Kartika Putri Ungkap Alasan Memilih Pengobatan Stevens-Johnson Syndrome di Singapura

Kartika Putri menjelaskan alasan memilih berobat Stevens-Johnson Syndrome ke Singapura. Bukan karena dokter dalam negeri tak baik.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Feb 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2024, 19:41 WIB
Kartika Putri
Kartika Putri Beri Klarifikasi Terkait Stevens-Johnson Syndrome yang Tengah Ia Alami. (Sumber: Instagram/@kartikaputriworld)

Liputan6.com, Jakarta Artis Kartika Putri (33) mengungkapkan bahwa ruam kemerahan di area wajahnya kini jauh lebih membaik. Pengobatan Stevens-Johson Syndrome yang dilakukan Kartika di Singapura membuahkan hasil.

Dalam unggahan terbaru di media sosial Instagram Kartika Putri, terlihat beberapa area di wajah yang awalnya melenting dan kemerahan kini mulai memudar. Hanya terlihat luka di area bibir.

"Aku cari opsi yang lain, aku pergi (ke Singapura) dikasih obat dan alhamdulillah membaik. (Luka) yang di mulut dengan kumur-kumur dengan air garam getting better, ya mungkin karena obat juga," kata Kartika Putri.

Ia juga menjelaskan alasan ia memilih berobat Stevens-Johnson Syndrome ke Singapura bukan karena dokter dalam negeri tak baik. Melainkan selama ini, wanita yang sudah lima tahun terakhir didiagnosis penyakit autoimun itu biasa berobat ke sana.

"Buat kalian yang kenal aku pasti udah tau klo aku memang dari dulu sudah berobat di sana... Bukan karena di Indonesia gak ada dokter atau RS...," katanya.

"Justru banyaaaaaaakkk bgt dan lebih pro bgt...," tutur Kartika Putri tentang dokter Indonesia.

Merasa Lebih Nyaman dan Tenang Berobat di Singapura

Faktor lain yang membuat Kartika Putri mantap berobat di Singapura lantaran rasa nyaman dan tenang selama di sana.

"Tapi aku lebih nyaman dan lebih merasa tenang di Singapore. Gak ada yg kenal aku," tuturnya.

"Jadi aku punya privasi apalagi di kondisi yan ga stabil kaya kemarin," tulisnya dalam Instagram Story.

Sehingga pemilihan pengobatan dengan dokter di Singapura demi kesehatan mentalnya yang lebih baik.

"Dan aku lebih kenal diri aku tuk menjalanin proses pengobatan aku. Tuk mental health aku juga," tutur wanita yang dulu dikenal dengan aksen Tegalnya itu.

Kartika Putri Ingin Cepat Sembuh karena Masih Menyusui

Kartika Putri juga mengungkapkan bahwa ia memiliki alasan segera melakukan pengobatan agar gejala Stevens-Johnson Syndrome yang ia rasakan segera berkurang dan sembuh. Hal ini lantaran ia masih menyusui.

"Jujur yang bikin aku pengen cepet  sembuh karena aku kan masih busui," kata Kartika.

Rupanya, obat-obatan yang dikonsumsi berpengaruh produksi ASI Kartika Putri.

 

Gejala Awal Kulit Merah dan Melenting

Pada kondisi Kartika Putri, ia menceritakan gejala Stevens-Johnson Syndrome yang ia alami adalah di area lidah dan pinggir bibir. Lalu, muncul benjolan air bening tipis banget di dahinya.

"Awalnya cuma melenting kaya ada air bening gitu kaya habis luka bakar," tulis Kartika Putri. 

Kartika juga mengungkapkan alasan ia menyampaikan kondisi kesehatannya di media sosial. Ia berharap pengikutnya yang mengalami gejala serupa bisa segera melakukan tindakan dengan mengunjungi dokter. Hal ini mengingat Stevens-Johnson Syndrome bila tidak ditangani bisa memburuk.

"Siapapun yang kena Stevens-Johnson Syndrome bisa memburuk ada yang (dampaknya) ke seluruh tubuh," kata Kartika Putri lewat akun Instagram pribadinya ditulis Minggu, 25 Februari 2024.

Tentang Stevens-Johnsons Syndrome

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah kelainan serius pada kulit dan selaput lendir yang jarang terjadi. Biasanya ini merupakan reaksi terhadap pengobatan yang dimulai dengan gejala mirip flu, diikuti dengan ruam nyeri yang menyebar dan melepuh. Kemudian lapisan atas kulit yang terkena akan mati, terkelupas dan mulai sembuh setelah beberapa hari seperti mengutip Mayo Clinic.

Sindrom Stevens-Johnson adalah keadaan darurat medis yang biasanya memerlukan rawat inap. Perawatan berfokus pada menghilangkan penyebabnya, merawat luka, mengendalikan rasa sakit, dan meminimalkan komplikasi seiring pertumbuhan kembali kulit. Diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk pulih.

Bentuk yang lebih parah dari kondisi ini disebut nekrolisis epidermal toksik (TEN). Ini melibatkan lebih dari 30% permukaan kulit dan kerusakan luas pada selaput lendir.

Jika kondisi Anda disebabkan oleh suatu obat, Anda harus menghindari obat tersebut secara permanen dan obat lain yang sejenis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya