5 Hal yang Perlu Perempuan Tahu Sebelum Cukur Rambut Kemaluan

Mencukur rambut kemaluan tidak sama buruknya dengan waxing. Lantas, apa saja hal yang perlu Anda perhatikan sebelum cukur rambut kemaluan?

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 08 Des 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2016, 17:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Perempuan harus tahu dampak dari kegiatan mencukur rambut kemaluan. Satu penelitian yang dipublikasikan di dalam American Journal of Obstetrics and Gynaecology menyebut, 60 persen perempuan yang suka mencukur rambut kemaluan akan mengalami setidaknya satu komplikasi kesehatan, yang timbul setelah mereka melakukan kegiatan itu.

Biasanya, masalah yang paling sering muncul akibat mencukur rambut kemaluan adalah abrasi epidermal (luka tidak terlihat di kulit) dan ingrown hair (bulu yang tumbuh ke arah dalam kulit yang bisa menyebabkan benjolan).

Fakta ini cukup mengejutkan. Lantas, apakah mencukur rambut kemaluan benar-benar buruk bagi kesehatan?

Konsultan Ginekolog di St George's University Hopsitals NHS Foundation Trust, Hugh Byrne, menjelaskan enam hal yang perlu perempuan ketahui sebelum mencukur rambut kemaluan, seperti dikutip dari Telegraph pada Kamis (8/12/2016)

1. Abses bisa timbul akibat menghilangkan rambut kemaluan

“Menghilangkan rambut kemaluan dapat meningkatkan risiko munculnya abses. Biasanya disebabkan oleh bakteri yang memasuki tubuh melalui folikel rambut,” kata Hugh.

2. Waxing tidak lebih baik dari mencukur

“Karena rambut kemaluan umumnya tumbuh miring, jadi melakukan waxing pun tidak akan sepenuhnya mencabut rambut di daerah tersebut. Mereka masih bisa menyebabkan rambut tumbuh ke arah dalam. Tidak ada perbedaan antar mencukur atau waxing” ujarnya.

3. Krim penghilang rambut mungkin lebih baik

Karena waxing dan mencukur rambut kemaluan memiliki efek yang sama, krim penghilang rambut bekerja secara berbeda dari kedua teknik tersebut.

"Satu-satunya perbedaan dengan menggunakan krim untuk menghilangkan rambut kemaluan, adalah tidak adanya trauma fisik pada kulit, yang artinya kecil kemungkinan Anda mendapat luka dan infeksi,” ujarnya.

4. Menghilangkan rambut kemaluan bisa meningkatkan risiko Infeksi Menular Seksual (IMS)

Sebuah studi 2012 menunjukkan bahwa menghilangkan rambut kemaluan bisa meningkatkan peluang Anda mengalami IMS.

Sebab, rambut kemaluan yang hilang di area tersebut, dapat mempengaruhi selaput kulit, sehingga membuat bakteri lebih mudah masuk ke dalam tubuh.

“Jika tidak ada rambut, kulit akan lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi herpes dan IMS,” ujarnya.

5. Memangkas sedikit rambut kemaluan, lebih baik

Bagi wanita yang tidak suka memiliki rambut kemaluan dengan panjangnya yang alami, memangkasnya adalah pilihan yang lebih aman.

“Folikel rambut yang tumbuh ke dalam tidak akan terjadi dengan melakukan pemangkasan. Tapi satu-satunya masalah adalah rambut bisa tumbuh lebih panjang, sehingga dapat menyebabkan gatal-gatal,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya