Liputan6.com, Jakarta Analitik adalah metode atau ilmu untuk melakukan analisis logis. Istilah ini sering digunakan dalam matematika, statistik, maupun pembelajaran mesin untuk menemukan pola yang bermakna dalam data.
Secara umum, analitik adalah proses menemukan, menafsirkan, dan mengomunikasikan pola penting dalam data. Ini seringkali melibatkan filter atau penyaringan melalui kumpulan data besar untuk menemukan, menafsirkan, dan berbagi wawasan dan pengetahuan baru.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Secara istilah, pengertian analitik adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilih sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya.
Untuk lebih rinci, berikut ini pengertian analitik menurut para ahli beserta tujuan dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (24/12/2021).
Pengertian Analitik Menurut Para Ahli
Berikut ini ada sejumlah pendapat mengenai pengertian analitik menurut para ahli, diantaranya:
Wiradi
Analitik adalah sebuah aktivitas yang memuat kegiatan memilih, menguraikan, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari ditaksir makna dan kaitannya.
Komaruddin
Analitik adalah suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.
Dwi Prastowo Darminto
Analitik adalah sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Husein Umar
Analitik adalah suatu proses kerja dari rentetan tahapan pekerjaan sebelum riset di dokumentasikan melalui tahapan penulisan laporan.
Rifka Julianty
Analitik adalah sebuah penguraian pada pokok atas bagiannya dan penelaahan itu sendiri, serta hubungan antara bagian untuk mendapatkan pengertian yang teopat dan pemahaman arti keseluruhan.
Advertisement
Tujuan Analitik
Analitik bertujuan untuk mengumpulkan data yang pada akhirnya data-data tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan pelaku analisis. Biasanya akan digunakan dalam menyelesaikan krisis atau juga konflik, atau dapat saja hanya digunakan sebagai arsip. Dalam bidang keuangan, analitik bertujuan untuk menguji substansif memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau jenis transaksi.
Jenis-Jenis Analitik
Setelah mengetahui pengertian analitik dan jenisnya, berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis analitik, yaitu:
1. Deskriptif
Merupakan analis pandangan metrik dan langkah-langkah utama dalam bisnis. Contoh-contoh analitik tersebut bisa berupa pertanyaan laba rugi bulanan. Demikian pula, seorang analis dapat memiliki data pada populasi besar pelanggan. Memahami informasi demografi pada pelanggan mereka akan dikategorikan sebagai deskriptif analitik. Memanfaatkan alat visualisasi yang efektif dapat meningkatkan pesan analitik deskriptif. Analitik deskriptif merupakan aktivitas menjawab pertanyaan tentang “apa yang terjadi” dengan merangkum data-data dari masa lalu, biasanya dalam bentuk dashboard.
2. Diagnostik
Selanjutnya dalam kompleksitas analisis data adalah analitik diagnostik. Jika, pada analitik deskriptif dapat menjawab pertanyaan tentang “apa yang terjadi”. Sedangkan, pada analtik diagnostik dapat menjawab tentang “mengapa itu terjadi”. Analitik diagnostik mengambil wawasan yang ditemukan dari analitik deskriptif untuk menemukan penyebab dari hasil tersebut. Biasanya organisasi memanfaatkan jenis analitik diagnostik, karena dapat menciptakan lebih banyak koneksi antara data dan mengidentifikasi pola perilaku. Aspek penting dari analitik diagnostik adalah menciptakan informasi terperinci. Ketika masalah baru muncul, ada kemungkinan anda telah mengumpulkan data tertentu yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dengan ketersediaan data yang anda inginkan, maka harus membuat semua saling berhubungan.
3. Prediktif
Jenis analitik yang berikutnya adalah analitik prediktif. Analitik prediktif berupaya menjawab pertanyaan “apa yang mungkin terjadi”. Jenis analitik ini memanfaatkan data sebelumnya untuk membuat prediksi tentang hasil masa depan. Analitik prediktif merupakan langkah lain dari analitik deskriptif dan diagnostik. Analitik prediktif menggunakan data yang telah anda ringkas untuk membuat prediksi logis dari hasil peristiwa. Analitik ini bergantung pada pemodelan statistik yang membutuhkan teknologi tambahan dan sumber daya manusia untuk diperkirakan. Penting juga untuk memahami bahwa peramalan hanyalah perkiraan, dan keakuratan prediksi bergantung pada kualitas data terperinci.
4. Preskriptif
Jenis analitik data terakhir yang paling dicari adalah analitik data preskriptif. Yang menggabungkan dari semua analitik sebelumnya untuk menentukan tindakan untuk mengambil masalah atau keputusan saat ini. Analitik perspektif memanfaatkan teknologi canggih dan praktik data. Ini adalah komitmen organisasi yang besar dan perusahaan harus yakin bahwa mereka siap dan bersedia untuk melakukan upaya dan sumber daya. AI (Artificial Intelligence) adalah contoh sempurna dari analitik preskriptif. Sistem AI mengkonsumsi sejumlah besar data untuk terus belajar dan menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan berdasarkan informasi. Sistem AI dirancang dengan baik mampu mengkomunikasikan keputusan ini dan bahkan menempatkan keputusan itu beraksi. Proses bisnis dapat dilakukan dan dioptimalkan setiap hari tanpa perlu sumber daya manusia.
Advertisement