19 Masalah Kesehatan Pria yang Kerap Diabaikan

Betapa pentingnya masalah kesehatan bagi seorang pria. Waspadai 19 masalah kesehatan yang mengganggu kualitas hidup pria

oleh Fitri Syarifah diperbarui 12 Feb 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 21:00 WIB
perut buncit (sumber: iStockphoto)
perut buncit (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, hampir semua kalangan sudah peduli tentang pentingnya menjaga kesehatan. Terlebih, betapa pentingnya masalah kesehatan bagi seorang pria. Waspadai 19 masalah kesehatan yang mengganggu kualitas hidup pria sebagai berikut, dilansir dari MedicineNet:

1. Rambut Punggung

Kebanyakan pria bukan hanya memiliki rambut di dada, tapi juga di punggungnya, sedikit ataupun banyak. Jika seorang pria ingin memiliki punggung yang mulus tanpa rambut, ada berbagai solusi.

Untuk hasil sementara, Anda dapat melakukan 'waxing', memakai krim penghilang rambut, atau bercukur. Untuk hasil permanen, lakukan pelucutan rambut dengan laser yang bahkan dapat menyingkirkan rambut halus.

2. Perut Buncit

Seiring bertambahnya usia, pria akan bertambah gemuk, karena terjadi penumpukan makanan di usus. Biasa disebut dengan perut buncit, kondisi melebarnya ukuran pinggang hingga lebih dari 90 cm berisiko terkena penyakit diabetes dan jantung.

Indikasinya dapat diakibatkan terlalu banyak mengonsumsi lemak, yang sulit dicerna tubuh. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara lemak jeroan dengan masalah kesehatan kardiovaskular.

Tapi dengan diet dan latihan teratur dapat mengurangi ukuran pinggang, sekaligus menurunkan risiko penyakit yang berhubungan dengan obesitas.

3. Keringat Berlebih

Pria memang berkeringat lebih banyak daripada wanita, tapi beberapa pria bahkan berkeringat lebih banyak daripada pria lainnya. Keringat berlebih, atau hiperhidrosis, biasanya berdampak pada area yang paling banyak berkeringat: ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.

Untuk mengetahui apakah keringat Anda bermasalah atau untuk mengetahui cara untuk tetap kering, konsultasikan segera dengan dokter.

4. Unibrow

Hormon pria, testosteron, yang menyebabkan pria memiliki lebih banyak rambut daripada wanita. Testosteron juga dapat menyebabkan unibrow, kondisi alis yang lebat hingga saling bertemu di tengah dan akan tampak seperti memiliki satu alis.

Beberapa mungkin malu memilikinya, tapi beberapa juga bangga dengan hal ini. Pebasket NBA, Anthony Davis, misalnya yang membuat ini menjadi tren.

Bagi yang ingin memisahkan kedua alis, Anda sapat melakukan elektrolisis atau penyingkiran rambut dengan laser untuk solusi permanen. Untuk solusi sementara, cukur setiap 4 hingga 6 minggu sekali.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

5. Benjolan Setelah Bercukur

Studi Menunjukkan Kerja Lembur Dapat Picu Kebotakan
ilustrasi pria botak. (pixabay/Novi Thedora)

Anda bercukur agar memiliki kulit wajah yang mulus, namun terkadang, benjolan merah dan kecil muncul setelah bercukur. Anda dapat menghilangkan benjolan dengan cara sebagai berikut:

- Basuh dengan air hangat sebelum bercukur untuk melembutkan rambut dan membuka pori-pori kulit wajah- Gunakan banyak gel cukur

- Jangan meregangkan kulit saat bercukur

- Cukur searah dengan pertumbuhan janggut

- Kompres dengan air dingin setelah bercukur

- Pertimbangkan mengganti pisau cukur dengan alat cukur elektrik

6. Rosacea

Rosacea adalah kondisi kulit memerah, memiliki benjolan dan jerawat. Dapat juga menyebabkan penebalan kulit yang nampak bengkak dan bulat, terutama di sekitar hidung. Rosacea lebih sering terjadi pada wanita, tetapi gejalanya cenderung lebih buruk pada pria.

Meskipun alkohol sering disalahkan sebagai penyebab rosacea, namun penelitian terbaru menunjukkan tidak adanya hubungan antara keduanya. Meskipun tidak ada obatnya, ada perawatan yang membantu mengendalikan atau menghilangkan gejala.

7. Kebotakan

Kebotakan paling sering terjadi pada pria. Menurut studi yang membuktikan kebotakan menunjukkan ada lebih dari 70% responden yang mengalami kebotakan dan hampir setengah dari populasi pria mengalami kebotakan di usia 35 dan 45 tahun.

Pria akan mulai menyadari rambut mereka menipis dan berkurang di usia 30 tahun dan di usia 50 tahun mereka biasanya botak. Ada berbagai cara mengatasi kebotakan rambut, termasuk obat-obatan dan operasi pengembalian rambut.

8. Buta warna

Buta warna artinya Anda tidak dapat melihat warna sebagaimana yang orang lain lihat. Buta warna terjadi pada 1 dari 12 pria, artinya 8% populasi pria memiliki buta warna. Sebagai perbandingan, 1 dari 200 wanita memilikinya.

Buta warna biasanya genetik. Tapi diabetes, sklerosis dan penyakit lainnya juga dapat menyebabkan buta warna, bahkan bisa diperoleh sering waktu berjalan. Ada berbagai jenis buta warna, dan semuanya sangat mengganggu. Misalnya orang dengan buta warna tidak akan tahu kapan lampu lalu lintas berubah warna dari hijau ke merah atau sebaliknya. Jenis buta warna paling umum adalah buta warna merah atau hijau.

Masih belum ada pengobatan untuk buta warna. Buta warna menjadi kondisi seumur hidup dan kebanyakan pria berusaha menyesuaikan diri.

Namun, ada lensa kontak dan kacamata spesial yang membantu pemakainya mengidentifikasi warna lebih mudah (meskipun bagi beberpaa orang melihatnya lebih memusingkan daripada membantu). Sehingga masih ada harapan kedepannya teknologi bisa menawarkan perbaikan permanen.

 

9. Mendengkur

Mendengkur atau Mengorok
Ilustrasi Foto Tidur Mendengkur atau Mengorok (iStockphoto)

Mendengkur memengaruhi 44% pria, membuatnya terdengar lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Mendengkur dapat dipengaruhi posisi tidur, obat yang sedang diambil, alkohol, dan kondisi medis yang mendasarinya.

Mendengkur juga menandakan kelainan tidur yang disebut 'sleep apnea' (kondisi orang yang tidur berhenti bernapas sejenak). Jika mendengkur mengganggu tidur Anda atau pasangan Anda, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kondisi medis Anda.

10. Bersendawa

Bersendawa merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan udara berlebih yang ikut tertelan saat makan. Hal ini normal, namun jika terlalu sering dan disertai mual, nyeri perut, atau setelah bersendawa Anda tidak merasa nyaman, kemungkinan merupakan gejala gangguan pencernaan. Kunjungi dokter.

11. Kentut

Kentut atau buang angin merupak hasil pengeluaran udara yang tertahan di sistem pencernaan. Bau dan bunyi kentut sering dijadikan candaan, karena kentut sangat umum dan tidak membahayakan. Setiap orang melakukannya berkali-kali sehari.

Makan kacang, buah, sayur dan makanan tingi serat dapat menyebabkan kentut, sama halnya dengan minum minuman berkarbonasi seperti bir dan soda. Jika Anda memiliki intoleran laktosa, mengonsumsi produk susu dapat menyebabkan Anda lebih sering kentut. Jika dirasa terlalu sering kentut menggangu Anda, konsultasikan dengan dokter jika gejala tak berkurang setelah Anda menghindari makanan dan minuman tersebut.

12. Bau Badan

Bau badan berasal dari bakteri yang berkembang biak di lingkungan lembab dan hangat. Ketika kita berkeringat, kulit menjadi tempat perkembang-biakan bakteri, dan membuat aroma tubuh tidak enak. Bawang putih dan bawang merah juga menjadi sumber penyebabnya. Tapi dengan mandi, memakai pakaian bersih dan deodoran akan menghilangkan bau badan.

Bau badan menyengat, disebut juga bromhidrosis, sanagt umum terjadi pada pria dibandingkan wanita. Biasanya disebabkan bakteri yang hidup dari keringat - biasanya keringat dari ketiak dan sela paha yang diproduksi dari kelenjar apokrin. Cara mencegahnya yaitu dengan menjaga area tersebut tetap kering dan mitigasi bakteri. Jika cara standar ini gagal, kelenjar keringat dapat dibuang dengan prosedur operasi.

13. Jock Itch

Jock itch (tinea cruris) adalah infeksi fungi atau jamur yang menjangkiti kulit di bagian paha dalam, sekitar kelamin, dan bokong sebagai penyebab munculnya ruam berwarna merah yang biasanya berbentuk lingkaran dan terasa gatal. Biasanya muncul akibat keringat berlebih dari cuaca panan atau latihan. Pria obesitas dan atlet sering mengalaminya. Cara mengatasinya dengan pengobatan antijamur jenis krim atau gel. Untuk mencegahnya kembali, pastikan area tersebut selalu dalam keadaan kering dan pakai pakaian longgar.

 

14. Kutu air

Penyebab Kanker Prostat
Penyebab Kanker Prostat / Sumber: iStockphoto

Tinea pedis atau kutu air adalah sebuah infeksi jamur pada kulit, biasanya di antara jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit dan menyebabkan gatal-gatal, kemerahan, kulit pecah-pecah, lunak dan bersisik atau melepuh. Kutu air juga dapat menyebar ke paha dalam (jock itch). Pengobatannya sama dengan jock itch. Selain memastikan area kaki kering, pakai bedak kutu air, pakai sepatu terbuka dan gunakan sandal khusus saat mandi atau berenang.

15. Cantengan

Cantengan atau kondisi kuku menusuk masuk ke dalam kulit dan menyebabkan rasa sakit, kemerahan, bengkak, dan infeksi. Untuk mencegah kuku tumbuh ke dalam kulit, hindari menggunting kuku terlalu pendek atau mebulatkan tepinya. Sebaiknya potong kuku dengan rata dan biarkan mereka tumbuh panjang hingga kuku sejajar dengan ujung kulit. Kaki yang berkeringat juga menyebabkan cantengan, jadi pastikan sepatu Anda memiliki ventilasi.

16. Bau mulut

Bau mulut atau halitosis dapat disebabkan rokok atau mengonsumsi makanan bau, tapi seringnya akibat bakteri dalam mulut. Menjaga kebersihan mulut dan gigi dapat membantu menghilangkan bau tidak enak. Beberapa kondisi medis seperti penyakit gusi, mulut kering, maag, sinusitis, dan diabetes dapat menyebabkan bau mulut. Jika bau mulut masih ada setelah rutin membersihkan gigi, kunjugi dokter.

17.Disfungsi seksual

Disfungsi seksual dapat membuat malu pria, tapi di usia 40 tahun, hampir 40% populasi pria mengalami disfungsi seksual. Bisa berbentuk menurunnya libido, ejakulasi dini, atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi. Disfungsi seksual pada pria biasanya terjadi akibat merokok atau obat-obatan. Konsultasikan dengan dokter.

18. Kehilangan pendengaran

Kehilangan pendengaran adalah masalah umum, terutama seiring bertambahnya usia. Suara keras atau terus-menerus dapat mempersulit pendengaran. Ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mendengar suara-suara bernada tinggi, atau dapat berdering atau berdengung di telinga.

Untuk mencegah beberapa bentuk gangguan pendengaran, kenakan penyumbat telinga dan jaga headphone pemutar musik pribadi Anda pada volume rendah. Hindari suara keras atau musik bila memungkinkan, dan terutama hindari mendengarkannya untuk waktu yang lama.

19. Prostat Membesar

Seiring bertambahnya usia pria, hiperplasia prostat jinak (BPH), atau pembesaran prostat, adalah masalah umum. Ini mempengaruhi sekitar 1 dari 3 pria di atas usia 50 tahun, dan hingga 90% pria pada usia 85 tahun.

Prostat adalah kelenjar yang mengelilingi uretra, dan ketika diperbesar dapat menyebabkan gejala termasuk perasaan perlu buang air kecil lebih sering. atau lebih mendesak, atau sering buang air kecil di malam hari. Bicaralah dengan dokter Anda tentang modifikasi perilaku atau obat-obatan untuk membantu meringankan gejala pembesaran prostat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya