

Para peneliti di Brigham Young University and Princeton (BYU) mencari tahu bagaimana stres bisa sangat memengaruhi kesehatan mental ayah. Temuan ini dipublikasikan dalam Jurnal Social Work.

Pada penelitian ini, data sekitar 6.000 orangtua diteliti dan menemukan kenaikan risiko depresi pada pria dan wanita ketika jumlah peran sebagai orangtua meningkat.

Peneliti menemukan, keluarga yang kondisinya stres terutama pada orangtua di keluarga `kamu, saya, dan kami`. Maksudnya, keluarga memegang tiga peran orangtua yakni masing-masing dua keluarga yang menyatu dan ketiga ketika anaknya lahir.

Penelitian mengungkapkan, orangtua dalam keadaan ini sekitar 57 persen lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan posisinya orangtua tunggal.

"Ada norma-norma yang mengatur orangtua, tapi tidak ada norma-norma untuk menjadi orangtua tiri," kata penulis studi Kevin Shafer, seorang profesor di BYU, seperti dilansir Scienceworldreport, Jumay (6/2/2015).

"Apakah saya harus menjadi orangtua yang sebenarnya, teman, atau sesuatu seperti paman keren?."

Para peneliti juga menemukan bahwa risiko bisa lebih tinggi pada ayah dengan anak kandung yang tidak tinggal bersamanya. Dan stres bertambah karena rasa bersalah atau takut ia tidak menghabiskan cukup waktu dengan anak-anak dalam hidupnya.

"Kami berharap dokter mengakui bahwa orangtua tidak hanya kelompok yang homogen," kata Shafer.

"Orangtua menunjukkan gejala depresi dengan cara yang berbeda dari yang bukan orangtua lakukan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya