Â
Liputan6.com, Jakarta Tidak semua yang diucapkan dari mulut seseorang adalah suatu fakta dan kebenaran. Beberapa bahkan merupakan sebuah kebohongan.
Baca Juga
Banyak orang yang ingin mengetahui bagaimana cara agar kita mampu melihat kebohongan dari cara bicara, perilaku, hingga bahasa tubuh.
Advertisement
Melansir Business Insider pada Senin (16/7/2018), penelitian yang dilakukan Dr. Leanne ten Brinke, psikolog forensik di Haas School of Business di University of California, Berkeley, Amerika Serikat beserta rekan-rekannya, menunjukkan bahwa naluri kita untuk menilai pembohong sesungguhnya cukup kuat. Namun, pikiran sadar kita terkadang membuatnya gagal.
Dr. Lilian Glass, seorang analis perilaku, pakar bahasa tubuh, dan penulis "The Body Language of Liars" mengatakan, ketika mencoba untuk mencari tahu apakah seseorang berbohong, Anda harus tahu bagaimana orang itu bertindak biasanya.
Jika Anda sudah mengetahuinya, berikut ini beberapa pertanda kemungkinan dia menyimpan kebohongan.
1. Cenderung mengubah posisi kepala dengan cepat
Jika Anda melihat seseorang tiba-tiba membuat gerakan kepala saat mengajukan pertanyaan. mungkin dia menutupi sesuatu.
"Kepala akan ditarik atau tersentak ke belakang, menunduk, atau miring ke samping," tulis Glass.
2. Napas berubah
Ketika seseorang berubah, napas mereka mungkin menjadi lebih berat. Menurut Glass, ini adalah tindakan refleks.
Ketika napas berubah, bahu mereka akan naik dan suara mereka menjadi lebih ringan.
"Intinya, mereka kehabisan napas karena detak jantung dan aliran darah mereka berubah. Tubuh Anda mengalami perubahan ini ketika gugup dan merasa tegang, ketika Anda berbohong," papar Glass.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Mengulang kata dan memberikan banyak informasi
3. Cenderung berdiri diam
Selain gelisah, Anda juga harus mencurigai mereka yang tidak bergerak sama sekali. Glass mengatakan, dalam percakapan normal, adalah sebuah kewajaran untuk menggerakan tubuh dengan santai secara tidak sadar.
Sehingga, sikap kaku tanpa gerakan bisa menjadi peringatan besar bahwa ada sesuatu yang tidak benar.
4. Mengulang kata atau frasa
Ini terjadi karena mereka mencoba meyakinkan Anda dan diri mereka sendiri tentang sesuatu.
"Mereka mencoba untuk memvalidasi kebohongan di pikiran mereka," tambah Glass.
Misalnya, dia mungkin berkata: "Saya tidak... saya tidak..," secara berulang-ulang.
Pengulangan itu juga cara mereka menghabiskan waktu untuk mencoba mengumpulkan ide dalam pikiran.
5. Mungkin terlalu banyak memberikan informasi
"Ketika seseorang terus menerus memberi Anda terlalu banyak informasi yang tidak diminta dan terutama detil dengan berlebihan, ada kemungkinan dia tidak mengatakan yang sebenarnya," tulis Glass.
"Pembohong sering berbicara banyak karena mereka berharap dengan semua pembicaraan dan keterbukaan mereka, orang lain akan percaya," jelas Glass.
Advertisement