Liputan6.com, Jakarta Infeksi saluran kencing (ISK) merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, tidak hanya pada wanita tetapi juga pada pria. Meskipun wanita lebih rentan mengalaminya, pria juga perlu waspada terhadap kondisi ini. Infeksi saluran kencing (ISK) pada pria adalah kondisi medis yang terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan peradangan.
Gejalanya bisa sangat mengganggu, termasuk rasa sakit saat buang air kecil dan seringnya ingin buang air kecil. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penyebab infeksi saluran kencing pada pria, gejala yang perlu diwaspadai, serta cara pencegahan dan pengobatannya.
Pengertian Infeksi Saluran Kencing
Infeksi saluran kencing adalah kondisi di mana bakteri atau mikroorganisme lain menyerang dan berkembang biak di dalam sistem saluran kemih. Sistem ini terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. ISK dapat terjadi di bagian mana saja dari sistem ini, namun paling sering menyerang bagian bawah yaitu kandung kemih dan uretra.
Pada pria, ISK cenderung lebih jarang terjadi dibandingkan wanita karena struktur anatomi saluran kemih pria yang lebih panjang. Namun, ketika terjadi, ISK pada pria bisa menjadi lebih serius dan memerlukan penanganan yang lebih intensif.
Advertisement
Penyebab Infeksi Saluran Kencing pada Pria
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab infeksi saluran kencing pada pria. Berikut ini adalah penjelasan detailnya:
1. Infeksi Bakteri
Penyebab utama ISK pada pria adalah infeksi bakteri, terutama bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri ini biasanya hidup di usus besar dan dapat masuk ke saluran kemih melalui uretra. Selain E. coli, bakteri lain seperti Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus juga dapat menyebabkan ISK.
2. Pembesaran Prostat
Pada pria yang berusia di atas 50 tahun, pembesaran prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH) menjadi faktor risiko utama ISK. Prostat yang membesar dapat menekan uretra, menyebabkan aliran urin terhambat dan meningkatkan risiko infeksi.
3. Batu Ginjal
Keberadaan batu ginjal dapat mengganggu aliran normal urin dan menjadi tempat berkembang biak bakteri. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya ISK pada pria.
4. Kateterisasi
Penggunaan kateter urin dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko ISK. Kateter dapat menjadi jalur masuk bakteri ke dalam saluran kemih.
5. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Pria dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena diabetes atau sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap berbagai infeksi termasuk ISK.
6. Penyempitan Uretra
Kondisi medis yang menyebabkan penyempitan uretra (striktur uretra) dapat menghambat aliran urin dan meningkatkan risiko ISK.
7. Aktivitas Seksual
Meskipun lebih jarang dibandingkan wanita, aktivitas seksual juga dapat meningkatkan risiko ISK pada pria, terutama jika melakukan seks anal tanpa perlindungan.
Gejala Infeksi Saluran Kencing pada Pria
Mengenali gejala ISK pada pria sangat penting untuk penanganan dini. Berikut adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai:
- Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
- Sering buang air kecil dalam jumlah sedikit
- Urin keruh atau berbau tidak sedap
- Adanya darah dalam urin
- Nyeri di bagian bawah perut atau punggung bawah
- Demam dan menggigil (terutama jika infeksi telah menyebar ke ginjal)
- Rasa lelah dan lemas
- Mual dan muntah (pada kasus yang lebih serius)
Penting untuk diingat bahwa tidak semua pria dengan ISK akan mengalami semua gejala ini. Beberapa mungkin hanya mengalami satu atau dua gejala, sementara yang lain mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimptomatik).
Advertisement
Diagnosis Infeksi Saluran Kencing pada Pria
Untuk mendiagnosis ISK pada pria, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah berikut:
1. Anamnesis
Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan faktor risiko yang mungkin dimiliki.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa area perut dan punggung bawah untuk mendeteksi adanya nyeri tekan.
3. Urinalisis
Pemeriksaan sampel urin untuk mendeteksi adanya bakteri, sel darah putih, atau sel darah merah yang menunjukkan adanya infeksi.
4. Kultur Urin
Jika urinalisis menunjukkan adanya infeksi, kultur urin dilakukan untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab dan menentukan antibiotik yang paling efektif.
5. Pemeriksaan Pencitraan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT scan, atau MRI untuk memeriksa kondisi saluran kemih secara lebih detail.
6. Sistoskopi
Prosedur ini menggunakan alat khusus untuk melihat bagian dalam uretra dan kandung kemih, biasanya dilakukan jika ada kecurigaan masalah struktural atau ISK berulang.
Pengobatan Infeksi Saluran Kencing pada Pria
Pengobatan ISK pada pria biasanya melibatkan beberapa pendekatan:
1. Antibiotik
Antibiotik adalah pengobatan utama untuk ISK. Jenis dan durasi pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan hasil kultur urin. Beberapa antibiotik yang umum digunakan termasuk:
- Trimethoprim/sulfamethoxazole
- Fluoroquinolones (seperti ciprofloxacin)
- Nitrofurantoin
- Fosfomycin
Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian antibiotik sesuai resep dokter, meskipun gejala sudah membaik.
2. Penghilang Rasa Sakit
Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan demam.
3. Peningkatan Asupan Cairan
Minum banyak air dapat membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih.
4. Pengobatan Penyebab Dasar
Jika ISK disebabkan oleh kondisi lain seperti pembesaran prostat atau batu ginjal, kondisi tersebut juga perlu ditangani.
5. Perubahan Gaya Hidup
Dokter mungkin menyarankan perubahan gaya hidup untuk mencegah ISK berulang, seperti buang air kecil segera setelah berhubungan seksual.
Advertisement
Pencegahan Infeksi Saluran Kencing pada Pria
Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah atau mengurangi risiko ISK pada pria:
- Minum banyak air untuk membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih
- Buang air kecil secara teratur dan jangan menahan kencing terlalu lama
- Praktikkan kebersihan yang baik, terutama sebelum dan sesudah aktivitas seksual
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko infeksi
- Jaga kebersihan area genital, terutama setelah buang air besar
- Hindari penggunaan produk iritasi di area genital
- Lakukan pemeriksaan prostat secara teratur, terutama bagi pria di atas 50 tahun
Kapan Harus ke Dokter?
Pria harus segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil yang tidak membaik setelah beberapa hari
- Demam tinggi (di atas 38°C) disertai menggigil
- Nyeri punggung bawah atau samping yang parah
- Mual dan muntah yang tidak membaik
- Darah dalam urin
- Kesulitan buang air kecil atau tidak bisa buang air kecil sama sekali
Gejala-gejala ini bisa menandakan infeksi yang serius atau komplikasi yang memerlukan penanganan segera.
Advertisement
Komplikasi Infeksi Saluran Kencing pada Pria
Jika tidak ditangani dengan tepat, ISK pada pria dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius:
1. Pielonefritis (Infeksi Ginjal)
ISK yang tidak diobati dapat menyebar ke ginjal, menyebabkan infeksi yang lebih serius dan berpotensi merusak fungsi ginjal.
2. Sepsis
Dalam kasus yang parah, infeksi dapat menyebar ke aliran darah, menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa yang disebut sepsis.
3. Abses Prostat
ISK dapat menyebabkan pembentukan abses (kantong nanah) di dalam atau di sekitar kelenjar prostat.
4. Kerusakan Ginjal Permanen
ISK berulang atau kronis dapat menyebabkan kerusakan ginjal jangka panjang.
5. Striktur Uretra
Infeksi berulang dapat menyebabkan jaringan parut dan penyempitan uretra.
Mitos dan Fakta Seputar Infeksi Saluran Kencing pada Pria
Ada beberapa mitos yang beredar tentang ISK pada pria. Mari kita luruskan dengan fakta-fakta berikut:
Mitos 1: ISK hanya terjadi pada wanita
Fakta: Meskipun lebih jarang, pria juga dapat mengalami ISK. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
Mitos 2: ISK selalu disebabkan oleh kebersihan yang buruk
Fakta: Meskipun kebersihan penting, banyak faktor lain yang dapat menyebabkan ISK pada pria, termasuk pembesaran prostat dan batu ginjal.
Mitos 3: Minum cranberry juice dapat menyembuhkan ISK
Fakta: Meskipun cranberry juice mungkin membantu mencegah ISK pada beberapa orang, tidak ada bukti kuat bahwa itu dapat menyembuhkan infeksi yang sudah terjadi.
Mitos 4: ISK akan sembuh sendiri tanpa pengobatan
Fakta: Beberapa ISK ringan mungkin sembuh sendiri, tetapi banyak yang memerlukan antibiotik. Menunda pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius.
Advertisement
Kesimpulan
Infeksi saluran kencing pada pria, meskipun tidak seumum pada wanita, tetap merupakan masalah kesehatan yang serius dan perlu mendapat perhatian. Memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahannya sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, risiko ISK pada pria dapat dikurangi secara signifikan.
