Liputan6.com, Jakarta Keberuntungan memang tak ada yang mengetahui kapan datangnya. Bisa saja dalam waktu tak terduga, seseorang mendapat sebuah keberuntungan. Seperti yang dialami oleh pria bernama David Hole ini. Kala itu, ia sedang mencari sebuah emas di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia, pada tahun 2015.
Maryborough sendiri merupakan situs terjadinya demam emas yang terkenal pada abad kesembilan belas di Australia. Ketika melakukan pencarian dengan metal detector, David Hole menemukan sebuah sebuah bongkahan batu berwarna kemerahan.
Baca Juga
Batu yang sangat berat itu terpendam di dalam tanah liat berwarna kuning di Maryborough. David Hole pun merasa senang, lantaran menemukan bongkahan emas di tempat tersebut. Kemudian ia membawanya pulang dan mencoba untuk membukanya.
Advertisement
Namun anehnya, bongkahan emas tersebut sangat sulit dipecahkan meski David telah menggunakan berbagai cara. Akibat tidak bisa membuka batu tersebut, David Hole membawanya pulang dan menyimpannya begitu saja hingga dipenuhi debu selama enam tahun.
Merasa penasaran, akhirnya ia membawa batu misterius yang dikira emas itu ke Museum Melbourne. Rupanya batu itu bukan sebuah emas, melainkan meteroit yang telah jatuh miliaran tahun. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Mirror.co.uk, Jumat (3/12/2021).
Ternyata Batu Meteorit Langka
Pada 2015 silam, David Hole sedang mencari emas di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia. Namun yang didapat, ia malah menemukan bongkahan batu yang dikira sebuah emas. Batu itu kemudian ia simpan dan dibiarkan berdebu hingga enam tahun ke depan.
Lalu, misteri batu itu terpecahkan usai ia membawanya ke Museum Melbourne. Dikira sebagai bongkahan berisi emas, benda tersebut ternyata batu meteorit langka. Batu meteorit itu jatuh di Australia setelah melakukan perjalanan melintasi ruang angkasa.
Dermot Henry, ahli geologi Museum Melbourne, mengatakan bagaimana dalam 37 tahun bekerja di daerah itu, ia baru menemukan dua meteorit asli.
"Ini adalah batu meteorit ke-17 asli yang ditemukan di Victoria, di antara ribuan bongkahan emas. Melihat rangkaian peristiwanya, temuan ini sangat astronomis.," kata Dermot Henry seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Mirror.co.uk, Jumat (3/12/2021).
"Batu ini memiliki pahatan dan cekungan yang terbentuk ketika melewati atmosfer. Saat permukaan batu meleleh, atmosfer yang memahatnya," tambahnya.
Advertisement
Berusia 4,6 Miliar Tahun
Menurut penelitian, meteorit yang ditemukan David itu diperkirakan telah berusia sekitar 4,6 miliar tahun. Analisis penanggalan karbon menunjukkan bahwa meteorit itu sudah ada di Bumi antara 100 dan 1.000 tahun yang lalu.
Dengan sejumlah penampakan meteor dalam 150 tahun terakhir, menjelaskan kapan meteorit yang ditemukan David itu jatuh di planet kita. Meteorit itu kemudian diberi nama sesuai dengan tempat di mana David menemukannya yaitu, Meteorit Maryborough.
Penelitian tentang Meteorit Maryborough yang dilaporkan memiliki berat 17 kilogram telah dipublikasikan di Proceedings of the Royal Society of Victoria.