Liputan6.com, Jakarta Bercak merah pada kulit adalah masalah yang umum terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kulit merupakan bagian tubuh yang sering terpapar zat asing dan juga menjadi tempat keluarnya keringat. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada kulit, salah satunya adalah bercak merah.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab bercak merah pada kulit bisa bermacam-macam. Salah satu penyebabnya adalah reaksi alergi terhadap zat tertentu, seperti makanan, obat-obatan, atau bahan kimia. Selain itu, infeksi bakteri atau virus juga dapat menyebabkan munculnya bercak merah, seperti jerawat, campak, atau cacar air.
Selain faktor alergi dan infeksi, kondisi kulit yang kotor dan berkeringat juga dapat menjadi pemicu bercak merah. Kondisi ini dapat memicu iritasi atau peradangan pada kulit, yang kemudian menyebabkan timbulnya bercak merah.
Penting untuk memahami berbagai penyebab munculnya bercak merah pada kulit agar dapat mewaspadai kondisi yang memerlukan penanganan medis. Jika bercak merah disertai dengan gejala lain seperti gatal, nyeri, atau perubahan bentuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Berikut ulasan lebih lanjut tentang penyebab bercak merah pada kulit yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/4/2024).
1. Dermatitis Atopik
Penyebab bercak merah gatal pada kulit yang cukup umum adalah dermatitis atopik. Dermatitis atopik yang juga dikenal sebagai eksim, adalah kondisi inflamasi kronis kulit. Ada banyak jenis eksim, termasuk eksim papular yang muncul sebagai benjolan merah kecil di kulit. Selain benjolan merah di kulit, eksim dapat menyebabkan kulit yang sangat gatal, panas dan bengkak kulit, kulit kering bersisik, dan lepuh berisi cairan.
Dermatitis atopik dapat diatasi dengan minum obat resep, seperti steroid dan antihistamin, terapi cahaya, mengoleskan pelembap, dan menghindari pemicu seperti udara kering, stres, dan alergen.
2. Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak merupakan penyebab bercak merah gatal, yang terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan zat yang mengiritasi kulitnya atau memicu reaksi alergi. Gejala dermatitis kontak bervariasi tergantung pada pemicu dan tingkat keparahan reaksinya. Gejala dermatitis kontak meliputi ruam yang muncul dalam pola atau bentuk geometris, kulit kering yang mengelupas dan pecah-pecah, ruam kulit cerah dan memerah, gatal-gatal, lepuh berisi cairan, kulit gelap dan menebal, dan kepekaan terhadap sinar matahari.
Perawatan untuk dermatitis kontak tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejala seseorang. Gejala ringan hingga sedang membaik ketika seseorang menghindari kontak dengan iritan atau alergen. Untuk gejala yang parah, dokter dapat meresepkan antihistamin topikal atau oral yang lebih kuat.
3. Biduran
Biduran atau urtikaria adalah munculnya benjolan atau plak merah pucat pada kulit secara tiba-tiba. Biduran biasanya berwarna merah, merah muda, atau berwarna daging, dan kadang-kadang terasa perih atau sakit.
Dalam kebanyakan kasus, gatal-gatal disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat atau makanan atau reaksi terhadap iritasi di lingkungan. Sebagian besar ruam akan hilang dengan sendirinya. Bedak, losion, dan antialergi bisa digunakan untuk mengurangi gejalanya.
4. Infeksi Jamur (Candidiasis)
Infeksi jamur, terutama oleh jamur Candida, dapat menyebabkan bintik merah pada kulit, gatal, dan terasa perih. Infeksi ini umumnya terjadi di lipatan kulit seperti ketiak, selangkangan, di bawah payudara, dan sela-sela jari. Faktor seperti kurangnya kebersihan diri atau kondisi medis seperti diabetes dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.
Cara mengatasi infeksi jamur, adalah dengan menjaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur dan mengeringkan lipatan kulit dengan baik. Gunakan obat antijamur yang direkomendasikan oleh dokter. Kurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, karena gula dapat memperburuk pertumbuhan jamur.
Advertisement
5. Biang Keringat
Biang keringat, ruam panas, atau juga disebut miliaria terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat, menjebak keringat di lapisan dalam kulit. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil dengan kelenjar keringat yang belum matang. Gejala biang keringat meliputi kelompok benjolan merah kecil yang disebut papula, benjolan keras berwarna daging, sensasi gatal atau berduri, keringat ringan, nyeri, pusing dan mual.
Ruam panas biasanya hilang dalam waktu 24 jam. Perawatan biasanya melibatkan penggunaan losion atau bedak untuk meredakan gatal, iritasi, dan bengkak. Biang keringat juga bisa dicegah dengan menjaga kulit tetap dingin dan menghindari pakaian yang ketat.
6. Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris (KP) adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan benjolan kecil berwarna merah, putih, atau daging pada kulit. Penyebab bercak merah gatal pada kulit ini paling sering memengaruhi bagian luar lengan atas. Ini juga dapat memengaruhi lengan bawah dan punggung atas.
Gejala keratosis pilaris meliputi kulit yang terasa kasar atau kering, bercak benjolan kecil tanpa rasa sakit di kulit, dan gatal. Kondisi ini bisa diatasi dengan pelembap yang mengandung urea atau asam laktat, salep dan losion untuk mengurangi gejala.
7. Kurap
Penyebab bercak merah gatal pada kulit berikutnya adalah kurap. Bercak merah pada kurap ini biasanya bisa meluas dan melingkar seperti cincin. Kurap juga kerap disertai gatal, kulit terasa bersisik, hingga terkadang melepuh.
Penyebab bercak merah gatal pada kulit karena kurap adalah jamur seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita atau kontak dengan benda yang terkontaminasi jamur.
Pengobatannya bisa dilakukan dengan salep antijamur, seperti clotrimazole atau miconazole. Bila setelah 2 minggu diobati kurap tidak juga membaik, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
8. Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Gejalanya meliputi bintik merah yang menjadi luka kecil, terutama di area alat kelamin atau mulut. Sifilis bisa sembuh tanpa perawatan tetapi dapat berkembang menjadi tahap yang lebih serius jika tidak diobati.
Segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan dengan antibiotik sesuai anjuran dokter umum dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
9. Rosacea
Rosacea merupakan kondisi kulit yang menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, dan jerawat kecil. Rosacea paling sering terjadi pada orang dewasa berusia 30-60 tahun, orang dengan kulit cerah, dan mereka yang sedang mengalami menopause.
Gejala rosacea meliputi kulit yang teriritasi atau merah di dahi, hidung, pipi, dan dagu, pembuluh darah yang terlihat di bawah kulit, kelompok benjolan atau jerawat kecil, kulit tebal di wajah, mata merah, gatal, atau berair, radang kelopak mata, dan penglihatan kabur. Menjaga kebersihan kulit, menghindari pemicu, menggunakan pelembap dan tabir surya bisa membantu mengatasi kondisi ini.
9. Cacar Air dan Cacar Api
Infeksi tertentu juga dapat menjadi penyebab bercak merah gatal pada kulit. Cacar air dan cacar api yang disebabkan oleh virus varicella-zoster dapat menimbulkan gejala berupa bintik merah. Infeksi ini menghasilkan lepuh merah, gatal, berisi cairan yang dapat muncul di mana saja pada tubuh.
10. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan dan infeksi pada folikel rambut yang menyebabkan benjolan seperti jerawat dan bintik merah pada kulit. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh mencukur, berendam di air panas, atau berkeringat berlebihan. Untuk mengatasi kondisi ini, hindari mencukur terlalu dekat dengan kulit. Mandi setelah aktivitas yang menyebabkan berkeringat berlebihan. Gunakan pakaian yang longgar dan berbahan menyerap keringat. Periksakan kondisi ini ke dokter jika bintik merah atau benjolan semakin memburuk atau terjadi infeksi.
11. Campak
Campak juga disebabkan oleh virus, tepatnya virus Measles, yang menyebabkan bintik merah pada kulit serta gejala lain seperti demam tinggi dan ruam yang menyebar dari wajah hingga seluruh tubuh. Vaksinasi campak adalah langkah pencegahan utama .Istirahat yang cukup, konsumsi makanan sehat, dan minum banyak cairan saat terinfeksi sangat dianjurkan. selain itu, periksakan diri ke dokter jika gejala campak muncul untuk mendapatkan penanganan yang tepat, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang rentan terhadap komplikasi.
Advertisement
12. Pityriasis rosea
Penyebab bercak merah gatal pada kulit selanjutnya adalah pityriasis rosea. Kondisi ini biasanya diikuti dengan gejala sangat gatal di bagian dada, punggung, perut, leher, lengan atas, atau paha. Bercak kemerahan biasanya berbentuk oval dan bersisik. Sebelum muncul bercak, gejala awal berupa demam, penurunan nafsu makan, nyeri tenggorokan, nyeri sendi, serta sakit kepala mungkin dialami.
Penyebab kondisi ini belum diketahui dengan pasti, namun diduga berkaitan dengan infeksi virus. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kelainan sistem kekebalan tubuh juga berkontribusi atas berkembangnya penyakit ini.
Pityriasis rosea umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 6-8 minggu atau lebih. Meski begitu, ada obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengurangi gejalanya, antara lain krim pelembap, salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, dan tablet antihistamin untuk meredakan gatal.
13. Infeksi MRSA (staph)
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah jenis bakteri yang resisten terhadap beberapa antibiotik. MRSA sering menginfeksi kulit, menyebabkan area kulit yang meradang dan nyeri. Orang juga mungkin mengalami drainase nanah dari kulit yang terkena dan demam.
Infeksi bakteri lain pada kulit juga dapat menyebabkan area kulit yang nyeri dan meradang. Jika curiga mengalami infeksi kulit, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
14. Cacar
Cacar disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster, yang sangat menular terutama pada individu yang belum divaksinasi terhadap cacar. Gejalanya meliputi bintik merah yang gatal dan melepuh di kulit, awalnya muncul di dada, punggung, dan wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Mencegah penularan dengan menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan individu yang terinfeksi, dan melakukan vaksinasi cacar. Meredakan gejala dengan mengonsumsi obat pereda demam dan gatal sesuai anjuran dokter. Hindari menggaruk bintik merah dan melepuh agar tidak terjadi infeksi sekunder.