[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Hari Paru Sedunia 2023, No One Leave Behind

25 September diperingati sebagai Hari Paru Sedunia, apa tujuannya?

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 25 Sep 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2023, 18:00 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 25 September diperingati sebagai Hari Paru Sedunia (“World Lung Day”). Kita tahu kesehatan paru merupakan masalah kesehatan yang amat penting di dunia dan juga di negara kita.

Sejumlah infeksi paru misalnya kita kenal sebagai COVID-19, tuberkulosis, ISPA bronkitis pneumonia, dan lainnya. Belum lagi MERS CoV dan bahkan penyakit virus Nipah yang kini banyak dibicarakan.

Contoh lain adalah polusi udara yang belum kunjung dapat diatasi serta potensi kemungkinan kebakaran hutan di negara kita. Juga ada Asma dan Penyakit Paru Kronik (PPOK), Kanker Paru, penyakit paru akibat kerja, dan sebagainya.

Hari Paru Sedunia 2023 punya tiga tujuan:

1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita semua--di dunia dan di Indonesia--tentang masalah kesehatan paru.

2. Secara nyata meningkatkan kinerja untuk mewujudkan terbentuknya kesehatan paru.

3. Semua warga harus mendapat pelayanan kesehatan paru yang baik, “no one leave behind”.

Namun, tentu yang paling penting adalah tiga upaya mencegah terjadinya penyakit paru, yaitu:

1. Perilaku hidup bersih sehat,

2. Jangan merokok dan untuk perokok agar segera berhenti, baik dengan upaya sendiri, konseling maupun pendekatakan farmakologik,

3. Pemberian vaksinasi pada beberapa penyakit infeksi paru, termasuk vaksin COVID-19, vaksin influenza, vaksin RSV (“respiratory syncytial virus”) dan vaksin pneumonia.

 

Konferensi Kerja PDPI ke-XVII

Dokter Spesialis Paru yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) merupakan komponen amat penting dalam pelayanan kesehatan paru di negara kita.

Pada tanggal 28 sampai 30 September 2023 ini, PDPI (dimana saya pernah menjadi Ketua Umumnya pada 1999 - 2002) akan menyelenggarakan Konferensi Kerja ke-XVII di Bandar Lampung.

Kami berharap agar Konferensi Kerja ini bukan hanya membicarakan perkembangan ilmu terbaru tetapi juga dapat secara jelas memberi rekomendasi dan perannya dalam perwujudan kesehatan paru di Indonesia.

Sebagai penutup disampaikan lima langkah pengendalian penyakit, tentunya termasuk penyakit paru, yaitu:

  1. Surveilan,
  2. Pencegahan,
  3. Diagnosis,
  4. Pengobatan, dan
  5. Perawatan.

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI / Guru Besar FKUI/Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya