40 Tahun JEC Eye Hospitals & Clinics, Komitmen Tingkatkan Penglihatan dan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia

JEC Eye Hospitals & Clinics Rayakan Ulang Tahun ke-40 dengan Resmikan Tiga Cabang Baru dan Perkuat JEC Academy

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Feb 2024, 11:32 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2024, 11:31 WIB
Komisaris Utama PT NSD/JEC Group, Dr Darwan M Purba SpM(K) Menyerahkan Buku 'Bright Eye in the Dark Time' kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Saat Peringatan '40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles' di RS Mata JEC @ Kedoya
Komisaris Utama PT NSD/JEC Group, Dr Darwan M Purba SpM(K) Menyerahkan Buku 'Bright Eye in the Dark Time' kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Saat Peringatan '40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles' di RS Mata JEC @ Kedoya

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin perawatan mata di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics, merayakan hari jadinya yang ke-40 pada Kamis, 1 Februari 2024. Dengan pengalaman empat dekade, JEC terus berusaha untuk meningkatkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Sebagai langkah terbaru untuk mencapai tujuan tersebut, tepat di perayaan '40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles' JEC meresmikan operasional tiga cabang terbarunya sepanjang tahun ini, dan memperkuat program JEC Academy.

Dalam sambutannya saat menghadiri acara tersebut, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan,"Salah satu tujuan kita adalah membawa Indonesia menjadi negara maju. Untuk mencapainya, masyarakat harus sehat, tidak boleh buta atau mengalami gangguan penglihatan."

Lebih lanjut, Menkes Budi mengatakan bahwa JEC memiliki peran penting untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia dapat melihat dengan baik. Menurutnya, pemerintah butuh perusahaan seperti JEC yang dapat menjadi simbol dan contoh, serta menyebarkan kompetensi.

"Semoga tumbuh bibit-bibit baru dari JEC yang menyebar di seluruh Indonesia. Saya berdoa dan berharap, JEC saat ini lebih baik dari masa lalu, dan masa depannya akan lebih baik lagi," ujar Menkes Budi.

Dijelaskan oleh Menkes Budi, sekitar 31,2 juta orang Indonesia mengalami gangguan penglihatan, dan 5,7 juta lainnya bahkan buta. Saat ini, Indonesia memiliki 2.000 dokter spesialis mata, dan masih membutuhkan 2.000 lagi. Hal ini yang mendorong Kementerian Kesehatan RI untuk mengakselerasi pendidikan spesialis.

"Terlebih, undang-undang sudah membuka kesempatan bahwa pendidikan formal bisa dilangsungkan di rumah sakit. Dengan demikian, tujuan untuk mempermudah dan mempermurah pendidikan spesialis dapat terealisasi," tambahnya.

 

Komitmen JEC Selama Empat Dekade

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Memberikan Sambutan Saat Peringatan “40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles,” di RS Mata JEC @ Kedoya pada Kamis, 1 Februari 2024.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Memberikan Sambutan Saat Peringatan “40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles,” di RS Mata JEC @ Kedoya pada Kamis, 1 Februari 2024.

Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur JEC Korporat, Dr dr Johan A Hutauruk SpM(K), mengatakan, JEC Eye Hospitals and Clinics berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan di Indonesia dengan menjadi rumah sakit penyelenggara pendidikan ilmu kesehatan mata.

JEC telah menjalankan JEC Academy sejak 1998, yakni program pengembangan profesi dan peningkatan keterampilan praktik klinis bagi para tenaga kesehatan mata, baik dokter maupun perawat. Diperkuat oleh 34 pelatih profesional bersertifikat, JEC Academy telah diikuti oleh lebih dari 190 dokter dan 170 perawat dari berbagai wilayah Indonesia, bahkan dari mancanegara.

"JEC berkomitmen mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kami meyakini tujuan tersebut dapat dicapai, salah satunya, dengan pengembangan kompetensi para tenaga kesehatan melalui riset dan pendidikan. Inilah yang semakin memacu JEC untuk berkontribusi menjadi program pelatihan berbasis rumah sakit agar kualitas profesional bidang kesehatan mata di Indonesia semakin meningkat dan merata," katanya.

Menurut Johan, empat dekade berkiprah bukanlah titik pencapaian, tapi justru menjadi pendorong JEC untuk melangkah lebih jauh dalam mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. "Menyongsong dekade usia berikutnya, prioritas kami adalah meningkatkan pengalaman positif pasien selama menerima pelayanan dan berada di lingkungan jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics," katanya.

Dengan mutu ekosistem perawatan mata di Indonesia yang diandalkan dan keberadaannya yang semakin mudah dijangkau, lanjut Johan, masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan mata yang terpercaya.

 

 

JEC Resmikan Tiga Klinik Utama di Sejumlah Wilayah

JEC Eye Hospitals and Clinics Buka Klinik Utama Mata JEC JAVA @ Pasuruan (Foto Dokumen JEC JAVA @ Pasuruan)
JEC Eye Hospitals and Clinics Buka Klinik Utama Mata JEC JAVA @ Pasuruan (Foto Dokumen JEC JAVA @ Pasuruan)

Sebagai bagian dari perayaan '40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles', JEC telah meresmikan Klinik Utama Mata JEC JAVA @ Pasuruan pada pertengahan Januari lalu, dan menjadi satu-satunya institusi kesehatan mata di area Pasuruan yang memiliki layanan subspesialis.

JEC juga akan meresmikan Rumah Sakit Mata JEC-Orbita @ Makassar pada 3 Februari 2024. Cabang ini merupakan rumah sakit mata kelima JEC Eye Hospitals and Clinics, dan yang pertama berlokasi di wilayah Indonesia Timur. Selanjutnya, pada semester kedua tahun ini, JEC berencana membuka Klinik Utama JEC-Orbita @ Kendari.

Ketiga cabang baru tersebut semakin mengokohkan jaringan luas JEC Eye Hospitals and Clinics yang kini tersebar di 11 kota di 6 provinsi. Dari skala fasilitas, saat ini JEC sudah mengoperasikan 5 rumah sakit dan 10 klinik utama mata.

Kepemimpinan JEC di bidang kesehatan mata Indonesia telah teruji dan terbukti dari pengalaman panjangnya. Selama empat dasawarsa, JEC telah menjalankan lebih dari 150.000 tindakan operasi katarak bagi pasien-pasiennya. Untuk kelainan refraksi mata minus dan silinder, JEC telah melaksanakan lebih dari 15.000 tindakan penanganan berbasis teknologi LASIK dan ReLEx SMILE.

 

Pencapaian JEC Sejak Berdiri pada 1984

Co-founder dan Komisaris Utama PT NSD/JEC Group, Dr Darwan M Purba SpM(K) Memaparkan Sejarah JEC dalam Peringatan “40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles,” di RS Mata JEC @ Kedoya, Kamis, 1 Februari 2024.
Co-founder dan Komisaris Utama PT NSD/JEC Group, Dr Darwan M Purba SpM(K) Memaparkan Sejarah JEC dalam Peringatan “40 Years of JEC: Let’s Go Extra Miles,” di RS Mata JEC @ Kedoya, Kamis, 1 Februari 2024.

Sejak berdiri pada 1984, pencapaian-pencapaian JEC sebagai pionir sentra kesehatan mata di Indonesia telah diakui secara luas. JEC berhasil meraih akreditasi Joint Commission International (JCI) empat kali berturut-turut pada 2014, 2017, 2020, dan 2023 melalui JEC @ Kedoya (menjadi RS mata pertama dan satu-satunya di Indonesia) serta sebagai RS mata yang terakreditasi Paripurna.

Tidak hanya di dalam negeri, JEC juga berperan sebagai pelopor dalam pembentukan ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan menjadi anggota aktifnya, selain berkontribusi dalam World Association of Eye Hospital (WAEH).

Dari segi teknologi, JEC menjadi perintis layanan LASIK pertama di Indonesia pada tahun 1997 dan menghadirkan teknologi ReLEx SMILE PRO ke Tanah Air pada akhir 2022 lalu, menjadi satu dari tiga penyedia pertama di Asia Tenggara. Lebih dari satu dekade yang lalu, pada 2012, JEC juga telah menjalankan operasi katarak menggunakan teknologi Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery (FLACS), yang pertama di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya