Liputan6.com, Jakarta - Chad menjadi negara pertama yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia berdasarkan data IQAir tahun 2022.
Memiliki rata-rata konsentrasi PM2.5 mencapai 89,7 mikrogram per meter kubik, Chad pun menggeser Bangladesh sebagai negara dengan polusi udara terburuk di dunia.
Baca Juga
Kualitas udara Chad melebihi batas maksimum yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 5 mikrogram per meter kubik.
Advertisement
Hal tersebut menjadikan Chad yang berada di Afrika Tengah menempati posisi pertama sebagai negara paling berpolusi di dunia.
IQAir adalah perusahaan yang melacak kualitas udara di seluruh dunia dengan mengukur tingkat kualitas udara berdasarkan konsentrasi partikel udara yang merusak paru-paru yang dikenal sebagai PM2.5.Â
Kualitas Udara di Chad Buruk
Sumber data kualitas udara tersedia untuk umum di seluruh negara Chad, terdapat satu monitor di kota N'Djamena. Hasilnya memang negara Chad 17 kali lebih tinggi dari pedoman WHO.
Tahun ini IQAir kerahkan ilmuwannya untuk menganalisis di kawasan yang telah terpasang 30.000 stasiun pemantauan kualitas udara di 7.323 lokasi di 131 negara.
Pemantauan ini berbiaya rendah dengan melibatkan ilmuwan warga, peneliti, dan organisasi lokal.
CEO Global IQAir, Frank Hammes mengungkapkan adanya kepedulian warga terhadap pemantauan kualitas udara.
"Saat warga terlibat dalam pemnatauan kualitas udara, kami melihat adanya kesadaran dan upaya bersama untuk meningkatkan kualitas udara semakin intensif," ujarnya dikutip dari situs ESI Africa pada Rabu 16 Agustus 2023.
Frank pun berharap pemerintah setempat turut andil dalam meneliti kualitas udara daerahnya.Â
Penyebab Polusi Udara di Chad Afrika Tengah Buruk
Chad adalah negara yang tidak memiliki laut dan wilahnya diapit oleh enam negara, di antaranya:
- Libya di sebelah utara
- Republik Afrika Selatan di sebelah selatan
- Niger di sebelah barat
- Sudan di sebelah timur
- Nigeria dan Kamerun di sebelah barat daya
Chad memiliki julukan sebagai 'jantung mati Afrika', karena wilayahnya didominasi oleh gurun.
Belum ada media yang meliput lebih jauh penyebab tingginya polusi di negara ini, tapi menurut para peneliti dilansir dari CNN News, sumber utama polusi udara di antaranya:
- Kebakaran hutan
- Pembakaran bahan bakar fosil untuk transportasi dan produksi energi
- Penggunaan batu bara, dan
- Perubahan iklim juga pemicu buruknya kualitas udara
Meski didominasi oleh gurun, ternyata mata pencaharian para penduduknya mengandalkan bidang pertanian dan peternakan.
Namun, akhir-akhir ini negara Chad sedang berambisi meningkatkan perekonomian negara, sehingga banyak penduduknya juga bergantung pada pertambangan minyak untuk diekspor ke luar.Â
Advertisement
Polusi Udara Terjadi di Banyak Wilayah, Begini Ciri-Ciri Udara yang Tercemar
Udara sangat penting untuk setiap makhluk hidup untuk bernafas. Sebagai makhluk yang sering berpindah tempat, manusia harus mengenali lingkungannya sehat atau tidak karena menyangkut keberlangsungan hidupnya.
Mengutip dari situs Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, berikut ciri-ciri udara yang tercemar polusi yang perlu kita kenali:
1. Kadar Karbon Dioksida Tinggi
Saat menghirup udara yang tercemar rasanya akan sesak, karena kadar karbon dioksidanya sanggat tinggi.
2. Berwarna
Hal ini akan terlihat secara kasat mata, karena udara yang tercemar berwarna hitam keabu-abuan. Hal tersebut disebabkan zat polutan tercampur dengan oksigen.
3. Berbau
Udara tidak segar akan berbau karena mengandung zat-zat polutan berbahaya.
4. Pengap
Udara yang pengap dan meningkatnya suhu karena adanya gas hasil pembakaran yang bercampur dengan gas pembuangan.
5. Menyebabkan Iritasi Mata
Selain akan dirasa pengap, zat polutan yang berbahaya juga menyebabkan iritasi mata.
Oleh sebab itu penting mengenali lingkungan sekitar untuk kenyamanan kesehatan.Â
Upaya Mengurangi Pencemaran Udara
Tercemarnya udara sangat merugikan, karena berkaitan dengan kesehatan.
Berdasarkan laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara, sebagai berikut:
- Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang mengandung asap dan gas-gas polutan.
- Memasang bahan penyerap polutan atau saringan sebelum asap ke udara.
- Membangun cerobong asap yang tinggi agar tidak menambah polutan yang terperangkap dipemukiman.
- Mengurangi sistem transportasi dan menggurangi penggunaan angkutan pribadi.
- Perbanyak tanaman hijau, karena tumbuhan bisa digunakan sebagai penahan debu dan partikel lain.
Walaupun Indonesia tidak masuk 10 besar negara dengan polusi terburuk di dunia, tapi tidak ada salahnya melakukan upaya-upaya kecil untuk menghindari kemungkinan terburuk dikemudian hari.
Contohnya, seperti saat ini, Jakarta sedang disorot karena kualitas udara yang buruk.
Untuk menanggulanginya, beberapa perusahaan menerapkan system hybrid agar pegawainya tidak melakukan aktivitas diluar menggunakan kendaraan bermotor.Â
Advertisement