Ini Cara Baru Pengiriman Obat Kemoterapi ke Otak Manusia

Teknik ini tidak hanya akan menjadi cara penanganan tumor, tapi juga penyakit-penyakit lain seperti Alzheimer dan Parkinson.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 13 Nov 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 10:00 WIB
Inilah Cara Baru Pengiriman Obat Kemoterapi ke Otak Manusia
Teknik ini akan menjadi cara penanganan bukan hanya tumor, tapi juga penyakit-penyakit lain semisal Alzheimer's dan Parkinson's.

Liputan6.com, Sunnybrook - Sebuah kombinasi kemoterapi dan suara ultra (ultrasound) memberikan cara baru untuk memasukkan obat ke dalam otak manusia, misalnya obat penyembuhan tumor atau kanker otak.

Selama ini, pengiriman obat ke dalam otak manusia mengalami hambatan karena adanya selaput darah-otak yang hanya membiarkan darah masuk ke dalam sel-sel otak, tapi menepis zat-zat lain.

Teknik ini akan menjadi cara penanganan bukan hanya tumor, tapi juga penyakit-penyakit lain semisal Alzheimer's dan Parkinson's. (Sumber ggpht.com)

Masalahnya, obat-obatan kanker yang hendak dikirim ke sel-sel otak juga dihalangi oleh selaput ini sehingga menyulitkan upaya mengirimkan obat tersebut sekiranya ada tumor atau kanker di otak.

Untunglah, sekarang ini untuk pertama kalinya para ahli berhasil menerobos selaput pelindung itu tanpa melakukan pembedahan. Dengan cara baru ini, pengiriman obat kemoterapi untuk pasien kanker otak dapat dilakukan dengan teliti demi perawatan yang lebih baik dan mengurangi efek samping.

Ulasan oleh Sunnybrook Health Sciences Center di Sunnybrook, Kanada, menjelaskan bahwa selaput ini sebagai penghalang utama pengobatan penyakit pada otak. Selaput ini dapat diibaratkan seperti pembungkus tipis yang ketat.

Para ilmuwan telah membuat kemajuan untuk ‘membobol’ selaput ini. Sejumlah penelitian pada tikus telah dilakukan dengan menggunakan partikel nano yang bersifat magnetis, gelembung mikroskopis dan teknik suara ultra. Hasilnya memang menjanjikan.

Gelembung mikroskopis dan suara ultra itulah yang menjadi alat andalan ilmuwan Sunnybrook dalam percobaan pertama kalinya cara pendekatan ini pada manusia.

Seorang pasien yang menderita tumor ganas di otak telah dijadwalkan untuk menjalani bedah saraf tradisional untuk mengeluarkan gumpalannya. Namun sehari sebelum pembedahan, tim ini menyusupkan obat kemoterapi dosis kecil ke dalam aliran darahnya dengan menggunakan IV di lengan wanita tersebut. Kemudian, gelembung-gelembung mikroskopis dicampurkan ke dalam aliran bahan itu.

Ketika obat dan gelembung itu beredar di dalam tubuh pasien, tim tersebut membidik pembuluh-pembuluh darah di dekat tempat tumornya dengan menggunakan suara ultra intensitas rendah yang dipandu dengan MRI.

Dimasukkan dengan cara baru

Teknik ini akan menjadi cara penanganan bukan hanya tumor, tapi juga penyakit-penyakit lain semisal Alzheimer's dan Parkinson's. (Sumber gizmag.com)

Gelombang suara yang dihasilkan oleh gelombang ultra dipakai untuk menekan atau meregangkan gelombang-gelombang mikroskopis secara berulang-ulang. Dengan demikian, terjadilah getaran-getaran yang ‘merobek’ sel-sel yang terajut ketat di daerah yang dipilih. ‘Robekan’ ini memungkinkan obat-obat kemoterapi untuk melintas masuk ke daerah yang dibidik dalam otak.

“Sejumlah penyembuhan yang paling menarik dan mendasar untuk pengobatan tumor ganas di otak tidak bisa mencapai sel-sel tumornya karena adanya selaput penghalang darah-otak ini,” kata Dr Todd Mainprize, peneliti utama dalam penelitian ini.

Ia melanjutkan, “Teknik ini akan membuka kesempatan-kesempatan baru untuk secara potensial mengirimkan lebih banyak lagi pengobatan yang lebih efektif di daerah yang dituju.”

Menurut tim itu, selaput penghalang darah-otak ini tetap terbuka hingga 12 jam, kemudian menutup lagi. Melalui bedah kurang dari 24 jam sesudahnya, tumor dan jaringan di sekitarnya dikeluarkan dan diberikan kepada ahli patologi untuk mempelajari kadar kemoterapi sebagai upaya menentukan sejauh mana obat itu mencapai daerah yang dibidik suara ultra maupun yang tidak dibidik.

Masih dalam pengujian

Teknik ini akan menjadi cara penanganan bukan hanya tumor, tapi juga penyakit-penyakit lain semisal Alzheimer's dan Parkinson's. (Sumber gizmag.com)

Sebagai bagian dari penelitian pelopor ini, para ilmuwan masih akan menguji cara pendekatan ini pada 9 orang lagi, yang memang sedang menunggu untuk menjalani pembedahan pengambilan tumor.

Tim ini akan menetapkan kelayakan, keamanan, dan keandalan awal pendekatan ini. Jika terbukti berhasil, teknik ini bukan hanya akan menjadi cara penanganan tumor, tapi juga penyakit-penyakit lain di mana selaput penghalang darah-otak ini menjadi kendala, misalnya Alzheimer, Parkinson, dan sejumlah keadaan psikiatri lainnya. (Alx)*

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya