Siasat Tepat Olah Mi Instan Jadi Kaya Zat Gizi

Mi instan tanpa tambahan sayuran hanya jadi makanan yang tinggi kalori rendah zat gizi. Ini saran dokter gizi agar makanan kesukaan banyak orang ini lebih sehat disantap.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 28 Jun 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi mi instan (iStock)
Ilustrasi mi instan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Tak dielak mi instan kerap jadi dewa penolong ketika tidak sempat masak dan sibuk. Namun, jika hanya makan mi instan saja, kebutuhan gizi tubuh tidak terpenuhi. Maka butuh siasat tepat membuat makanan ini bergizi.

"Kalau suka makan mi instan, harus bisa mensiasati bagaimana caranya mi instan ini mengandung zat gizi yang cukup," kata dokter spesialis gizi klinik RS Cipto Mangunkusumo Fiastuti Witjaksono.

Mi instan merupakan makanan tinggi kalori tapi rendah zat gizi. Memang ada protein di dalamnya tapi sedikit sekali, serat serta vitamin mineral juga tidak terkandung di dalamnya.

Maka dari itu Fiastuti menyarankan bagi penggemar mi instan untuk menambahkan sayuran seperti daun bawang, tauge, sawi hijau, atau wortel agar mi instan yang kita santap mengandung serat.

Untuk sumber protein bisa menambahkan satu atau dua putih telur bisa juga suwiran ayam.

"Prinsipnya, kita harus menghitung kebutuhan kita dipenuhi dari makanan apa. Kalau cuma makan mi instan saja enggak terpenuhi," tutupnya.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

Gunakan Bumbu Setengahnya Saja

Ilustrasi Mi Instan
Ilustrasi Mie Instan Credit: pexels.com/Tnguyen

Saat memasak mi, buang air rebusan sehingga pewarna maupun pengawet di dalam mi hilang.

"Air untuk merebus mi instan dibuang dulu, supaya pengawet hilang, pewarna hilang," saran dokter yang bergabung dalam Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) ini.

Ketika mi sudah matang dan tinggal ditambah bumbu, Fiastuti berpesan untuk mengurangi penggunaan bumbu di dalam bungkus mi instan. Sehingga, asupan natrium yang kita santap tidak terlalu banyak.

"Kandungan natrium dalam satu kemasan mi instan itu berkisar 600-1.100 mg. Padahal orang hanya boleh mengonsumsi natrium 2.300 mg per hari, berarti kalau sudah makan satu mi instan sudah hampir setengah terpenuhi kebutuhan natriumnya," tuturnya.

Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengingatkan, konsumsi natrium yang berlebihan memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya hipertensi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya