Gadis yang Otaknya Dimakan Amuba Sudah Bisa Bicara

Gadis asal Arkansas, Amerika Serikat yang saat ini sedang berjuang melawan infeksi akibat amuba yang memakan otaknya sudah bisa bicara.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 24 Agu 2013, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2013, 16:00 WIB
amuba-130824b.jpg
Gadis asal Arkansas, Amerika Serikat yang saat ini sedang berjuang melawan infeksi akibat amuba yang memakan otaknya sudah bisa bicara. Kali Hardig (12) ditenggarai telah melakukan kontak dengan parasit yang disebut Naegleria fowleri saat berenang di sebuah "Water Park" di Little Rock Selatan, Arkansas.

Seperti dikutip dari Livescience, Sabtu (24/8/2013), sekitar 128 warga Amerika Serikat dilaporkan telah terinfeksi parasit ini antara tahun 1962 hingga 2013. Kali adalah orang kedua yang masih bisa bertahan hidup. Demikian setidaknya laporan yang disammpaikan Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat.

Meski belum bisa bicara normal, Kali sudah bisa bilang "ya", "tidak", "Hi Mama", "Daddy", "Nanny", kata ibunya sepert dikutip NBC News. Para dokter yang menangani Kali menyebutkan kondisi anak ini stabil dan bisa memberi tanggapan saat diajak komunikasi setelah beberapa minggu mendiami sebuah ventilator di ruangan ICU.

N.fowler biasanya ditemukan di setiap badan yang hangat yang sedang memasuki perairan seperti kolam renang, danau, sungai. Amuba ini biasanya masuk tubuh melalui hidung perenang atau penyelam dan dari situ melanjutkan perjalanan menuju jarngan saraf ke otak hingga akhirnya merusak otak. Infeksi ini dikenal dengan sebutan Amoebic meningoencephalitis atai PAM dan nyaris selalu berakibat fatal.

Kali masuk RS Anak Arkansas pada 19 Juli dengan gejala demam dan muntah. Para dokter langsung mendiagnosisnya menderita PAM dan mulai melakukan perawatan regimen agresif. Mereka memberinya obat antijamur yang sebelumnya juga dapat membantu dua penderita PAM dan menurunkan suhu tubuh serta mengurangi pembengkakan otak. Mereka juga memberi Kali sebuah obat yang disebut miltefosine untuk percobaan yang sebenarnya dikembangkan untuk kanker payudara.

Berbagai pemeriksaan menyebutkan tidak ada tanda-tanda kemajuan dengan obat yang dicobakan tersebt seperti sebelumnya. Bahkan pasien sebelumnya tidak bertahan hidup. Meski begitu, kondisi Kali saat ini tampaknya membaik, kata dokter. Memang belum sepenuhnya membaik, namun dia sudah bisa berjalan melntasi ruangan meski pelan. Kira-kira masih beberapa minggu lagi, Kali harus tinggal di rumah sakit dan beberapa bulan ke depan harus menjalani terapi.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya