Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, domba Garut viral di media sosial lantaran disebut tampan oleh seorang pengguna TikTok.
“Kalau harus banget gue nikah ama hewan mungkin gue mau nikah sama domba Garut. Karena menurut gue domba Garut itu merusak stigma kalau kambing itu mukanya jelek, menurut gue, domba garut itu, di spesiesnya dia tuh ganteng sendiri gitu loh,” kata pemilik akun @miuwilda di Tiktok pribadinya dikutip Jumat (31/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
“Ya walaupun ada sih yang ganteng kaya kuda, harimau, atau kucing lucu kan ya, tapi menurut gua domba Garut tuh maskulinnya tuh maskulin yang beda gitu loh,” tambahnya dalam video yang sudah ditonton 9,4 juta kali itu.
Advertisement
Bicara soal domba Garut, hewan ini disebut memiliki potensi atasi hipertensi oleh Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Yuny Erwanto. Menurutnya, hipertensi masih menjadi penyakit penyebab kematian kategori tinggi di Indonesia.
Lewat data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Kementerian Kesehatan menyebutkan hipertensi merupakan faktor risiko tertinggi penyebab kematian keempat, yaitu sebesar 10,2 persen.
Salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi adalah berubahnya angiotensin I menjadi angiotensin II dalam ginjal. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah menghambat kerja ACE agar tidak mengubah angiotensin I ke angiotensin II sehingga ACE akan menurunkan kinerjanya.
Eksplorasi Potensi Protein Kolagen Kulit Domba Garut
Profesor Yuny Erwanto beserta timnya tengah mengeksplorasi potensi protein kolagen dari kulit domba garut untuk diisolasi kemudian dihidrolisis menjadi oligopeptide sebagai agen antihipertensi.
Penelitian ini dilakukan bekerja sama dengan para peneliti internasional dari IATA Spanyol, Prof Fidel Toldra.
Ia menjelaskan, protein produk peternakan domba Garut ini akan dipecah oleh berbagai macam enzim di dalam tubuh. Setelah dilakukan pemecahan menjadi peptide yang sederhana, protein alami yang semula tidak mempunyai kemampuan bioaktif kemudian mampu memiliki bioaktif. Dalam ranah komersial, protein ini sering disebut protein oligopeptide.
“Protein yang sudah dipecah menjadi bentuk yang pendek ini kemudian dikenal menjadi bioaktif peptide. Protein ini mempunyai aktivitas tertentu membantu fungsi kesehatan manusia,” kata Yuny, mengutip laman UGM, Jumat (31/1/2025).
Advertisement
Produk Peternakan Tak Selalu Jadi Pemicu Hipertensi
Menurut Yuny, pencarian sumber-sumber protein bioaktif dari pangan hasil ternak masih terus berlangsung.
Selama ini, pemahaman masyarakat yang sering mempercayai bahwa produk peternakan seperti daging, susu, dan telur sebagai penyebab hipertensi ternyata tidaklah tepat.
Menurut Yuny, pangan tersebut adalah sumber protein yang bermanfaat selama dikonsumsi dengan cara yang benar, yaitu makan dagingnya dan bukan bagian lemak.
“Data-data penelitian menunjukkan bahwa potensi protein dari kolagen kulit domba Garut dapat menjadi agen bioaktif sebagai penghambat antihipertensi. Penelitian masih terus berjalan dan diharapkan penelitian ke depannya akan menghasilkan sekuen bioaktif peptide yang berpotensi untuk dihilirkan di pasaran sebagai salah satu agen antihipertensi yang bersifat alami,” ucap peneliti pangan hasil ternak itu.
Mengenal Domba Garut
Melansir laman resmi Kabupaten Garut, domba Garut adalah hewan yang telah dibudidayakan masyarakat Garut, Jawa Barat sejak lama.
Domba yang memiliki fisik yang besar dan kuat ini kerap dilibatkan dalam seni atraksi laga domba di daerah Bayongbong, Garut.
Domba Garut merupakan hasil persilangan segitiga antara domba asli Indonesia, domba Merino dari Asia Kecil (Anatolia/wilayah Turki) dan domba ekor gemuk dari Afrika. Domba ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Domba Garut, yang dikenal juga dengan sebutan domba priangan.
Adapun ciri-ciri fisik domba Garut yakni:
- Badan agak besar. Domba jantan dewasa mempunyai bobot 60-80kg, sedangkan yang betina mempunyai bobot 30-40kg.
- Domba jantan memiliki tanduk yang cukup besar, melengkung kearah belakang, dan ujungnya mengarah ke depan sehingga berbentuk seperti spiral. Pangkal tanduk kanan dan kiri hampir bersatu.
- Domba betina tidak memiliki tanduk.
- Ekornya pendek dan pangkalnya agak besar (gemuk).
- Lehernya kuat.
- Bentuk telinganya ada yang panjang, pendek dan sedang yang terletak di belakang pangkal tanduk.
- Bulunya lebih panjang dan halus jika dibandingkan dengan domba asli, berwarna putih, hitam, coklat, atau kombinasi dari ketiga warna tersebut.
- Domba Garut dapat dikonsumsi dan merupakan penghasil daging.
Advertisement