Ayah Ini Akui Bersalah karena Turunkan Gen Kanker pada Putrinya

Inilah yang dirasakan Gerry Abrahams setelah mengetahui sang anak, Alison, mengidap kanker payudara

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Jun 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 16:00 WIB
kanker payudara
kanker payudara

Liputan6.com, Jakarta Gerry Abrahams (91) merasa bersalah dan harus bertanggung jawab setelah mendengar sang putri, Alison Dagul (50), didiagnosis kanker payudara dan kanker ovarium akibat mewarisi mutasi gen darinya.

Gerry, seorang pengusaha dan pensiunan direktur di suatu perusahaan, terkejut dan sempat tak percaya lantaran selama hidup dia tidak pernah memiliki masalah kesehatan apa pun.

Yang bikin Gerry tak berdaya setelah mengetahui bahwa kemungkinan cucu perempuannya bernama Gaby, anak dari Alison, juga bakal mengidap kanker payudara

"Ini tampak tak adil. Saya merasa sangat bertanggung jawab. Saya sudah menjalani kehidupan cukup panjang dan baru sekarang mendengar sesuatu yang tidak mengenakkan," kata Gerry, dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (7/6/2016)

Gerry tak pernah tahu tubuhnya menyimpan gen jenis BRCA1 yang ternyata rusak. Sebab selama ini orang hanya tahu risiko kanker payudara diteruskan dari ibu atau sang nenek. Namun, pria dengan gen yang rusak juga memiliki satu dari sepuluh risiko mengembangkan kanker payudara dan 25 persen kanker prostat.

"Tak sedikit data yang menunjukkan perempuan yang menderita kanker payudara genetik ternyata warisan dari ayah mereka," kata Profesor of Medical Genetics and Cancer Epidemiology di University of Manchester, Gareth Evans.

Alison kini hanya bisa pasrah setelah dinyatakan mengidap kanker payudara. Sebelum mendapat kabar buruk itu, dia mengaku sebagai perempuan usia 50 yang sehat. Dia bisa melihat sendiri tumbuh kembang buah hati tercinta. "Tapi tiba-tiba dunia seakan mau runtuh setelah mendapat kabar ini," kata Alison.

Seandainya saja Alison tahu mengenai kondisi ini, dia siap melakukan uji gen dan melakukan mastektomi dan pengangkatan indung telur. "Sehingga aku bisa menghindari diagnosa kanker yang mengerikan ini," kata Alison.

Alison hanya tahu kalau neneknya (ibu dari ayah) meninggal dunia karena kanker payudara di usia 60 pada 1961. Dan sang bibi, Pauline, yang meninggal karena penyakit yang sama 30 tahun lalu di umur 52 tahun.

Alison bukannya tidak pernah melakukan suatu tindakan pencegahan dari penyakit berbahaya. Dia sempat jalani mammogram delapan tahun terakhir dan rutin check-up tahunan di ginekolog. Dia juga terbuka mengenai masalah kesehatan di keluarganya. Namun, dari hasil pemeriksaan, tidak ada satu pun yang menunjukkan bahwa Alison berisiko kanker payudara dan kanker ovarium.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya