Liputan6.com, Jakarta Siapa bilang mau sukses itu harus tunggu dewasa? Anggapan itu telah dipatahkan oleh anak bernama Yuma Soerianto. Meski masih berusia 10 tahun, ia berhasil menjadi developer aplikasi termuda dalam Worldwide Developer's Conference (WWDC), seperti yang Liputan6.com lansir dari The Sydney Morning Herald, Rabu (5/6/2019).
Worldwide Developer's Conference (WWDC) adalah konferensi paling bergengsi untuk para developer aplikasi yang digelar tahunan oleh Apple. Acara ini termasuk acara yang sangat ketat dalam menyaring peserta untuk kompetisi ini.
Advertisement
Baca Juga
Namun bocah asal Indonesia ini berhasil masuk menjadi salah satu peserta lewat jalur scholarship yang dibuka Apple. Yuma berhasil menunjukkan kemampuan yang memukau sampai ia berhasil mengalahkan ribuan applicant lain dari seluruh dunia.
Siapa sangka Yuma adalah anak ajaib yang sejak berumur 6 tahun mampu membuat program. Awalnya, developer aplikasi termuda ini hanya membuat website dengan pemrograman dasar seperti CSS atau Javascript.
Berkembang Ke Aplikasi Smartphone
Tak lama setelah itu, ia mulai tertarik membuat aplikasi untuk smartphone. Dan karena Apple termasuk yang paling banyak digunakan, ia pun mulai belajar membuat aplikasi untuk platform berbasis iOS itu.
"Karena semua orang punya smartphone, aku ingin mencoba membuat aplikasi. lagipula, di iPhone aku bisa membuat banyak hal yang lebih menyenangkan dan seru!" Ujarnya.
Ketertarikannya itu akhirnya membuat ia belajar membangun aplikasi smartphone lewat Swift Playground, aplikasi belajar pemrograman intuitif yang baru saja diluncurkan Apple tahun lalu. Merasa belum cukup, Yuma pun belajar melalui kursus gratis iTunes U Swift coding course yang dibuat Stanford University.
Advertisement
Bakat Semakin Terasah
Dari kursus itulah, bakat Yuma akhirnya benar-benar terlihat. Tidak sampai satu tahun, pelajar Middle Park Primary School, Melbourne, Australia ini udah berhasil mengembangkan tidak hanya 1 aplikasi, namun 5 sekaligus. Kelimanya adalah Lets Stack!, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck, dan Pocket Poke.
Beberapa aplikasi karya Yuma bahkan sudah dirilis di App Store. Yuma sempat bertemu dengan CEO, bos tertinggi Apple Tim Cook yang terkesan dengan aplikasi yang dibuat oleh Yuma dalam perjalanan di pesawat antara Melbourne ke Amerika Serikat. Tim Cook tertarik dengan aplikasi yang dibuat Yuma yaitu aplikasi untuk membantu orangtuanya menentukan harga sebuah barang.
Harga ini sudah termasuk harga sesuai penjual lokal dan pajak, serta disajikan dalam bentuk yang sudah dikonversi ke mata uang yang digunakan. Ini menurutnya akan berguna ketika mereka pergi berbelanja souvenir untuk oleh-oleh dari perjalanan mereka. "Keren sekali, hebat," komentar Cook setelah menyaksikan Yuma mendemokan aplikasinya.
Membuat Aplikasi Kurang dari 14 Jam
Aplikasi tersebut ia buat hanya dengan waktu kurang dari 14 jam.
"Kamu benar-benar menyelesaikan ini hanya dalam 14 jam? Luar biasa! Aku tidak sabar ingin segera melihat karya besarmu selanjutnya. Kamu hebat!" ujar Tim Cook kagum saat mendengarkan presentasi singkat Yuma.
Saat ditanya tentang apa cita-cita terbesarnya, Yuma mengatakan kalau ia ingin mendorong orang-orang untuk belajar programming.
"Aku ingin semua orang tahu kalau sebenarnya mereka pun bisa membuat program dengan mudah," Ujar bocah yang juga memiliki channel tutorial programming di Youtube bernama Anyone Can Code ini.
Advertisement