Liputan6.com, Jakarta - Kooperatif adalah model pembelajaran yang sifatnya gotong-royong. Pembelajaran kooperatif adalah metode yang bisa diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, seperti SD, SMP, SMA, hingga di perguruan tinggi. Kooperatif adalah cara belajar dengan saling membantu antar siswa.
Baca Juga
Advertisement
Dalam buku berjudul Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013 (2014) oleh Yunus Abidin, kooperatif adalah proses pembelajaran siswa didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan harus mengoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu paham pembelajaran konstruktivis. Di mana pembelajaran konstruktivisme adalah teknik belajar yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan pengetahuan yang sudah siswa miliki sebelumnya.
Seperti apa praktik kooperatif sebagai metode pembelajaran gotong-royong itu? Dalam buku berjudul Pembelajaran Kooperatif (2005) oleh Mohammad Nur, pembelajaran kooperatif ialah metode kelas praktis yang dapat digunakan guru dalam setiap pertemuan untuk membantu siswa belajar dalam kelompok-kelompok.
Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kooperatif adalah metode pembelajaran gotong-royong, Selasa (13/9/2022).
Kooperatif adalah Pembelajaran Gotong-Royong atau Kerja Sama
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan pembelajaran kooperatif adalah memiliki sebutan cooperative learning yang berasal dari bahasa Inggris. Pembelajaran kooperatif adalah mengandalkan pengetahuan yang sudah siswa miliki.
Dicontohkan tentang kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada kelompok lain di dalam kelas. Kegiatan belajar dengan kooperatif diharapkan bisa berjalan aktif dan dinamis.
Pembelajaran kooperatif adalah bisa bermakna demikian, sesungguhnya sudah berakar dari arti kata kooperatif secara bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan secara bahasa, kooperatif adalah memiliki dua arti, yakni kooperatif adalah bersifat kerja sama dan kooperatif adalah bersedia saling membantu.
Dalam buku berjudul Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (2010) oleh Yatim Riyanto, hakikat pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk melatih kecakapan akademis (academic skills), keterampilan sosial (social skill) dan interpersonal skill.
Kooperatif adalah model pembelajaran yang sangat bagus untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Terutama melakukan komunikasi antar teman sejawatnya. Kemdikbud mengutip dari Robert Slavin, menjelaskan pembelajaran kooperatif adalah salah satu paham pembelajaran konstruktivis.
Di mana pembelajaran konstruktivisme adalah teknik belajar yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan pengetahuan yang sudah siswa miliki sebelumnya. Siswa yang sulit menerima materi belajar akan mudah menerima dan memahami materi dengan metode pembelajaran ini.
Peranan pembelajaran kooperatif bagi siswa yang pandai, bisa menjadi sarana untuk menanamkan karakter kepedulian, tenggang rasa, sifat berbagi, bertanggungjawab kepada teman sejawat, dan melatih kemampuan berkomunikasi. Hasil penelitian yang dilakukan Slavin menunjukkan hasil yang baik atau positif mengenai model pembelajaran ini.
Dijelaskan lebih mendalam, kooperatif adalah model pembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajaran individual. Roger dan Jhonson menunjukkan hasil perbandingan keduanya. Bahwa siswa lebih efektif belajar ketika bekerja sama, kemudian prestasi menjadi lebih kuat untuk dicapai.
Kooperatif adalah pembelajaran yang juga membantu siswa mudah untuk mengembangkan rasa toleransi. Siswa menjadi tidak membedakan ras, agama, latar belakang keluarga, dan berbagai perbedaan lainnya. Itulah penjelasan tentang kooperatif adalah sebagai metode pembelajaran.
Advertisement
Macam-Macam Metode Pembelajaran Kooperatif
Apabila sudah memahami tentang kooperatif adalah metode pembelajaran dengan gotong royong, seperti apa macam-macam metode pembelajarannya? Ada enam metode pembelajaran kooperatif yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, mengutip dari Isjoni (2009).
Dalam buku berjudul Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas (2010) oleh Anita Lie, pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Ini penjelasan macam-macam metode pembelajaran kooperatif:
1. Group Resume
Model pembelajaran kooperatif yang selanjutnya, akan menjadikan interaksi antar siswa lebih baik lagi dengan cara memberikan penekanan bahwa mereka merupakan kelompok yang bagus. Dimulai dari bakat hingga kemampuan yang mereka miliki di kelas, dan tiap kelompok akan membuat kesimpulan dan mempresentasikan data-data tiap siswa dalam kelompok.
2. Rotating Trio Exchange
Rotating Trio Exchange adalah model pembelajaran dengan membagi para siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3 orang. Pada tiap trio akan diberi pertanyaan yang sama guna didiskusikan.
Tiap anggota trio pada nantinya juga diberikan nomor kemudian berpindah searah jarum jam dan berlawanan jarum jam. Setiap trio baru yang diberi pertanyaan baru sangat berguna untuk melakukan diskusi.
3. STAD (Student Team Achievement Division)
Model pembelajaran kooperatif selanjutnya adalah Student Team Achievement Division (STAD). Model STAD ini adalah salah satu jenis kooperatif yang menekankan adanya aktivitas serta interaksi antara siswa agar saling memotivasi juga membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang amat maksimal, dengan melalui tahapan:
- Tahap penyajian materi
- Kerja kelompok
- Tes individu
- Penghitungan skor pengembangan individu
- Pemberian penghargaan kelompok
4. Jigsaw
Selanjutnya ada juga model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dimana model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif untuk mendorong siswa agar aktif juga saling membantu dalam menguasai materi pelajaran dengan jigsaw. Dengan adanya suatu kelompok asal dan kelompok ahli dalam kegiatan belajar mengajar, masing-masing siswa dari tiap kelompok yang memegang materi sama harus berkumpul dalam kelompok baru yaitu kelompok ahli.
Pada nantinya masing-masing kelompok ahli juga akan bertanggung jawab untuk sebuah materi, dan setelah kelompok ahli terselesaikan mempelajari satu topik materi keahliannya, tiap siswa akan kembali ke kelompok asal mereka untuk mengajarkan materi keahliannya pada teman yang lain dalam suatu kelompok diskusi.
5. GI (Group Investigation)
Model pembelajaran kooperatif yang berikutnya adalah Group Investigation (GI). GI adalah model pembelajaran kooperatif yang bersifat kompleks. Sebab model ini akan memadukan antara prinsip belajar kooperatif serta pembelajaran berbasis konstruktivisme juga proses pembelajaran demokrasi.
Terlibatnya siswa secara aktif akan bisa terlihat dari tahap awal sampai akhir pembelajaran, yang pada nantinya akan memberi peluang bagi mereka untuk lebih memiliki gagasan yang lebih tajam, serta memberi kebebasan pada pembelajaran guna berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif serta produktif.
6. TGT (Team Game Tournament)
Team Game Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran kooperatif yang mampu menemukan siswanya ke dalam kelompok belajar dengan adanya permainan pada setiap meja turnamen. Permainan yang dilakukan, akan menggunakan kartu berisi soal dan kunci jawabannya.
Siswa-siswa akan dituntut untuk bersaing juga menjadi perwakilan dari kelompoknya, dan kemudian masing-masing akan ditempatkan di meja turnamen. Cara memainkannya adalah dengan membagikan kartu soal, pemain mengambil kartu kemudian memberikannya pada pembaca soal. Lalu soal akan dikerjakan dengan mandiri oleh pemain, juga penantang hingga mampu menyelesaikannya.