Waspada Bila Ibu Hamil Mendengkur Tiga Hari dalam Seminggu

Menurut penelitian, wanita yang mendengkur selama kehamilan berisiko tinggi preeklampsia dan bayi lahir secara prematur.

oleh Kusmiyati diperbarui 12 Nov 2013, 17:30 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2013, 17:30 WIB
hamil-ngorok-131111b.jpg
Para ibu hamil yang mendengkur lebih dari tiga hari dalam satu minggu hati-hati. Menurut penelitian, ada kemungkinan bayi akan lahir prematur dan berat badan bayi rendah.

Dikutip Health, Senin (11/11/2013), penelitian yang dilakukan University of Michigan Health System melibatkan 1.673 wanita hamil, dan hasilnya diketahui 35 persennya mengaku mendengkur saat tidur dan dua pertiganya saat melahirkan memiliki bayi dengan ukuran kecil.

Menurut para peneliti sebaiknya para ibu menghilangkan kebiasaan mendengkurnya untuk membantu mengurangi masalah kesehatan bayi. Penelitian tersebut diterbitkan 1 November dalam Journal Sleep yang mengatakan dengkuran ibu saat hamil mempengaruhi kesehatan bayi.

"Mendengkur selama kehamilan mempengaruhi kesehatan ibu dan anak, walaupun hanya sedikit data yang membuktikan tetap diperhatikan," kata profesor di U - M Sleep Disorders Center yang juga Profesor di Kebidanan dan Ginekologi, Louise O'Brien.

Sebuah studi sebelumnya yang dipimpin oleh O'Brien menemukan wanita yang mulai mendengkur selama kehamilan berisiko tinggi pre eklampsia.

Kondisi itu tekanan darah ibu semakin meningkat dan berisiko bayi prematur. Mendengkur adalah tanda utama dari sleep apnea obstruktif yang dapat diobati dengan menggunakan continuous positive airway pressure ( CPAP ).

"Para ibu sebaiknya mengobati mendengkur karena jika tidak bayi yang lahir akan kecil dan berisiko ada gangguan kesehatan lainnya saat tumbuh," kata O'Brien.

(Mia/Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya