8 Penyebab Alergi yang Paling Umum Terjadi, Beserta Gejala dan Cara Mencegahnya

Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh manusia terhadap benda tertentu.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 04 Jan 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2022, 09:00 WIB
8 Penyebab Alergi yang Paling Umum Terjadi, Beserta Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi Alergi Debu Credit: pexels.com/Jean

Liputan6.com, Jakarta Penyebab alergi tiap orang berbeda-beda. Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh manusia terhadap benda tertentu, yang seharusnya tidak menimbulkan reaksi di tubuh orang lain. Reaksi tersebut dapat muncul dalam bentuk pilek, ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak napas.

Reaksi alergi yang muncul pada tiap orang berbeda-beda, dari reaksi yang ringan seperti bersin-bersin hingga reaksi yang berat, yaitu anafilaksis. Biasanya reaksi yang terjadi akan menyerang kulit, sinus atau saluran pernapasan.

Alergi umumnya terjadi pada anak-anak dan biasanya akan mereda seiring bertambahnya usia. Namun pada beberapa orang, alergi yang diderita masih muncul meskipun sudah memasuki usia dewasa. Alergi tersebut tidak bisa disembuhkan, namun melakukan perawatan bisa meredakan gejala alergi yang dialami. Untuk itu, penting mengetahui penyebab alergi supaya dapat mencegahnya.

Berikut ini ulasan mengenai penyebab alergi beserta gejala, pengobatan, dan cara mencegahnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (4/1/2022).

Proses Terjadinya Alergi

8 Penyebab Alergi yang Paling Umum Terjadi, Beserta Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi Alergi Credit: pexels.com/Molly

Alergi kulit disebut juga dermatitis kontak alergi. Reaksi alergi dapat terjadi ketika tubuh terpapar alergen, yaitu unsur yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh. Seseorang yang memiliki kulit sensitif umumnya sangat mudah mengalami alergi. Sel darah putih, termasuk basofil, merupakan salah satu komponen yang berperan dalam memunculkan reaksi alergi.

Reaksi alergi tidak langsung muncul ketika pertama kali tubuh terpapar alergen. Pada paparan pertama, sistem kekebalan tubuh hanya akan mengingatnya sebagai sesuatu yang berbahaya, kemudian membuat antibodi sebagai reaksi.

Jika paparan alergen terjadi kembali, tubuh baru akan meresponsnya dengan berbagai gejala. Proses pembentukan reaksi kekebalan terhadap alergen memerlukan waktu paling tidak 10 hari. Jika sudah memiliki alergi, dalam hitungan menit saja, penderita bisa langsung mengalami gejala alergi kulit tiap kali terpapar alergen. Namun, gejala bisa juga baru muncul 1–2 hari setelahnya. Pada beberapa kasus, alergi dapat menimbulkan reaksi yang fatal atau anafilaksis.

Gejala Alergi

8 Penyebab Alergi yang Paling Umum Terjadi, Beserta Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi Alergi. Credit: pexels.com/Andrea

Gejala alergi pada masing-masing orang bisa berbeda. Beberapa gejala yang bisa muncul antara lain, yakni:

1. Gatal dan merah di kulit

2. Bersin-bersin

3. Mata berair

4. Hidung meler

5. Batuk-batuk

6. Dada terasa sesak, nyeri, tertekan

7. Sesak napas

Penyebab Alergi yang Umum Terjadi

8 Penyebab Alergi yang Paling Umum Terjadi, Beserta Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi Gigitan Serangga Credit: pexels.com/Egor

Berikut ini adalah beberapa penyebab alergi yang paling sering dijumpai atau didagnosis, yaitu:

1. Kutu debu

Organisme mikroskopis ini hidup pada debu rumah. Debu rumah adalah campuran dari bahan-bahan yang berpotensi penyebab alergi, seperti:

a. Serat dari kain yang berbeda-beda.

b. Kulit hewan yang mengelupas.

c. Bakteri.

d. Spora jamur atau cendawan.

e. Partikel-partikel makanan.

f. Bagian-bagian tanaman.

g. Kulit mati.

Kutu debu biasanya berkumpul di karpet, kasur, atau bantal. Kotoran mereka dapat menyebabkan reaksi elergi pada kulit yang hipersensitif. Kutu debu bisa memengaruhi 90 persen orang yang menderita alergi.

2. Serbuk sari bunga

Penyebab alergi yang selanjutnya adalah serbuk sari bunga. Serbuk sari bunga dan pohon bisa memicu reaksi alergi pada 70 persen orang yag menderita alergi.

3. Hewan peliharaan

Hewan peliharaan adalah penyabab terbesar ketiga dari reaksi alergi. 40 persen anak penderita asma dilaporkan alergi terhadap protein yang dikeluarkan kelenjar minyak kulit hewan maupun protein pada air seni dan air liur hewan.

4. Jamur

Penyebab alergi yang lainnya yaitu jamur. Jamur yang dimaksud di sini adalah fungi yang berukuran mikroskopis dengan spora yang dapat melayang-layang di udara seperti serbuk sari. Jamur lebih sering terdapat pada musim gugur dan dapat menyebabkan serangan asma yang parah.

5. Makanan

Bahan pangan atau makanan yang paling sering menjadi penyebab alergi, antara lain yakni:

a. Susu

b. Cokelat

c. Telur

d. Ikan

e. Kacang

f. Kerang

g. Udang

h. Gandum

Pewarna dan pengawet makanan dapat juga memicu reaksi alergi.

6. Obat

Beberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu. Terapi terbaik untuk mengatasi alergi obat adalah menghindari obat-obatan tersebut. Ada sejumlah bahan dalam produk kosmetik dan parfum yang dapat memicu alergi pada beberapa orang. Selain itu, ada juga obat-obatan yang menjadi penyebab alergi, seperti krim antigatal atau antibiotik.

7. Gigitan serangga

Alergi gigitan serangga bisa menjadi penyebab gejala seperti bengkak pada area yang cukup luas di sekitar tempat yang terkena gigitan, gatal di seluruh tubuh, batuk, dada terasa sesak, hingga kesulitan bernapas. Gigitan ini bisa dari lebah atau tawon.

8. Dermatitis atopik

Ini merupakan kondisi alergi pada kulit yang sering disebut eksim. Pada kondisi ini, kulit akan terasa gatal, kemerahan, atau bersisik. Kondisi alergi pada kulit bisa jadi akibat sesuatu yang dikonsumsi atau alergen yang kontak dengan kulit, contohnya lateks pada sarung tangan, atau alergi dengan bahan perhiasan tertentu.

Cara Menangani Alergi Kulit

8 Penyebab Alergi yang Paling Umum Terjadi, Beserta Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi Obat-Obatan Credit: pexels.com/pixabay

Untuk mencegah dan menangani alergi kulit yang dialami, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, antara lain:

1. Menghindari pemicu alergi

Ini merupakan langkah paling penting dalam mencegah reaksi alergi dan meringankan gejalanya. Cari tahu pemicu alergi kulit yang Anda alami dan sebisa mungkin hindari bersentuhan secara langsung. Dokter dapat membantu Anda mengidentifikasi pemicu alergi yang diderita.

2. Menggunakan losion kalamin atau krim hidrokortison

Kedua jenis obat ini berfungsi untuk mengurangi gatal. Namun, penggunaan losion kalamin dan krim hidrokortison sebaiknya dilakukan sesuai petunjuk dan di bawah pengawasan dokter.

3. Menjalani imunoterapi

Untuk alergi yang berat atau tidak sepenuhnya hilang dengan pengobatan lain, dokter dapat merekomendasikan imunoterapi alergen. Pengobatan ini dilakukan dengan menyuntikkan ekstrak alergen yang dimurnikan atau mengonsumsi tablet imunoterapi.

4. Menggunakan epinefrin darurat

Bila Anda memiliki riwayat alergi berat, dokter akan memberikan suntikan epinefrin. Jenis obat ini berfungsi untuk meredakan gejala alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga penting untuk selalu Anda bawa kapan saja dan ke mana saja.

5. Mengenakan pakaian yang longgar dan lembut

Pakaian yang ketat dapat memperburuk ruam pada kulit. Saat tubuh mengalami gatal-gatal karena alergi kulit, kenakan pakaian yang nyaman dan longgar.

6. Mandi dengan air dingin

Cara ini bertujuan untuk mengurangi ruam pada kulit. Setelah mandi, keringkan kulit dengan handuk bersih, kemudian gunakan pelembap. Hindari mandi atau berendam dengan air panas karena dapat memperparah gejala alergi kulit.

Jika alergi kulit yang Anda alami menimbulkan gejala berat, seperti mual, muntah, sesak napas, serta pembengkakan di bagian tubuh tertentu, segera periksakan diri ke dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya