Liputan6.com, Jakarta Perkembangan kasus COVID-19 di 13 provinsi prioritas per 22 November 2020 mengalami fluktuatif, khususnya terjadi kenaikan angka positif Corona tertinggi di DKI Jakarta, Riau, dan Jawa Timur.
Untuk 13 provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua, Bali, dan Aceh.
Kemudian tiga provinsi prioritas tambahan adalah Sumatera Barat, Riau, dan Kalimantan Timur. Secara umum, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat, 7 provinsi mengalami penurunan dan 6 provinsi terjadi peningkatan kasus positif COVID-19.
Advertisement
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, kita perlu mewaspadai jumlah kenaikan yang cukup tinggi di beberapa provinsi.
"Jika dilihat provinsi yang mengalami kenaikan kasus positif cOVID-19, maka Riau mengalami kenaikan tertinggi sebesar 139,4 persen, Jawa Timur 44,4 persen, dan DKI Jakarta 23,9 persen. Ketiganya berada di urutan teratas dengan tren kenaikan kasus positif tertinggi," papar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (26/11/2020).
Meskipun jumlah provinsi yang mengalami kenaikan kasus positif lebih sedikit, jumlah kenaikan tertingginya masih dua kali lipat dibanding jumlah penurunan.
"Kami meminta kepada tiga provinsi ini (Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur) terus berfokus dalam memutus mata rantai penularan COVID-19," pinta Wiku.
Selain itu, kenaikan kasus positif COVID-19 diikuti Sulawesi Selatan naik 18,8 persen, Kalimantan Selatan naik 10,4 persen, dan Sumatera Utara naik 9,0 persen.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Kenaikan Kasus COVID-19 di Kabupaten/Kota
Satgas COVID-19 mengapresiasi tiga provinsi dengan tren penurunan kasus positif COVID-19 terbesar, yaitu Papua 73,8 persen; Jawa Tengah 31,2 persen; dan Jawa Barat 19,6 persen. Pemerintah daerah dan masyarakat di tiga provinsi ini diharapkan, jangan lengah atas capaian yang ada.
"Tetaplah konsisten menekan angka kasus untuk terus-menerus, sampai nantinya jumlah kasus positif dapat hilang sepenuhnya," ujar Wiku.
Penurunan kasus positif COVID-19 juga terjadi di Kalimantan Timur 9,8 persen; Bali turun 8,4 persen; Sumatera Barat turun 7,6 persen, dan Aceh turun 6,7 persen.Â
Tak hanya dari segi provinsi, Satgas COVID-19 melihat kenaikan kasus positif COVID-19 di tingkat kabupaten/kota per 22 November 2020. Pemda provinsi prioritas juga diminta memprioritaskan penanganan COVID-19 kabupaten/kota yang menyumbang angka terbesar dalam peningkatan kasus positif.
Advertisement
Turunkan Laju Penularan COVID-19
Kabupaten/kota dengan peningkatan kasus positif COVID-19, antara lain:
1. Kota Banda Aceh, Aceh 28,43 persen
2. Kota Medan, Sumatera Utara 47,74 persen
3. Kota Padang, Sumatera Barat 55,55 persen
4. Kota Pekanbaru, Riau 52,18 persen
5. Jakarta Timur, DKI Jakarta 18,92 persen
6. Kota Bekasi, Jawa Barat 18,5 persen
7. Kota Semarang, Jawa Tengah 25,38 persen
8. Kota Surabaya, Jawa Timur 28,32 persen
9. Kota Denpasar, Bali 27,54 persen
10. Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 24,97 persen
11. Kota Samarinda, Kalimantan Timur 29,99 persen
12. Kota Makassar, Sulawesi Selatan 46,37 persen
13. Kota Jayapura, Papua 47,66 persen dari total kasus
"Saya tekankan, setiap daerah harus belajar dan meningkatkan kemampuan dalam melihat situasi dan kondisi. Terutama pimpinan daerah dan masyarakatnya dari kota-kota besar di atas untuk berkolaborasi dalam menurunkan laju penularan," tegas Wiku.
Penetapan 13 Provinsi Prioritas
Wiku mengingatkan penetapan provinsi prioritas terus dinamis. Pada Juli 2020, awalnya 8 provinsi prioritas, lalu bertambah jadi 10 provinsi. Selanjutnya, 13 provinsi prioritas ditetapkan awal November 2020.
"Seharusnya menjadi acuan untuk setiap provinsi dapat memperbaiki penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing," pungkasnya.
"Waktu yang cukup lama ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menekan kasus COVID-19, bukan menjadi lengah, sehingga berdampak pada masih terjadinya kenaikan kasus positif COVID-19."
Pemerintah daerah provinsi prioritas yang belum kunjung baik penanganan COVID-19 diminta menjadikan data sebagai acuan mengambil keputusan.
"Mohon membaca data dan jadikan data sebagai acuan untuk mengambil keputusan sesuai arahan Presiden Joko Widodo," tegas Wiku.
Â
Advertisement