Liputan6.com, Jakarta Menu yang ditawarkan oleh resto junk food dan fast food yang beragam memang selalu digemari individu segala usia, terutama oleh anak-anak. Sayangnya makanan nikmat ini dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Mungkin orang dewasa masih bisa menahan bahkan berhenti mengonsumsi jenis makanan ini, tapi tidak pada anak. "Kita tidak bisa melarang-larang anak untuk makan, apalagi di masa pertumbuhan mereka. Jadi anak boleh makan junk food asal ada makanan pendampingnya," kata Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi), dalam "Hari Peringatan Obesitas" di Gedung Ditjen P2PL, ditulis Selasa (1/11/2016).
Advertisement
Menurut Rita, jika anak ingin makan junk food dan fast food, ibu harus menyiapkan makanan pendamping yaitu satu porsi buah dan sayur.
Advertisement
"Misalnya dia mau satu ayam cepat saji tapi dia harus makannya sama sayur atau setelah makan junk food dia harus makan buah. Dengan begitu dia akan merasa kenyang dan enggak pengin makan menu junk food yang lainnya lagi," jelasnya.
Rita menjelaskan bahwa serat pada sayur dapat memperbesar volume lambung yang dapat memperpanjang rasa kenyang. Terlebih sayur dan buah juga efektif menangkap kelebihan lemak dalam tubuh, bahkan mengonsumsi serat yang larut dalam air bisa memutus siklus pembentukan kolesterol.
Â