Menkes Budi Gunadi: 3 Mutasi Virus Corona COVID-19 Paling Diwaspadai, 1 Sudah Masuk Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa mutasi virus Corona yang berbahaya, salah satunya sudah masuk Indonesia.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Apr 2021, 17:44 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 17:44 WIB
Panglima TNI hingga Raffi Ahmad Kembali Jalani Vaksinasi Kedua
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan usai menjalani vaksinasi COVID 19 dosis kedua di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Pemerintah mengharapkan per harinya 900 ribu hingga 1 juta masyarakat Indonesia dapat menerima vaksin. (Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa ada banyak sekali varian virus Corona. Hasil pemeriksaan whole genome sequencing menunjukkan ada enam besar varian virus Corona yang paling banyak ditemukan di Indonesia, salah satunya berbahaya.

"Mutasi virus itu sering dan banyak sekali tapi yang berbahaya ada tiga. Yakni B117 di London, B1351 di Afrika Selatan dan P1 di Brazil," kata Budi dalam konferensi pers daring pada Jumat, 23 April 2021.

"B117 itu sudah ada di Indonesia sejak Januari 2021," lanjut Budi.

Ketiga varian virus Corona tersebut masuk dalam variant of concern World Health Organization (WHO) karena penularannya cepat sekali. Salah satunya yang menyebabkan kasus di Eropa dan India kembali melonjak.

 

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Perubahan Varian Virus Corona yang Mendominasi di Indonesia

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Di kesempatan tersebut Budi juga menyampaikan bahwa terjadi perubahan varian virus Corona yang menyerang masyarakat Indonesia. Pada awal Maret 2020 hingga Agustus 2020, varian yang ditemukan masih yang berasal dari Wuhan, Cina.

Kemudian ada perubahan varian yang mendominasi di pertengahan tahun kemarin yakini D614G.

"Sekitar di bulan Mei didominasi varian baru D614G. Di bulan November masuk lagi varian N439K," kata Budi.

Dua varian terakhir yang disebutkan Budi tidak masuk dalam variant of concern WHO. Namun, di Januari 2021 muncul B117 di Indonesia yang masuk dalam variant of concern WHO.

Melihat temuan ini, Budi mengingatkan masyarakat agar terus berhati-hati dan tidak kendur dalam menjalankan protokol kesehatan serta mempercepat program vaksinasi. "Untuk memastikan bahwa pada saat varian B117 makin besar, kita sudah siap," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya