Anak Mengeluh Telinga Nyeri Saat Tersenggol, Bisa Jadi Infeksi

Bila sampai telinga terasa nyeri atau sakit saat tersenggol, bisa jadi anak sedang alami infeksi telinga tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Telinga Anak
Ilustrasi Telinga Anak (24/8/2020)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu gejala yang bisa dikenali saat anak terkena infeksi telinga tengah yakni keluhan nyeri saat telinganya tersenggol.

"Bila saat ibu membantu anak itu misalnya mengganti pakaian misalnya memakai kaos, kita suka buka angkat atas kaosnya tersenggol telinganya anak akan berteriak, menangis karena kesakitan," kata dokter spesialsi anak Vonny Ingkiriwang dalam sebuah webinar.

Ketika telinga anak nyeri saat tersenggol orangtua bisa tahu ada sesuatu di telinga anak dan penyebab terseringnya karena infeksi telinga tengah atau disebut dengan otitis media. Nyeri menandakan kondisi anak sudah masuk ke kronis. 

"Pada saat awal otitis media ini terjadi infeksi di dalam telinga tengah jadi kalo kita melihat membrannya itu menggembung dan dikatakan kondisi ini akut. Tapi suatu saat membran itu akan pecah dan keluarlah cairan berupa nanah, ini sudah dikatakan ke arah kronis," katanya mengutip Antara. 

Pada kondisi yang sudah kronis tentu butuh petunjuk dokter dalam penanganannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejala Otitis Media yang Lain: Demam

Selain nyeri, gejala otitis media pada anak seperti mengantuk, demam tetapi tidak jelas penyebabnya karena anak tak mengalami batuk atau pilek misalnya.

Mengutip Mayo Clinic, anak-anak antara usia 6 bulan dan 2 tahun lebih rentan terhadap infeksi telinga karena ukuran dan bentuk saluran eustachius. Selain itu juga karena sistem kekebalan mereka masih berkembang.

Selain itu, bayi yang minum dari botol, terutama saat berbaring cenderung lebih sering mengalami infeksi telinga daripada bayi yang diberi ASI.

Aspek lingkungan seperti paparan asap tembakau atau polusi udara tingkat tinggi juga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga.

Faktor lainnya yakni perbedaan struktur tulang dan otot pada anak-anak yang memiliki celah langit-langit dapat membuat saluran eustachius lebih sulit untuk mengalir.

Sebagian besar infeksi telinga tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang. Tetapi, infeksi telinga yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan pendengaran, keterlambatan bicara atau perkembangan, penyebaran infeksi dan robeknya gendang telinga.


Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19.

Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Tips Bantu Anak Terbiasa Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya