Sakitnya Tak Bisa Dihindari, Ini 7 Fakta tentang Patah Hati Pertama Kali

Patah hati memang dilalui. Apalagi jika ini kali pertama Anda. Inilah beberapa kebenaran yang harus diketahui tantang patah hati yang pertama.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi Patah Hati
Ilustrasi patah hati (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Patah hati memang menyakitkan dan rentan membuat stres. Terlebih jika ini kali pertama Anda merasakannya. Saat patah hati, dunia yang sebelumnya terang dan berwarna kini berubah redup.

Anda mungkin bertanya-tanya apa yang salah hingga semua berantakan. Atau, Anda merindukan mantan dan memutuskan untuk menutup diri dari orang terdekat.

"Sebagian besar dari kita menjalin hubungan pertama dengan penuh optimisme. Kita mungkin memiliki mimpi dan harapan akan masa depan dan ketika hubungan itu hancur, kita hancur," kata pakar kesehatan dan kebugaran di Maple Holistics Caleb Backe.

Meskipun tidak menyenangkan, inilah fakta-fakta tentang patah hati pertama menurut situs Bustle yang harus Anda ketahui:

1. Perlu waktu untuk sembuh

Ketika Anda baru saja putus—terutama untuk kali pertama—normal untuk berharap bisa move on dengan cepat dan berada di titik ketika Anda benar-benar telah melupakan mantan. Sayangnya, perlu waktu untuk sembuh.

Anda tidak dapat mencapai kondisi emosional yang lebih baik tanpa melewati seluruh proses penyembuhan. Bahkan, terkadang proses ini membutuhkan waktu yang cukup panjang.

2. Melompat ke hubungan baru bbukanlah ide bagus

Setelah putus untuk pertama kalinya, Anda mungkin tergoda untuk segera menjalin hubungan baru.  Mengapa? Bisa jadi Anda ingin membuat mantan cemburu atau merasa perlu berada dalam suatu hubungan secepatnya.

Kenyataanya, Anda perlu waktu untuk menyembuhkan luka di hati sebelum benar-benar siap untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang baru.

"Menjalin hubungan baru tepat setelah putus kemungkinan tidak akan membuat mantan cemburu dan ingin kembali bersama Anda," kata Backe.

"Mulailah berkencan dengan serius ketika Anda merasa siap," Backe mengingatlkan.

3. Rasanya seperti Anda melakukan kesalahan

Ilustrasi patah hati, putus cinta, sedih
Ilustrasi patah hati, putus cinta, sedih. (Photo by Jurica Koletić on Unsplash)

Setelah putus, sangat normal untuk membahas setiap detail kecil dari hubungan yang telah berakhir itu di kepala Anda dan bertanya-tanya di mana letak kesalahan Anda. Akan tetapi, terlalu banyak memikirkan hal seperti ini tidak akan membantu Anda dalam jangka panjang. Sebaliknya, ini hanya akan membuat Anda lebih terluka.

"Anda mungkin menyalahkan diri sendiri atas hubungan yang gagal—cobalah untuk tidak melakukannya," kata Backe.

"Kita semua membuat kesalahan dan hal terbaik yang dapat dilakukan yaitu belajar dari kesalahan," tambahnya.

4. Keinginan untuk kembali bersama

Ketika seseorang terluka setelah putus cinta, ia mungkin membayangkan tentang masa depan bersama sang mantan dan hidup bahagia selamanya. Meskipun tentu saja semua ini mungkin, tetapi itu jarang terjadi. Anda tidak boleh fokus pada hal-hal yang mungkin tidak terjadi.

"Ini mungkin tak akan berhasil bahkan jika Anda kembali bersama," ucap psikoterapis Emily Mendez, M.S. EdS.

"Sejak awal, ada alasan mengapa Anda putus. Banyak orang kesulitan menerima kenyataan hubungannya telah berakhir, dan berujung kembali menjalin hubungan dengan orang yang sama. Sayangnya, masalah yang menyebabkan perpisahan tidak hilang. Masalah itu akan muncul lagi dan menyebabkan perpisahan lain kecuali hal itu ditangani sepenuhnya."

5. Anda Merindukan Kenangan Bersama Mantan

patah hati
Ilustrasi perempuan yang dilanda patah hati/copyright pixabay.com/trinhkien91

Setelah putus cinta, tentu Anda akan merindukan si mantan, bahkan jika Anda sadar perpisahan itu merupakan jalan terbaik. Rasanya sakit berpisah dengan seseorang yang selama ini menghabiskan waktu bersama Anda.

Akan tetapi, berhati-hatilah dengan bagaimana Anda mengemas pikiran saat meratapi hubungan yang kandas tersebut. Hal ini karena kemungkinan Anda tidak merindukan sosok mantan, melainkan hanya merindukan kenangan dan perasaan menyenangkan yang dirasakan saat bersama.

"Meskipun kelihatannya seperti Anda benar-benar merindukan mantan, apa yang sebenarnya dirindukan adalah perasaan yang didapat saat bersamanya dan semua berjalan dengan baik," ucap terapis pernikahan dan keluarga berlisensi Amy McManus.

"Meskipun rasanya seperti kehilangan impian (tentang masa depan bersamanya), Anda masih dapat bermimpi memiliki hubungan di mana Anda mendapatkan perasaan indah itu lagi," jelas McManus.

Identifikasi perasaan favorit Anda—rasa aman, pemahaman, berbagi mimpi, keintiman, kelembutan, dan lainnya—agar tahu apa yang dicari dalam hubungan selanjutnya.

 

6. Pengaruh Cara Berhubungan dengan Orang Lain

Patah Hati
Ilustrasi/copyright pexels.com/Simon Robben

Setelah putus cinta untuk pertama kalinya, kemungkinan Anda ragu untuk membuka diri dan terlihat lemah di hadapan orang lain untuk sementara waktu. Bukan hanya di depan orang yang Anda suka, tetapi juga teman dan keluarga.

"Ketika seseorang putus cinta, itu membuatnya mempertanyakan diri mereka sendiri," kata terapis pasangan Alisha Powell, PhD, LCSW.

"Anda bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan untuk menghindari rasa sakit. Akibatnya, Anda mungkin enggan membuka diri kepada orang lain dan membangun hubungan yang tulus. Kerentanan mungkin sulit bagi Anda."

7. Perpisahan pertama tak akan jadi yang terakhir

Kemungkinan besar, perpisahan pertama Anda tak akan menjadi yang terakhir. Oleh karena itu, gunakan kesempatan ini untuk belajar bangkit dari sebuah perpisahan—tentunya dengan cara yang sehat.

"Sementara kita bisa berkembang karena pengalaman menyakitkan, penting untuk diingat bahwa ini juga bagian dari kehidupan," kata Powell.

"Patah hati terkadang tak bisa dihindari," tambahnya.

Putus cinta tak mudah dilalui, terutama yang pertama. Akan tetapi, hal ini merupakan bagian dari kehidupan yang dihadapi setiap orang dengan caranya sendiri.

Yang dapat dilakukan yaitu tetap berdiri tegak dan percaya diri serta fokus untuk menjadi lebih baik. Dengan ini, Anda akan puas dan bahagia tanpa peduli dengan status hubungan.

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya